Oleh: Titis Sholihah
MuslimahTimes—Sudah pernah naik gunung? ke pantai? Udah pernah jalan-jalan ke Danau Toba? Raja Ampat? Pernah berkesempatam jalan-jalan ke Menara Petronas di Malaysia? Atau ke Menara Eiffel di Paris? Bagi yang memiliki uang maupun hobi traveling tentu bukan hal sulit untuk mengunjungi tempat-tempat wisata yang terkenal ya. Baik lokal maupun internasional.
Well, traveling atau lebih dikenal dengan istilah jalan-jalan, sekarang telah menjadi lifestyle. Sebagian besar orang pasti sudah pernah jalan-jalan ke suatu tempat wisata. Orang yang berkunjung ke tempat wisata lazim disebut sebagai wisatawan. Para wisatawan mengunjungi beberapa tempata wisata dengan berbagai tujuan. Ada yang ingin sekedar refreshing agar pikiran kembali segar setelah suntuk dengan pekerjaan. Ada pula yang memang ingin mengenal budaya suatu daerah, baik itu adat-istiadatnya maupun makanan tradisonalnya. Ada pula yang traveling karena ketagihan.
Mengunjungi tempat baru tentu menyenangkan bagi sebagian orang. Hal ini karena mereka akan menemukan hal baru dan menarik yang tidak ditemuinya di daerah asalnya. Tidak heran sebagian orang menikmati hobinya untuk traveling. Bahkan mengagendakannya setiap ada kesempatan liburan. Aplikasi layanan travel pun laris manis. Sebab para traveler ini pasti akan memesan tiket menuju tempat yang dituju.
Bagi muslimah, traveling bisa menjadi pisau bermata dua. Di satu sisi mengasyikkan namun juga mengundang dosa. Wah, serem ya. Ada 5 catatan penting bagi muslimah sebagai bekal untuk traveling. Yuk kita simak.
1. Jangan mengunjungi tempat ibadah agama lain.
Ini jelas, seorang muslimah dilarang mengunjungi tempat yang menjadi tempat ibadah selain Islam. Silahkan mengunjungi masjid-masjid yang arsitekturnya terkenal. Sebab kekayaan warisan Islam tidak kalah dengan tempat ibadah agama lain. Kagumilah tempat ibadah agama kita sendiri. Insya Allah akan menambah keimanan.
2. Perhatikan halal dan thoyib dari makanan-minuman yang dijual di tempat wisata.
Capek jalan-jalan enaknya makan yang hangat dan minum yang dingin ya. Kalau bakso atau mie ayam kayaknya sudah terlalu mainstream ya. Kadang ingin mencoba makanan yang unik. Boleh saja kok mencoba menu baru di tempat wisata. Tapi ingatlah jika di tempat wisata didominasi penduduk non muslim kita harus cermat dengan apa yang kita makan dan minum.
3. Jangan terlena hingga lupa waktu sholat.
Kekaguman pada bangunan maupun keindahan alam, jangan membuat kita terlena dan melupakan jika waktu sholat telah tiba. Sebab meskipun kita telah berada di tempat yang berbeda namun hukum sholat lima waktu tidak berubah, tetap wajib.
4. Berhati-hati di tempat yang rawan ikhtilat (campu baur laki-laki dan perempuan)
Namanya tempat wisata pasti banyak pengunjungnya, baik laki-laki maupun perempuan. Ikhtilath kemungkinan besar memang ada, namun jangan libatkan diri kita sebagai muslimah untuk bergabung bersama mereka, meskipun itu orang yang kita kenal. Jaga iffah (kehormatan) adalah lebih baik.
5. Istiqomah berbusana syar’i karena Allah.
Kewajiban ini tidak boleh dilupakan di manapun kita berada. Selama kita masih di atas buminya Allah maka kewajiban tetap berlaku termasuk berbusana muslimah, harus tetap menutup aurat saat keluar rumah. Sekalipun kelihatannya tempat wisatanya sepi, namun hijab tidak boleh dilepas. Sepi bukan dalil untuk boleh melepas hijab.
Dalam Islam, seorang muslimah terikat dengan hukum syara’. Setiap perbuatannya akan dimintai pertanggungjawaban. Traveling hendaknya dilakukan karena ada alasan syar’i. ketika hendak traveling pastikan semua amanah telah ditunaikan. Hal ini agar kita tidak menyulitkan orang lain saat kita di luar kota dan mungkin akan sulit dihubungi. Jangan lupa, ketika traveling yang perjalanannya mencapai waktu 24 jam maka bagi muslimah wajib untuk ditemani oleh mahramnya. Jika sudah menikah ditemani suaminya. Jika belum menikah bisa ditemani ayahnya, saudara laki-lakinya ataupun pamannya. Pokokny jangan pergi sendirian.
Satu hal lagi yang perlu diingat bahwa seindah apapun tempat wisata yang akan kita kunjungi akan kalah dengan keindahan surga. Jadi se-menggiurkan apapun tawaran untuk mengunjungi tempat wisata tertentu, namun jika di sana berbahaya bagi keamanan muslimah, lebih baik jangan dikunjungi. Tahan keinginan traveling sementara waktu untuk kebaikan kita. Isi waktu dengan menunaikan kewajiban-kewajiban dari Allah untuk kebangkitan umat. Allahu akbar!