Oleh : Trisnawaty A
(Revowriter Makassar)
Pilu Uighur pilu kita, duka Palestina duka kita, sebagai saudara yang diikat dengan ikatan aqidah, kita tidak bisa menutup mata dan telinga terhadap kondisi yang menimpa saudara kita di seluruh dunia tak terkecuali Uighur dan Palestina. Dilansir dari Media Umat usut punya usut, bangsa Uighur adalah keturunan klan Turki yang hidup di Asia Tengah. Ini seperti ditulis Sejarawan Uighur, Muhemmed Imin Bughra, dalam bukunya A History of East Turkestan. Berbeda dengan warga Cina pada umumnya yang berbicara bahasa mandarin, warga Uighur bahasa lokal Uighur-sefamili dengan bahasa Turki. Mereka menyebut wilayahnya sebagai Uighuristan atau Turkistaan Timur. Menurut sejarah, bangsa Uighur merdeka telah tinggal di Uighuristan lebih dari 2000 tahun. Tapi Cina mengklaim daerah itu warisan sejarahnya. Orang Uighur percaya, fakta sejarah menunjukkan klaim cina tidak berdasar. Wilayah Xinjiang berada di luar tembok besar Cina yang dibangun untuk mempertahankan Cina dari Invasi..(Media Umat Edisi 234).
Sedangkan Krisis Palestina bermula sejak pemerintahan Khilafah Utsmaniyah, yaitu Abdul Hamid. Saat itu, para pemuka Yahudi dengan bantuan negara- negara kufur terutama Inggris, berusaha keras untuk mewujudkan tempat bermukim bagi mereka di daerah Palestina. Pemimpin senior Yahudi pada saat itu, Hertzl pada tahun 1901 M menawarkan sejumlah uang kepada bendahara negara sebagai imbalan atas rencana tersebut. Namun, Khilafah Abdul Hamid menolak tawaran Hertzl dengan perkataan yang sangat masyhur.
Tatkala khilafah islamiyah berhasil diruntuhkan dan muncullah para penguasa yang menjadi boneka negara negara kufur di negeri-negeri islam, maka hal ini memungkinkan bagi Yahudi untuk merampas Palestina. Yahudi berdalih bahwa wilayah palestina adalah wilayah yang dijanjikan bagi mereka. Uighur dan Palestina mereka adalah saudara yang diiikat denagan aqidah islam, yang mengalami nasib yang sama yaitu wailayah mereka dirampas oleh kaum kuffar Cina dan Yahudi.
//Bebaskan Negeri Muslim Dengan Khilafah//
Apa yang menimpa kaum muslim di seluruh negeri, semakin membuka mata hati kita bahwa sekat-sekat nasionalisme (nation state) telah membuat kita rapuh tak berdaya. Disamping karena kepentingan ekonomi dan politik. Kita bisa melihat bagaimana respon penguasa negeri ini terkait Uighur, Indonesia diam karena ada kepentingan ekonomi yang harus diamankan, kebergantungan modal dan investasi Cina. Sungguh semua ini hanya akan bisa berakhir dengan hadirnya seorang khalifah dalam Khilafah Islamiyah yang akan membebaskan Uighur, Palestina dan negeri-negeri muslim lainnya. Hanya dengan khilafah hegemoni kuffar akan dihilangkan, yang akan melindungi kehormatan kaum muslimah dan anak- anak di seluruh dunia. Dan Itu tidak akan lama lagi dengan izin Allah swt. Allah swt berfirman : Allah telah menjanjikan kepada orang-orang diantara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridhai. Dan Dia benar-benar mengubah keadaan mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahKu dengan tidak mempersekutukanKu dengan sesuatu pun. Tetapi barangsiapa tetap kafir setelah janji itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik (TQS An-nuur[24] : 55). Rasulullah saw bersabda : Kemudian akan muncul kembali masa kekhilafahan yang mengikuti manhaj kenabian (HR.Ahmad) Wallahu ‘allam.