Oleh : Ayyatul.S.N
(Revowriter Jakarta)
#MuslimahTimes — Penguasa negeri ini sudah gamblang berpihak kepada Birokrat Kapitalis, dan bersikap represif terhadap rakyatnya kian sadis. Sungguh sikap brutal yang membuat rakyat semakin sebal. Menanamkan anti islam, menebarmoderasi islam. Terus menerusperkusi Ulama,juga Islamophobia, tidak lupa radikalisme dijadikan tameng membenarkan para pengusung Demokrasi-Kapitalisme untuk kepentingan mereka.
Dalam hal ini ulama kondang Gus Miftah bahkan mendukung agar para mahasantri berperan sebagai agen perdamaian dalam mempertahankan NKRI. “Peringatan hari santri ini membangkitkan semangat seorang santri untuk cinta negeri, cinta stabilitas negeri ini, cinta kedamaian dan juga mengukuhkan moderasi Islam,” tuturnya.Di Ma’had Jami’ah IAIN Salatiga pada Jumat (12/10) malam.(kemenag.go.id)
Dan lagi kepala BKN, Bima Haria Wibisana mendorong Satuan Tugas Penanganan Tindakan Radikalisme Aparatur Sipil Negara (ASN) bisa segera bekerja. (18/10). (bkn.go.id). Sebelumnya Menkumham Tjahjo Kumolo mengatakan sudah memberi sanksi pencopotan jabatan kepada salah satu ASN yang bekerja di Kantor Wilayah kemenhumkam Balikpapan. Karena telah mengunggah kalimat “Era kebangkitan Khilafah telah tiba”. “Kalau ada yang nyinyir apalagi memasalahkan ideologi Pancasila, menyebarkan ideologi lain selain Pancasila, ya kami nonjobkan,”tandasnya. 16/10 (cnnindonesia.com)
Terlebih menjelang pelantikan rezim represif ini tanggal 20 oktober 2019,penjagaan yang terlalu ketat dan kontras dengan pelantikan 5 tahun lalu. Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Hassanuddin Makassar Fatir Kasim menilai larangan itu sebagai pelanggaran terhadap hak masyarakat.
Lalu pengamat intelijen dan keamanan yang juga mahasiswa doktoral Universitas Indonesia, Stanislaus Riyanta mengatakan “Seharusnya ada cara lain yang lebih bijak, Polri kalau mahasiswa mau demo, ya, dikawal saja. Dikawal dengan ketat, diberi pagar betis, dikawal demo seperti biasa begitu,” ujarnya dalam diskusi publik ‘Menakar Situasi Polhukam Menjelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI’ oleh Indonesian Public Institute di Jakarta, Selasa kemarin.
Bersamaan dengan itu Polda Metro Jaya mengatakan berhasil menggagalkan plot bom ketapel untuk menyerang aparat di hari pelantikan Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin pada 20 Oktober 2019. Komplotan para tersangkanya disebut masih terkoneksi dengan kelompok bom ikan dosen IPB Abdul Basith, eks Danjen Kopassus Soenarko, dkk. Terlihat dalam foto yang ada disita berupa ketapel, dan beberapa bendera tauhid, juga bendera palestina. (fokus.tempo.co)
Moderasi islam dan Wasathiyah
Dalam ceramahnya Gus Miftah harus mengukuhkan moderasi islam, yang artinya islam yang pertengahan atau berimbang. Islam yang tidak kaku, toleransi dalam beragama juga yang tidak terlalu fanatik dan radikal terhadap agama. Dan dalam “Building Moderate Muslim Networks” menjelaskan karakter Islam moderat, yakni mendukung demokrasi, pengakuan terhadap HAM (termasuk kesetaraan jender dan kebebasan beragama), menghormati sumber hukum yang non sektarian, dan menentang terorisme. Di indonesia sendiri islam moderat itu mengusung ideologi pancasila menjunjung tinggi NKRI juga menolak radikalisme.
Sedangkan wasathiyah berbeda dengan islam moderat. “Dan yang Demikian itu Kami telah menjadikan kalian (umat islam), sebagai ‘ummatan wasathan’ (umat pertengahan) agar kalian menjadi saksi atas perbuatan manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas perbuatan kalian.” (TQS. Al Baqarah 143)
Ibnu Jarir at thabari menjelaskan, al wasthu bermakna adil dan juga bisa bermakna pilihan. Sebab, orang yang terpilih di antara manusia adalah yang paling adil di antara mereka (Tafsir At Thabari, 3/143)
Sebab, islam agama yang diturunkn oleh Allah subhana wa ta’ala melalui Rasulullah yaitu Nabi Muhammad, bukan pada hukum buatan manusia seperti yang dianut islam moderat. Islam mengatur segala aspek kehidupan bukan hanya tentang akidah, ibadah dan akhlak saja namun juga pemerintahan, ekonomi, sosial, pendidikan, peradilan, sanksi, bahkan politik luar negeri. Inilah disebut dengan islam kaffah menerapkan islam pada semua lini massa. Sebab inilah rezim demokrasi kapitalis semakin ganas terhadap rakyatnya sendiri, bila islam yang di terapkan rezim represif ini tidak dapat memenuhi kepentingannya sendiri.
Rezim anti kritik menjadi panik
Tidak hanya menekankan pada islam moderasi, namun juga menjalankan satuan tugas untuk menangkal radikalisme dan pencopotan jabatan pada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ikut menyuarakan tentang khilafah. Bahkan hanya like dan komen saja harus menerima hukuman bahkan sampai dikeluarkan.
Tidak hanya itu, saat pelantikan presiden dan wakil presiden pengamanan ditingkatkan, jalan-jalan sekitar tempat pelantikan ditutup. Alasannya demi keamanan karena adik-adik mahasiswa akan berdemonstrasi yang kemungkinan membuat rusuh. Inilah rezim anti kritik menjadi panik, mahasiswa hanya ingin menyampaikan aspirasinya, suaranya bukan untuk membuat kerusuhan seperti yang dituduhkan namun pemerintah yang tidak membuka diri untuk diktritik, untuk dikoreksi bahwa kebijakan-kebijakannya semakin membuat rakyat tercekik. Peraturan yang dibuat pemerintah menyengsarakan rakyat, yang membuat rakyat semakin gerah karena pemerintah menutup celah muhasabah.
============
Sumber Foto : Denny Sakrie