Oleh: Emma LF ~ Aktivis ForMind (Forum Muslimah Indonesia)
MuslimahTimes— Guys, apa yang membedakan antara bangsa yang bangkit dan bangsa yang terpuruk? Apa standar yang membedakan antara manusia yang bangkit dan manusia yang terbelakang alias primitif? Seseorang dapat dinilai sebagai orang yang maju atau primitif berdasarkan tindakan dan tingkah lakunya. Penilaian itu sesuai dengan fakta, nggak lebay dan asal-asalan. Yang pasti, tingkah laku seseorang itu tergantung apa yang dia pahami dan pikirkan. Lalu maksudnya apa nih?
Nah, you know kan momen Valentine’s Day (V-day) setiap tanggal 14 Februari. Apakah kamu termasuk mereka yang merayakannya dengan ngasih coklat atau rangkaian bunga pinky-pinky kepada pacar gitu? Atau termasuk mereka yang mengartikan love sebagai cinta birahi dengan ngasih pernak-pernik berupa pita, bantal berbentuk hati, atau boneka beruang kepada pujaan hati gitu?
Ngeri banget sih Guys karena biasanya menjelang momen V-day ini kondom terjual laris-manis. Muda-mudi rawan melakukan free sex berjamaah. Salah satu contoh aja nih. Di Makassar Sulawesi Selatan, alat kontrasepsi jenis kondom dan tissue magic power laris-manis di sejumlah apotek dan minimarket (surya.co.id, 14/02/2018). Data ini belum dari daerah-daerah lainnya di Indonesia. Sungguh mengerikan. Dan pada praktiknya, seluruh aktivitas yang berkaitan dengan hari Valentine menjurus pada gaul bebas dengan cara mengumbar nafsu seks.
Pada tahun 2019 ini banyak pihak dan instansi telah mengeluarkan edaran atau imbauan pelarangan merayakan V-day dan melakukan sosialisai agar tidak merayakannya. Seperti dilakukan di Kabupaten Aceh Tengah melalui surat Bupati Aceh Tengah bernomor 451/582/DSI-PD tertanggal 9 Februari 2019 (lintasgayo.co, 12/02/2019). Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang melarang pelajar setempat merayakan V-day pada 14 Februari 2019 melalui surat edaran Nomor 338/N36/5.3.04/2019 (barometerrakyat.com, 12/02/2019). Walikota Banjarmasin Ibnu Sina menyampaikan larangan perayaan V-Day bagi pelajar di kota Banjarmasin dalam surat edaran nomor 800 tahun 2019 (rri.co.id, 12/02/2019). Dan masih banyak lagi pemerintah daerah lain yang melakukan hal yang sama. Apakah dengan semua pelarangan ini, perayaan V-day masih marak terjadi dengan segala kemudaratannya? Kenapa masih banyak yang ngotot untuk merayakannya, entah dengan terang-terangan atau mungkin backstreet, Guys?
Selain itu, kalau kita mau melihat ulang sejarah ulang V-day akan ada banyak versi ya Guys. Asalnya dari mitos dan legenda zaman Romawi Kuno di mana masih berlaku kepercayaan paganisme (penyembahan berhala). Perayaan V-day sarat dengan muatan religius, bahkan bagi orang Islam yang ikut-ikutan merayakannya, hukumnya bisa syirik, bila dilihat dari asal muasal dan tujuannya.
Perayaan V-day memuat sejumlah pengakuan atas klaim dogma dan ajaran Kristiani seperti mengakui Yesus sebagai Anak Tuhan dan lain sebagainya. Merayakan V-day berarti pula secara langsung atau tidak, ikut mengakui kebenaran atas dogma dan ajaran Kristiani tersebut, apa pun alasannya.
Nah Guys, jika ada seorang Muslim yang ikut-ikutan merayakan V-day, maka diakuinya atau tidak, ia juga ikut-ikutan menerima pandangan yang mengatakan bahwa Yesus sebagai Anak Tuhan dan sebagainya yang di dalam Islam sesungguhnya itu syirik, menyekutukan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, suatu perbuatan yang nggak akan mendapat ampunan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Naudzubillahi min dzalik!
“Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut”, Demikian bunyi hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam yang diriwayatkan oleh Tirmidzi.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala sendiri di dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 51 melarang umat Islam untuk meniru-niru atau meneladani kaum Yahudi dan Nasrani, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.”
*Yuk, Bergaul Islami*
Asal tahu aja Guys, dulu sebelum Islam datang, masyarakat di Jazirah Arab itu biasa hidup dalam suasana jahiliyah, egois, yang kuat menindas yang lemah. Mereka biasa minum khamr, berjudi, prostitusi berkembang luas dan dianggap wajar-wajar saja. Gimana dengan perempuannya? Kaum perempuannya nggak punya hak sama sekali, dianggap seperti barang atau benda mati. Mengenaskan kan? Kaum perempuan itu dipandang memiliki kedudukan yang rendah. Sama seperti budaya perayaan V-day ini yang sarat dengan pesta seks dan perempuan menjadi barang murah yang bisa dinikmati dengan nafsu hewani.
Islam memandang pergaulan laki-laki dan perempuan dilakukan untuk melestarikan jenis keturunan manusia. Islam membatasi ruang bagi naluri seksual hanya ada dalam kehidupan rumah tangga. Islam melegalkan pemenuhan hasrat seksual antara laki-laki dan perempuan hanya dalam bingkai pernikahan (lihat QS. Ar Ruum 21). So, Islam memandang tujuan hidup manusia bukan semata beranak-pinak Guys, tapi beribadah. Dan Islam memandang bahwa aktivitas seksual yang legal syar’i itu sebagai bagian dari ibadah yang berpahala. Begitupun sebaliknya, hubungan seks ilegal adalah tindakan kriminal yang mendapatkan dosa. Jadi, dengan demikian tatanan kehidupan bermasyarakat menjadi jelas dan teratur.
Selanjutnya, sistem pergaulan laki-laki dan perempuan dalam Islam menjauhkan segala hal yang bisa membangkitkan naluri seksual. Fakta-fakta cabul atau fantasi-fantasi porno dilarang beredar di tengah-tengah masyarakat gimanapun bentuk dan kemasannya. Jadi, film-musik-tari-cerita-permainan-dll yang beredar di masyarakat bersih dari bau seksual.
Berarti kita bisa membayangkan ya bahwa segala hal yang akan beredar di masyarakat adalah sesuatu yang bersifat edukatif (mendidik), positif, bertanggung jawab dan bermanfaat. Jiwa-jiwa yang ada dalam masyarakat Islam adalah jiwa yang tenang, mampu berpikir positif dan mampu mengemban misi kemanusiaan. Dan kalaupun ada seorang muslim yang nggak mungkin lagi memendam naluri seksual, maka Islam memberikan jalan baginya melalui jalur pernikahan. Jadi so sweet kan, Islam itu?! Solusi Islam dalam hal pergaulan laki-laki dan perempuan itu pas, tepat dan sempurna Guys. Yang jelas, akan dapat menciptakan kebaikan dan kedamaian di tengah-tengah kita semua.
Guys, V-day sarat dengan gaul bebas dan menyelisihi akidah Islam. Kita punya 365 hari untuk menyatakan kasih sayang kepada keluarga atau pasangan halal kita, nggak harus di tanggal 14 Februari. Janganlah kita kembali primitif dengan tetap ngotot dan ngeyel merayakannya. []