Oleh. Ayu Mela Yulianti, SPt
#MuslimahTimes –– Mendidik anak bukanlah perkara yang mudah, namun juga bukan hal yang sulit. Hanya membutuhkan “sedikit” kesabaran, keikhlasan dan kekonsistenan. Bagaimana tidak, kondisi anak yang berbeda karakter dengan orang tuanya kadangkala membuat orang tua harus membuat strategi dalam proses mendidiknya.
Banyak hal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak juga kepribadiannya. Dari mulai perkawinan genetis antar ayah dan ibu, pengaruh lingkungan main dan sekolah, pola asuh anak dan lainnya. Membuat anak agak sedikit berbeda dengan kebanyakan orang tuanya. Inilah uniknya.
Ada orangtua yang cerewet blakblakan kalo berbicara, anaknya pendiam dan manis. Ada orang tuanya yang pendiam dan manis, eh anaknya super cerewet dan hiperaktif. Subhanallah, bisa jadi sebuah contoh kecil kemahabesaran Allah swt yang pencipta manusia berikut karakternya.
Karenanya, sudah sewajarnya, jika orang tua memiliki segunung kesabaran, selembah keikhlasan dan seluas samudera kekonsistenan sikap yang baik. Semata karena sebuah kesadaran bahwa Allah SWT memang menitipkan anak kepada orangtuanya, untuk dipenuhi segala hak dan kewajibannya. Bukan kepada yang lain.
Karenanya, sudah sewajarnya orang tua memiliki ilmu yang mumpuni dalam mendidik anak-anak. Sehingga dapat dihasilkan anak-anak shalih dan sholihah harapan orang tua dan umat.
Orang tua tidak bisa lagi bermalas-malasan dalam proses mendidik anak. Karena anak adalah sebenar-benarnya investasi terbaik orang tua didunia dan akhirat, jika anak menjadi shalih atau sholihah.
Adapun hal-hal yang dapat dilakukan dalam tahap mendidik anak agar mendapatkan anak yang shalih dan shalihah adalah sebagai berikut :
Pertama, membangun lingkungan rumah yang baik, baik interaksi dengan sesama penghuni rumah atau yang lainnya.
Kedua, memberikan pola asuh yang baik kepada buah hati, dimulai dari memperlakukan anak dengan baik, mengerti kebutuhan anak, semisal memberikan asupan makanan yang baik yang dapat memenuhi kebutuhan perkembangan tubuh dan akalnya.
Ketiga, memberikan lingkungan pergaulan yang baik bagi anak, memperhatikan dengan siapa dia berteman, memperhatikan bagaimana cara interaksi anak dengan temannya, dari mulai tutur kata dan bahasa.
Keempat, mencarikan sekolah yang baik, yang dapat memberikan kebutuhan pengetahuan agama dan umum yang seimbang. Dibantu dirumah oleh orang tua dalam memperkenalkan pelajaran agama terlebih dahulu sebelum pelajaran umum.
Adapun hal-hal yang harus ditempuh oleh orang tua pribadi saat mendidik anak antara lain :
Pertama, menanamkan keikhlasan, kesabaran dalam diri orang tua dalam proses mendidik anak.
Kedua, menanamkan kesadaran dalam benak orang tua, bahwa mendidik anak adalah tanggung jawab orang tua bukan tanggung jawab lembaga pendidikan. Sehingga orang tua tidak menyerahkan proses pendidikan anaknya 100% kepada lembaga pendidikan saja, namun turut serta “membersamainya” saat menjalani proses tersebut.
Ketiga, selalu mencari dan menambah ilmu yang dapat dipakai saat proses mendidik anak. Apakah ilmu agama atau yang lainnya.
Keempat, konsisten dan konsekwen dalam membwrikan contoh baik kepada anak, jangan mudah lelah dan putus asa.
Kelima, optimis dalam proses mendidik anak. Menatap anak dengan segala kebaikan dan kelebihan yang dimilikinya. Tidak terpaku pada kekurangan yang dimiliki anak.
Keenam, berdoa dengan doa penuh kebaikan untuk anak-anak, tersebab doa orangtua untuk anaknya adalah mustajab, pasti dikabulkan oleh Allah SWT.
Sehingga, diharapkan dengan langkah seperti yang telah dipaparkan diatas, setidaknya memberikan sedikit gambaran, tentang hal-hal yang sebaiknya ditempuh ketika proses mendidik anak.
Tersebab anak adalah tanggungjawab orang tua dalam mendidiknya, hingga dihasilkan anak yang shalih dan sholihah, penerus cita-cita mulia orang tua dan agen pembangunan peradaban mulia masyarakat.
wallahualam