Oleh: Yuyun Suminah, A.Md
(Gurudan Member Revowriter Karawang)
#MuslimahTimes — Kebanyakan orang mungkin akan kagum dengan sosok “wanita karir”. Wanita yang bekerja di kantoran dengan penampilan yang rapi, memakai kemeja dan blazer. memberikan kesan formal dan profesional. Semakin terlihat elegan dengan memakai sepatu high heels (Vamale.com). Dari ujung rambut sampe ujung kaki di tuntut untuk perfect.
Kalau kita bandingkan wanita sukses dengan wanita kuno, maka pengertian wanita sukses sekarang adalah wanita yang memiliki karir tinggi, barang branded, mobil mewah, bisa keliling dunia. Sedangkan wanita kuno adalah wanita yang tidak berkarir/bekerja, nikah muda, banyak anak, dan mengurus seluruh isi rumah. (Buku “Wanita Berkarir Surga” karya Felix Siauw)
Pemahaman atau persepsi seperti ini merupakan hal yang wajar di tengah-tengah masyarakat. Menilai kesuksesan seorang wanita adalah yang berkarir dengan pendapatan materi yang banyak. Mengenyam pendidikan tinggi bergelar sarjana hanya bermisi punya karir yang tinggi pula.
Sedangkan wanita kuno itu wanita tidak berkarir walaupun berpendidikan tinggi. Seakan-akan berpendidikan tinggi itu tidak bernilai kalau belum bisa menjadikannya wanita karir. Apalagi dengan statusnya yang sudah menikah dan hanya mengurus rumah. Hanya menjadikannya sarjana rumah tangga. Wanita yang tidak produktif.
Surga Lewat Karirmu
Seperti sudah mendarah daging ketika seorang wanita yang berpendidikan tinggi bisa menjadi wanita karir, yang bisa menjadikan bangga orang tuanya. Orang tuanya pun menganggap sudah berhasil menjadikan putrinya menjadi wanita sukses.
Namun, Sebagai seorang muslima,h Allah sudah menetapkan aturan untuk para wanita, karir seperti apa yang bisa dijalaninya dan surga sebagai ‘gaji’nya. Karir yang tidak melanggar hukum syara, tidak melalaikan kewajibannya sebagai seorang ibu dan istri.
Salah bila menganggap wanita karir yang menghasilkan banyak materi adalah wanita sukses atau keren. Tapi bila seorang wanita menjalankan fitrahnya sebagai pengatur rumah tangga, mencetak anak-anak yang tangguh untuk meneruskan peradaban Islam, maka itulah karir wanita di mata Sang Pencipta.
Wanita, Allah identikan dengan kelemah lembutan, keibuan maka Allah pun memberikan amanah mengandung, melahirkan dan menyusui karna sesuai dengan fitrahnya. Laki-laki Allah berikan fisik yang kuat dan pantas jika laki-laki Allah amanahkan untuk mencari nafkah atau tulang punggung buat keluarganya (TQS. Al-baqoroh: 233).
Tugas ibu adalah sebagai ummu warobatul bait (ibu pengatur rumah tangga), yang memelihara keluarga, suami dan juga anak. Ibu adalah orang pertama yang memberikan pendidikan pada anak-anaknya. Dengan didikan ibu yang sholehah akan melahirkan anak-anak yang berakhlak baik, dimana anak adalah generasi penerus bangsa. Dari rahimmu lahir anak-anak yang soleh dan sholehah. Karna laki-laki dan perempuan sudah Allah tetapkan amanahnya masing-masing.
Andai Allah menukar amanah antara laki-laki dan perempuan, maka sungguh tidak akan bisa ditanggung oleh keduanya. Walaupun kini para kaum feminisme memberikan faham yang bertentangan dengan Islam. Membenturkan hukum Islam itu tidak adil bagi perempuan. Menganggap wanita di dalam Islam itu tidak menjadikannya maju dan sukses. Padahal karir seorang muslimah adalah menjalankan fitrah yang sudah Allah tetapkan.
Wanita Karir Zaman Old
Pada masa kenabian tidak ada yang tidak mengenal Ibunda Khadijah. Wanita karir yang kaya raya pada masa itu. Istri pertama Rasul dan yang pertama beriman kepada kenabian Rasullullah. Wanita yang tidak khawatir miskin ketika seluruh hartanya di infakkan untuk penyebaran agama Islam. Wanita karir terkaya di masa itu. Tidak lantas menjadinya bangga dengan kesuksesan karirnya. Beliau tetep menemani Rasul, patuh kepadanya, memotivasi dll. Dengan pengorbanannya tersebut pantaslah surga sebagai jaminannya. Karir yang berbuah surga dan karir yang Allah ridoi ketika aturan Allah dijalankan.
Maka, seorang muslimah layaknya bangga dengan Islam, karena dengan Islam ia dimuliakan. Kebahagiaan muslimah bukan berkarir dengan mendatangkan materi yang banyak, tetapi ketika dengan bersungguh dan berhasil menjalankan fitrah yang telah ditetapkan oleh Sang Maha Pencipta. Karena karir seorang muslimah adalah berbuah surga.
=============================================
Sumber Foto : Brillio