Ada yang unik dalam debat capres dan cawapres putaran ke-5 yang berlangsung di The Sultan Hotel, Jakarta, Sabtu (15/4/2019) yang lalu. Ditengah seriusnya membicarakan persoalan negara, game online seperti Mobile Legends, PUBG dan sejenisnya juga mendapat porsi bahasan.
Menanggapi persoalan tersebut, cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno mengatakan e-sports merupakan salah satu sektor berkembang di Indonesia saat ini dan pemerintah memang harus menfasilitasinya. “Namun jangan sampai e-sports pengaruhi generasi kita, sehingga tak punya ahklak,” jelas Sandi.
Menanggapi jawaban Sandiaga, Jokowi mengungkapkan langkah konkret yang sudah dilakukan pemerintah untuk mendukung para penggemar e-sport. “Anak muda sekarang senang jadi gamers, maka upaya pemerintah akan membangun infrastruktur digital broadband, palapa ring, 4G,” kata capres petahana ini.
Kedua kubu pasangan memberikan pernyataan dan tanggapan dengan maksud yang sama untuk kemajuan persaingan teknologi global seperti game online. Bisnis ini memang sangat menjanjikan dilihat dari pertumbuhan dan perputaran nilainya yang sangat cepat bisa mencapai Rp. 11-12 trilyun per tahun. Namun perlu diperhatikan bahwa kemajuan suatu bangsa tidak hanya diukur dari kecanggihan teknologinya, tapi juga tingkat kesejahteraan masyarakat yang merata. Kebahagiaan karena setiap keluarga terpenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papannya. Ketentraman karena mudahnya mendapatkan pekerjaan, minimnya kriminalisasi serta pelayanan kesehatan dan pendidikan yang merata dan gratis.
Oleh: Hanah nuraenah (Aktivis Muslimah Yogyakarta)