Breaking News

Belajar Ketaatan yang Sempurna dari Kisah Nabi Ibrahim

Spread the love

Oleh. Trisnawaty A

 

#MuslimahTimes — Tinggal menghitung hari kaum muslim akan memasuki bulan Dzulhijjah, salah satu bulan yang dihormati. Selain itu  bulan Dzulhijjah berkaitan dengan ibadah haji, dimana muslim dari penjuru dunia dengan latar belakang, profesi, bahasa, suku, bangsa dan warna kulit yang berbeda berkumpul, dengan tujuan yang sama yaitu untuk memenuhi seruan Allah SWT untuk mendapatkan ridhaNya.

Antusias kaum muslim dalam melaksanakan ibadah haji semakin meningkat, di Indonesia sendiri jumlah jamah haji tahun 2018 mengalami peningkatan, Lukman Hakim Saifuddin selaku menteri agama mengungkapkan bahwa kuota haji yang diberikan Pemerintah Arab Saudi yaitu mencapai 221.000, mengalami peningkatan dari 211.000 pada tahun 2017 (Tribun Jogja.com).

Ibadah haji tidak pernah sepi dari peminat, rela antri sampai puluhan tahun, padahal ibadah haji memerlukan kesiapan berupa fisik yang prima maupun kesiapan dana yang besar. Ini menunjukkan, bahwa ibadah haji seolah memiliki magnet yang mampu menarik kaum muslim baik muda maupun yang tua. Bahkan diantara mereka rela untuk menjual sawah, kebun, perhiasan dan ternak untuk menunaikan ibadah haji.

Ibadah  Haji merupakan ibadah spritual yang berbeda dengan ibadah mahdah lain, ibadah haji dilaksanakan sekali seumur hidup di waktu dan tempat tertentu yaitu Makkah, Arafah,  Muzdalifah dan Mina. Serta dengan pakaian tertentu yaitu pakaian ihram, sehingga tidak tampak lagi orang kaya, orang miskin,  raja atau rakyat biasa.

 

// Haji dan Ketaatan //

Ketaatan itu tampak ketika seluruh jamaah haji menunaikan rangkaian manasik haji, Rasulullah SAW bersabda: “Ambillah dariku tata cari haji kalian.” (HR Muslim dan an-Nasa’i). Tanpa protes sedikitpun mereka rela dan pasrah untuk hanya mengenakan pakaian yang sederhana dan bahkan tak berjahit, pada saat itu mereka menanggalkan identitas dan status sosialnya baik dari kalangan para penguasa, pengusaha maupun para tokoh. Tidak jauh berbeda dengan jamaah pria, jamaah wanita pun semuanya meutup aurat dan tidak hanya dalam masalah pakaian, ketika mereka diperintahkan untuk thawaf mengelilingi ka’bah dan sebanyak tujuh kali putaran berlawanan dengan arah jarum jam tidak ada seorangpun yang menyelisihi, tentu saja ini menunjukkan ketaatan total kepada Allah terkait ibadah hajji.

Berkaitan dengan ibadah haji, peristiwa yang diabadikan sepanjang sejarah dan termaktub dalam Alquran adalah kisah keluarga nabi Ibrahim tatkala diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih putranya Ismail. Tanpa protes, langsung melaksanakan perintah Allah SWT, baik oleh nabi Ibrahim maupun putranya Ismail begitu juga istrinya Siti hajar. Peristiwa ini digambarkan Allah SWT dengan luar biasa dalam Alquran yang artinya: “Kami memberi dia (Ibrahim) kabar gembira dengan seorang anak yang sabar (Ismail). Lalu tatkala anak itu sampai umur sanggup berjalan bersama Ibrahim,  Ibrahim berkata,  “Anakku sungguh aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelih kamu. Jadi pikirkanlah apa pendapatmu? ” Ia menjawab “Ayah, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepada engkau. In syaa Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang  yang sabar. ” Tatkala keduanya berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya diatas pelipisnya, (nyatalah kesabaran keduanya). Kami memanggil dia,  “Ibrahim sungguh kamu telah membenarkan mimpi itu  sungguh demikianlah Kami memberi balasan kepada orang orang yang berbuat baik. Sungguh ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Kami menebus anak itu denga sembelihan  yang besar.””(TQS Ash-Shaffat [37:99-111).

Ketaatan total dari keluarga ibrahim yang berkaitan semestinya tidak hanya dilakukan pada saat melaksanakan ibadah haji di Baitullah tapi ketaatan itu dibawa ketika jamaah haji pulang ke negeri masing-masing.  Ketaatan ketika Allah memerintahkan hukum baik yang berkaitan hablu minallah yaitu aspek aqidah dan ibadah, hablu minanfsi yaitu makanan, minuman, pakaian, akhlak dan hablu minannas yaitu aspek muamalah dan uqubat.

Bagi para pejabat yang melaksanakan ibadah haji pulang ke negerinya dengan penuh ketundukan, tidak melakukan pembangkangan kepada hukum Allah dengan melakukan kriminalisasi kepada ajaran islam dan kepada para ulama termasuk kepada kelompok islam yang berjuang memperjuangkan syariah islam secara kaffah, kebijakan yang menzalimi rakyat dengan kenaikan harga BBM dan TDL yang melangit, pajak yang mencekik, mahalnya biaya kesehatan, dan kebijakan zalim lainnya. Ketaatan itu berlaku tidak hanya bagi yang menunaikan rukun islam yang kelima tetapi juga bagi seluruh kaum muslim di seluruh dunia, karena selain ibadah haji di bulan Dzulhijjah di Baitullah, pada tanggal 10 dzulhijjah melaksanakan idul adha, para khatib berdiri diatas mimbar mengingatkan terkait ketaatan keluarga Ibrahim.

 

// Haji dan Pengorbanan //

Selain ketaatan dari Ibrahim dan Ismail, ketaatan pun ditunjukkan oleh istrinya Siti hajar ketika Ibrahim meninggalkan mereka berdua di makkah yang tandus nan gersang tanpa makanan dan minuman, demi memenuhi panggilan RabbNya. Spirit pengorbanan dalam melaksanakan ibadah haji ini seharusnya terus terpatri di dalam jiwa jamaah haji ketika mereka kembali ke negeri masing-masing. Pengorbanan itu berupa memperjuangkan islam secara kaffah meski dengan berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan rintangan.

Idul adha yang identik dengan idul kurban yang mengajarkan tentang pengorbanan, ketundukan total kepada Allah SWT Pemilik segalanya, semoga tidak hanya sekedar ritual belaka tetapi juga memiliki spirit perjuangan politik, yaitu pengaturan urusan umat dengan syariah islam sebagai solusi atas seluruh persoalan kehidupan.

Saatnya kaum muslim memenuhi seruan Allah SWT “Labbaik Allahumma Labbaik, Labbaika Laa Syarika Laka Labbaik”. Seruan ini untuk menyambut seluruh seruan Allah dan RasulNya, Allah SWT berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul jika Rasul menyeru kalian pada sesuatu yang memberikan kehidupan kepada kalian.” (QS Al-Anfal [8]:24).

Wallahu ‘allam.

 

================================

Sumber Foto :

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.