Oleh. Putri Fiddina
(Pelajar Madrasah Aliyyah di Medan)
Muslimahtimes– Berbicara soal genre, apa yang terlintas dibenak kamu? Berhubungan dengan musik atau filmkah? Tidak, Saya tidak akan membahas tentang genre film sekarang. Yang akan saya bahas adalah GenRe (Generasi Berencana). Bagi sebagian kamu pasti sudah mengetahui tentang GenRe, namun ada juga sebagian yang belum. Plt. Kepala BKKBN, dr Sigit Priohutomo MPH menjelaskan dalam sambutannya, remaja sejatinya adalah calon generasi penerus bangsa. Namun masih rentan dengan permasalahanpermasalahan seperti, putus sekolah, masalah seksualitas (hamil diluar nikah), penyalahgunaan napza, dsb. Maka BKKBN melalui program Generasi Berencana (GenRe) memfasilitasi remaja agar belajar memahami dan mempraktikan perilaku hidup sehat dan berakhlak untuk mencapai ketahanan remaja. Mulai dari pendidikan yang terencana, berkarir dalam pekerjaan yang terencana, serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai dengan siklus kesehatan reproduksi.
Kebanyakan dari remaja mengetahui GenRe dari berbagai penyuluhan atau sosialisasi melalui UKS (Unit Kesehatan Siswa). Di sekolah saya sendiri, GenRe dieksiskan oleh UKS melalui berbagai kegiatan, seperti pemilihan duta GenRe. Peserta pemilihan duta GenRe diharapkam memiliki pemgetahuan yang luas mengenai Generasi Berenca dan juga berpenampilan menarik. Begitulah cara penilaiannya.
GenRe merupakan program BKKBN, sebagai salah satu upaya sosialisasi kepada remaja agar tidak nikah muda. Menurut lembaga tersebut, para remaja perlu memahami tentang program GenRe ini. Pasalnya, dengan memahaminya, para remaja akan terhindar dari praktek seks pranikah, perkawinan usia dini dan bisa terhindar dari narkoba (keluargaindonesia, 2 juni 2019).
Nah yang akan Saya bahas adalah tujuan dari pada GenRe ini. Secara garis besar tujuan GenRe adalah untuk mencegah terjadinya pernikahan dini, seks pranikah dan narkoba. Saya sedikit rancu melihat tujuan tersebut. Ketika seseorang beranjak usia menjadi 17 tahun, hasrat dalam dirinya menggebu – gebu. Nalurinya menyukai lawan jenis pun begitu. Ketika perasaan seseorang sedang menggebu – gebu maka akan sulit untuk mengontrolnya. Suka kepada lawan jenis adalah seauatu hal yang wajar. Itu merupakan fitrahnya manusia. Namun Allah telah mengatur itu semua. Ketika seseorang memiliki ketertarikan pada orang lain, Allah menganjurkan kita untuk menikahi orang yang kita sukai. Pernikahan ini bertujuan untuk menjauhkan diri dari zina, karena telah Allah mengharamkan zina.
Menurut saya tujuan GenRe yang pertama yaitu mencegah terjadinya pernikahan dini itu adalah salah besar. Mengapa? Seperti yang saya katakan ketika usia seseorang menapaki usia remaja maka akan timbul rasa terhadap lawan jenis dan ini alamiah. Jika tidak kita arahkan kepada jalan yang diridai Allah, maka akan lebih banyak menimbulkan masalah. Contohnya saja berpacaran, dimana berpacaran itu telah di larang Allah. Selain itu dapat menimbulkam masalah lain yang serius seperti aborsi. Di era kapitalis ini para remaja justru difasilitasi untuk semua tindakan yang merusak masa depan generasi selanjutnya. Visi misi GenRe justru tak sesuai dengan realita yang terjadi dalam aktivitasnya.
Pemuda dalam Islam juga terbukti tidak hanya sukses secara duniawi tetapi juga religi. Imam Asy – Syafi’i usia tujuh tahun mampu menghafal Alquran dan usia tujuh belas tahun menjadi mujtahid juga Imam Bahasa Arab. Ibnu Khaldun menjadi penghafal Alquran usia tujuh tahun dan disaat remaja karyanya di bidang ekonomi sudah menyebar sehingga mendapat gelar Bapak Ekonomi Islam. Umar bin Abdul Aziz RA menghafal Al – Qur’an sebelum baligh, negarawan dan khalifah teladan Bani Umayyah saat berusia dua puluh lima tahun.
Generasi peradaban gemilang tidak akan tercapai bila berencana dengan sistem sekuler. Generasi berencana akan tercapai bila visi misi tidak hanya untuk diri sendiri atau sebatas komunitas belaka. Generasi itu akan tercapai bila visi misinya untuk masa depan alam semesta, kehidupan dan manusia. Dan itu semua akan tercapai oleh generas berencana yang bertakwa dalam naungan Khilafah. Wallahualam bishawab. [nb]