Oleh : Dina Prananingrum
(Pembina Majelis Cinta Dirosah)
Hijrah. Satu kata yang ringan diucapkan, tapi belum tentu mudah dikerjakan. Buktinya tidak semua orang memilih jalan ini. Mungkin karena tak siap menghadapi godaan dan rintangan yang menghadang di tengah jalan. Harus bersusah-susah meninggalkan kemaksiatan yang lebih identik dengan kesenangan hidup dan berfoya-foya. Juga harus mengorbankan diri untuk semakin mendekat kepada Allah menaati semua perintah-Nya.
Ya, mungkin ada baiknya kita mengetahui beberapa hal penting sebelum memutuskan hijrah. Sehingga kita akan lebih mantap melangkahkan hati menuju ketaatan total kepada Sang Pemilik hidup. Pertama, kita harus meluruskan niat terlebih dahulu. Semata-mata hanya karena mengharap ridha Allah. Bukan karena ingin dianggap baik, sehingga mendapat jodoh yang baik. Bukan juga karena ingin meraup rezeki yang banyak. Apalagi hanya ikut-ikutan teman atau trend masa kini.
Rasulullah saw bersabda: “Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan. Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan” (HR. Bukhari).
Jika niat hanya sebatas pujian atau materi, maka kita hanya akan kecewa. Sebab itu semua perkara dunia. Jika tak mendapatkannya, mudah sekali bagi kita untuk memilih kembali ke masa lalu yang buruk penuh dengan dosa. Sekali lagi, kita merugi. Karena hijrah tak mendatangkan berkah dan pahala. Sebab tak menyertakan Allah dalam niat. Jika masih punya niat seperti itu, maka saatnya kita ganti niat dari sekarang! Luruskan niat hijrah hanya karena Allah.
Pun sebenarnya kita tak perlu khawatir. Ketika kita hijrah menjadi orang yang bertakwa. Berusaha taat kepada Allah, maka akan datang kebaikan-kebaikan yang menyertai kita.
Berikut ini janji Allah untuk orang yang bertakwa :
1. Dijamin kesuksesan dan kebahagiaan.
Allah berfirman : “Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung” (QS. Al-Baqarah:189).
2. Allah tambahkan ilmu dan pemahaman.
Allah berfirman:
“Dan bertakwalah kepada Allah, Allah memberikan pengajaran kepadamu, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS Al-Baqarah:282).
3. Mampu membedakan baik dan buruk.
Allah berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan furqan (kemampuan membedakan antara yang hak dan batil) kepadamu dan menghapus segala kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Allah memiliki karunia yang besar” (QS. Al Anfal:29).
4. Dijaga dari maksiat.
Allah berfirman:
“Sungguh, aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih terhadapmu, jika engkau orang yang bertakwa” (QS. Maryam:18).
5. Dekat dengan Allah.
Allah berfirman :
Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Yaitu orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa (QS. Yunus:62-63).
6. Diberi kemuliaan
Allah berfirman :
” Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal ” (QS. Al Hujurat:13).
7. Diberikan solusi untuk setiap masalahnya.
Allah berfirman:
” Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu” (QS. At Talaq:2-3).
8. Allah beri ketenangan dalam setiap ujian.
Allah berfirman:
” Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan” (QS. Ali Imran : 120).
Nah, jika kita sudah meluruskan niat, apa ya langkah selanjutnya? Langkah yang kedua yakni jagalah niat dan proses hijrah kita. Agar terus berproses menjadi lebih baik. Konon, ada sebuah jargon bagi para hijraher, “hijrah itu berat, tapi istiqamah lebih berat.” Istiqamah inilah yang harus kita upayakan. Lalu bagaimana ya cara kita menjaga istiqamah?
Berikut beberapa tips menjaga istiqamah pasca hijrah :
1. Ingat Mati.
Salah satu senjata ampuh untuk istiqamah adalah ingat mati. Karena kesempatan kita memperbaiki diri akan sirna ketika kematian menghampiri. Beruntung kita mati ketika tua dan sudah bertakwa. Tapi, bagaimana jika kita mati dalam keadaan masih penuh dosa? Na’udzubillah.
2. Sadar Diri
Kita ini adalah manusia. Makhluk yang lemah. Serba kurang dan banyak khilaf. Maka, jangan pernah merasa sombong dalam segala sesuatu. Hijrah itu tiada batasnya, setiap haripun bisa. Sebab memang tiap-tiap kita mempunyai kelemahan dan kefuturan baru setiap harinya. Maka jangan ragu untuk kembali mendekatkan diri kepada Allah.
3. Mengganti Referensi.
Terkadang dalam hijrah, kita masih senang membaca, melihat atau menonton sesuatu yang kontennya tidak islami. Semua itu sia-sia. Bahkan menimbulkan kemaksiatan dan dosa. Apa yg keluar dari kita, tergantung pada apa yang masuk ke dalam pikiran kita. Maka isilah diri dengan referensi-referensi yang berfaedah.
4. Mengganti lingkungan.
Lingkungan sangat mempengaruhi kita. Mewarnai kebiasaan perilaku dan pola berpikir kita. Maka agar perilaku kita baik dan sesuai dengan Islam, carilah lingkungan yang mendukung hal itu. Plus, jauhi lingkungan yang tidak islami.
5. Sahabat Taat.
Terkadang kita tidak suka diberi nasehat oleh teman tentang ketaatan. Kita lelah mendengar peringatannya. Padahal merekalah sahabat-sahabat yang harusnya dipertahankan. Karena mereka yang menguatkan kita sehingga kita tetap istiqamah. Seperti teman yang bergabung di dalam komunitas pengajian yang senantiasa mengajak untuk melanjutkan kembali kehidupan Islam. Merekalah yang akan mengingatkan terus untuk senantiasa tunduk pada syariat Allah.
6. Tambah ilmu
Walaupun kita sudah hijrah jangan pernah merasa cukup dengan ilmu. Teruslah belajar. Datang ke majelis ilmu. Upayakan rutin satu pekan sekali agar ilmu yang kita dapat tidak terputus. Tingkatkan terus pemahaman keislaman sehingga kita akan semakin mantap dalam hijrah.
Jadi, tunggu apa lagi sobat semua. Mari dari sekarang kita berlomba-lomba dalam kebaikan. Bersegera taat kepada Allah. Jika belum hijrah jangan ditunda. Jika sudah hijrah mantapkan diri dan istiqamahlah. Hidayah itu dicari. Kalo datang sendiri namanya hadiah.