Oleh : Japti Ardiani
(Pemerhati Generasi dan Anggota Revowriter)
Dilansir dari POS KUPANG.COM(10/7/2018), Kepala bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menyuarakan tanda bahaya di Dewan Keamanan bahwa setengah penduduk Yaman yang dicabik-cabik perang akan segera berada di tepi jurang kelaparan. Mereka bergantung sepenuhnya pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup. “Sekarang sudah tampak jelas akan terjadi bahaya kelaparan besar di Yaman, dan jauh lebih besar daripada apa yang para ahli di lapangan lihat dalam menjalankan profesi mereka selama ini,”kata Kepala Bantuan PBB Mark Lowcock.
Sementara konflik demi konflik senantiasa menyelimuti negri itu dan lagi-lagi rakyatlah yang harus menanggung semuanya. Bukan rahasia lagi bahwa Perang saudara dan keruntuhan ekonomilah yang menjadi penyebab utama permasalahan yang ada di Yaman sekarang ini. Perang saudara dan keruntuhan ekonomi di Yaman telah menyebabkan 15,9 juta orang, atau 53% populasi menghadapi kerawanan pangan akut yang sangat parah. Jika tidak ada tindakan segera, maka bencana kelaparan akan menyelimuti seluruh rakyat di Negri tersebut.
Dan dalam laporan yang sudah dirilis oleh PBB, pihak-pihak yang berperang di Yaman diajak bersama-sama melakukan perundingan perdamaian. Kelompok-kelompok kemanusiaan mengatakan perdamaian merupakan satu-satunya cara untuk mengakhiri krisis kemanusiaan terbesar saat ini. Akan tetapi pertanyaan saat ini adalah, apakah dengan melakukan perundingan perdamaian adalah cara utama untuk mengakhiri semua permasalahan yang ada?
Bukan Solusi yang Tepat
Dalam menyelesaikan masalah yang pelik pada krisi di Yaman saat ini apabila hanya diadakan perundingan perdamaian itu merupakan bukan solusi yang tepat. Kenapa itu bisa terjadi?, perlu kita tahu bahwa penderitaan semacam ini sudah banyak yang menimpa di Negri-Negri muslim dan cara penyelesaiannya adalah dengan perdamaian atau genjatan senjata. Tetapi apa yang terjadi pada Negri muslim tersebut?, ,mereka tetap sama saja. Maksudnya adalah saat genjatan senjata terjadi bisa dibilang mereka tidak akan menyerang kembali akan tetapi saat ada kesempatan mereka akan kembali mengulang penderitaan umat tadi.
Lihat saja perang yang terjadi antara Gaza dengan Israel, sudah berapa kali genjatan terjadi akan tetapi perang juga kembali mengintai mereka yang ada di Gaza. Dan semua itu terjadi karena pelanggaran secara sepihak yang telah dilakukan oleh Israel. Dan apabila kita amati semua terjadi di Negri-Negri muslim yang tersebar di seluruh dunia. Seolah-olah kebebasan merdeka hanyalah isapan jempol saja dan merdeka sesungguhnya hanyalah dimiliki mereka yang notabene adalah antek para penjajah saja.
Ditambah pula di Negri Yaman sesuai yang diberitakan diatas tadi, mereka sedang menderita kelaparan dan yang paling lucu adalah PBB tidak ada seruan yang massif untuk menghentikan konflik yang ada di Yaman sekarang ini. Dan seolah-olah dunia menjadi buta, buta akan bagaimana kepedihan dan penderitaan yang dialami Yaman sat ini. Dan sampai kapankah semua ini akan berakhir? Kalau penindasan ini hanya dijadikan sebagai tontonan semata dan pembiaran secara sengaja untuk membungkam kebangkitan Islam. Karena apabila umat muslim bangkit maka kaum penjajah tidak akan bisa melanggengkan kekuasaanya kembali, maka solusi yang tepat adalah dengan membuat Negri muslim menjadi Negri yang miskin, tidak hanya miskin akan ekonomi tetapi juga miskin pendidikan, miskin kesehatan, miskin akidah juga.
Bagaimana dengan Penyelesaiannya?
Masalah yang melanda di Yaman ini bukanlah masalah instan yaitu masalah yang tiba-tiba muncul begitu saja, maka cara mengatasinya juga tidak bisa instan pula akan tetapi harus ada pembenahan dari berbagai lini. Dan lagi-lagi PBB terbukti gagal kembali dalam menyelesaikan masalah ini, sebab masalah ini sejak lama sudah terjadi dan tidak hanya melanda Negri Yaman akan tetapi melanda Negri muslim juga. ASEAN tidak berkutik padahal mayoritas Islam yang ada disana, Indonesia hanya sekedar menyesalkan dan dunia hanya bisa mengecam tanpa aksi yang nyata secara sigap menyelesaikannya.
Hal ini akan terselesaikan secara cepat apabila dilakukan oleh sebuah kekuatan yang besar yaitu kekuatan Negara. Sebab derita Yaman dirasakan oleh seluruh penduduk di Yaman begitu pula oleh negri muslim yang lainnya seperti Gaza, Palestina, Suriah maka yang bisa menolong adalah sebuah Negara pula. Karena Negara adalah sebuah institusi besar dimana jangkauannya sangat lebar, akan tetapi Negara yang seperti apa yang bisa membantu?
Yang bisa membantu adalah sebuah Negara dimana Negara tersebut tidak menjadi antek Negara asing, yang tidak ada keberpihakan kepada Negara lain karena terlanjur ada ikatan perjanjian, atau Negara yang sudah benar-benar menjadi pengkhianat rakyatnya. Dan Negara yang bisa membantu Yaitu Negara yang berpedoman pada Al-Qur’an dan As-Sunnah, dimana hukum-hukum yang diterapkan diambil dari aturanNya. Karena Islam tidak pernah membiarkan kemaksiatan dan kedzoliman mengintai seluruh umat manusia, mereka ibarat satu tubuh apabila salah satu anggota tubuh ada yang sakit maka sakit pula tubuh secara keseluruhan. Begitulah ikatan yang ada pada Islam, ikatan yang mampu memberikan kenyamanan dan keamanan rakyatnya.
Karena Islam adalah agama yang sempurna. Islam mengatur seluruh aspek hidup dan kehidupan manusia. Islam juga menjelaskan dan memberikan solusi terhadap seluruh problematika kehidupan, baik dalam masalah akidah, ibadah, muamalah n bernegara.