Oleh. Syarifa Ashilah
Film Guardians of The Galaxy adalah film besutan Marvel studio yang dirilis 2014 silam. Dengan disutradarai oleh James Gunn, film ini menjadi film paling sukses pada tahun 2014 di Amerika. Menceritakan tentang sekelompok manusia dan alien ( film karya Marvel selalu menampilkan hubungan antar galaksi, makhluk di dalamnya tak hanya manusia) yang harus menyelamatkan dunia dari kelompok penjahat yang ingin menguasai galaksi menggunakan kekuatan dari powerstone. Penjaga galaksi begitu sebutan mereka.
Dan banyak lagi film terbitan Marvel studio yang menceritakan penjagaan bumi dan alam semesta yang ingin menguasai dunia untuk kepentingan mereka. Sebut saja THOR (the dark world), Black panther, Doctor Strange dan series Avengers lainnya. Tak mau kalah dengan rivalnya, Disney pun menelurkan karya serupa. Semisal Aquaman, Superman, Spiderman dll.
Tak bisa dipungkiri memang, demam film superhero masih terus meninggi. Jika melihat kualitas dari film itu sendiri, action, efek, serta penggarapannya memang sangat baik. Hingga kehadiran film-film ini selalu dinanti jutaan penonton. Sehingga tak sulit menjadi film box office.
Film adalah gambaran dari kondisi dan budaya dari suatu bangsa yang memproduksinya. Menelisik fakta tentang Amerika. Amerika sering dikenal dengan negara ekonomi dan teknologi maju. Menjadi negara superpower namun nyatanya berbanding terbalik dengan kondisi kehidupan nyata negeri tersebut. Setiap tahun tercatat 20 juta kasus kejahatan, di antaranya 4.300.000 kasus terkait pemerkosaan, perampokan, dan penganiayaan. 16 ribu kasus pembunuhan di tahun 2019. Dan 90% pelaku pemerkosaan tidak di penjara. (Republika.co.id)
Oleh karena itu, wajar ketika Hollywood memproduksi film bergenre superhero. Bisa jadi mengartikan bahwa orang-orang telah muak dengan kriminalitas dan berharap ada sesuatu yang bisa menolong. Maka fantasi mereka adalah superhero yang bisa menyelamatkan kehidupan dan dunia. Sebab sejatinya masalah kriminal dan problematika umat lainnya menjadi momok di seluruh dunia yang harus dihadapi.
Termasuk kaum muslim. Alih-alih mendapat solusi. Solusi yang diberikan berupa aturan-aturan yang diterapkan negara malah timbul masalah baru. Akhirnya masyarakat menginterpretasikan harapannya. Mereka berharap akan terciptanya kondisi aman dan nyaman di sekitarnya. Harapan akan adanya ‘superhero’ yang bisa memberi perlindungan, penjagaan, dan pengendalian dunia yang dapat menyelamatkan mereka.
Tapi seorang muslim harusnya tak lagi menggantungkan asa mereka kepada hal-hal fiktif tersebut. Dalam Islam pemimpin yang disebut khalifah adalah pelindung dan perisai yaitu Khalifah harus bisa memberikan rasa aman atas urusan dunia dan agamanya (atas penyimpangan) akibat dari serangan musuh-musuh Islam baik itu dari kalangan kafir maupun munafik dan mencegah manusia satu dengan yang lain untuk saling mencelakai dan manusia berlindung dibelakangnya.
Kewajiban khilafah juga memerintahkan umat untuk menaati Allah dan rasulNya serta mengatur mereka secara adil dan tidak ada hukum yang adil kecuali hukum Allah azza wa jalla.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إنَّمَا الْإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ، فَإِنْ أَمَرَ بِتَقْوَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَعَدَلَ كَانَ لَهُ بِذَلِكَ أَجْرٌ، وَإِنْ يَأْمُرْ بِغَيْرِهِ كَانَ عَلَيْهِ مِنْهُ
“Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu (laksana) perisai, dimana (orang-orang) akan berperang di belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)nya. Jika seorang imam (Khalifah) memerintahkan supaya takwa kepada Allah ’azza wajalla dan berlaku adil, maka dia (khalifah) mendapatkan pahala karenanya, dan jika dia memerintahkan selain itu, maka ia akan mendapatkan siksa.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, An-Nasa’i, Abu Dawud, Ahmad)
[Fz]