Asha Tridayana
as***********@gm***.com
Muslimahtimes– Kondisi umat Islam saat ini kian hari kian miris, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Umat butuh perubahan, tidak sekadar slogan. Sistem pemerintahan demokrasi tidak lagi bisa diharapkan, terpampang jelas kebobrokan yang dihasilkan. Rakyat tidak bebas mengkritisi, sedangkan pemerintah dengan mudah mengkriminalisasi. Kebijakan demi kebijakan yang dibuat hanya membuat rakyat semakin menderita. Kalaupun ada, hanya segelintir orang itupun kaum menengah ke atas yang menikmatinya. Dari iuran BPJS, kebutuhan listrik, sampai urusan perut selalu saja rakyat yang menjadi kambing hitam. Lantas apa peran negara, apa fungsi pemerintahan, dan sejauh mana tanggung jawab pemimpin negara terhadap rakyatnya. Bukankah negara adalah perisai dan pelindung bagi rakyat.
Namun, hal itu tidaklah menjadi keanehan karena memang begitulah kapitalisme, yang melahirkan demokrasi dengan sekulerisme sebagai asasnya. Segala sesuatu hanya dilihat dari seberapa besar keuntungan yang akan didapatkan. Tak peduli seberapa banyak rakyat yang terluka. Sedikit saja rakyat berkomentar, tudingan radikalisme langsung dilontarkan. Sedangkan bagi para pendukung mendapat berbagai keleluasaan.
Tak hanya itu, kapitalisme dan segala turunannya telah berkali-kali melukai. Membuat rakyat kecil tak punya nyali untuk menyuarakan aspirasi. Sumber daya alam yang seharusnya bisa dinikmati justru dieksploitasi tanpa henti. Tanah Papua nyaris terlepas dari negeri. Rakyat yang vokal akan kondisi negeri malah dipersekusi. Dan masih banyak peristiwa-peristiwa lain yang terjadi. Sungguh ironis, negeri yang katanya dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat, justru membatasi ruang gerak rakyat berargumentasi.
Mewujudkan Islam dengan Perubahan dari Akar
Perubahan mendasar menjadi jalan kembali tegaknya Islam. Bukan hanya perubahan parsial ataupun artifisial. Maka, perubahan yang dilakukan tidak pada aspek tertentu saja. Karena kerusakan yang terjadi dimulai dari akar yaitu asas sekuleristik dan aturan kapitalistik neoliberal. Jika akarnya saja sudah rusak, otomatis segala aturan yang dilahirkan pun telah jelas rusaknya. Hanya masalah demi masalah yang dihasilkan, maka mencampakkannya adalah jalan terbaik yang bisa dilakukan. Dan sebagai gantinya, Islam lah jalan satu-satunya. Syariat Islam menjadi pondasi kehidupan. Kesejahteraan umat bukan lagi angan-angan. Islam adalah solusi dari segala permasalahan. Karena Islam lahir dari Yang Maha Menciptakan dan sudah pasti dapat diandalkan.
Maka tak perlu lagi ragu apalagi takut menyuarakan Islam sebagai solusi kehidupan. Tudingan radikalisme hanya sebagai slogan untuk membuat umat berhenti dalam upaya mewujudkan perubahan hakiki. Ini adalah kewajiban kita sebagai umat Islam untuk terus memperjuangkannya. Karena memang hukum buatan manusia yang serba terbatas hanya akan menguntungkan pembuat hukum. Hanya beralih ke hukum Islam yang jelas menjadi solusi mendasar atas problematika kehidupan.
Selain itu, kita juga tetap harus mewaspadai upaya menyuburkan Islam sebagai common enemy. Umat tetap fokus pada perubahan yang mendasar berdasarkan ideologi Islam. Menjaga diri agar tidak mudah terpicu pada upaya-upaya provokasi yang menyudutkan Islam. Justru Islam lah yang layak menjadi tempat bersandar. Di dalam Al Quran, Allah Swt telah memberitahukan kepada umat Islam tentang siapa sebenarnya musuh bersama yang harus diperangi dan dikalahkan. Allah Swt berfirman dalam surat Fatir ayat 6: “Sungguh, setan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.”
Sejak nabi Adam as. hingga kelak hari akhir, setan lah yang paling gigih menjauhkan umat Islam dari syariat-Nya. Termasuk sekarang ini mereka-mereka yang berusaha keras mendiskriditkan Islam, memutarbalikkan fakta tentang Islam, bahkan menghalalkan segala cara agar syariat Islam tidak lagi diyakini. Maka bisa dikatakan mereka lah common enemy yang sesungguhnya.
Oleh karena itu, sudah selayaknya kita seluruh umat Islam bersatu memperjuangkan tegaknya syariat Islam, membumikan kalimat tauhid, sehingga bergetarlah musuh-musuh Allah swt.
Islam Kembali Tegak di Tengah-Tengah Umat
Syariat Islam aturan yang lahir dari Sang Khalik dan tentunya sesuai dengan fitrah manusia. Islam menjadi rahmat bagi seluruh umat tak terkecuali bagi mereka yang bukan beragama Islam.
Islam mengatur segala aspek kehidupan, dari hal kecil sampai yang besar. Baik pendidikan, kesehatan, sosial, politik, pemerintahan, dsb demi menjamin kelangsungan hidup yang sejahtera bagi setiap warga termasuk non muslim. Islam menjaga keberagaman sehingga terpelihara kerukunan. Dengan syariat Islam pula terjaga seluruh kekayaan alam negeri yang menjadi hak setiap warga. Maka tak perlu diragukan lagi, telah terbukti lebih dari 14 abad menaungi negeri-negeri. Kesejahteraan umat tak lagi dipungkiri. Bukan sekadar janji-janji para penguasa negeri yang entah kapan akan ditepati. Hanya syariat Islam yang bisa menjadi solusi. Dan kini umat telah merindukannya kembali sesuai janji Sang Ilahi. Mari bersama-sama umat menyambut janji-Nya dalam perjuangan ini.
Wallahu’alam bishowab. [nb]