Oleh. Wahyu Utami, S.Pd
(Guru di Bantul Yogyakarta)
Muslimahtimes– Perdana Menteri Israel mengumumkan rencana akan melakukan aneksasi atau pencaplokan 1/3 wilayah Palestina di Tepi Barat. Saat ini pemetaan wilayah yang akan dirampas masih dipetakan. Netanyahu juga memastikan sebagai bagian dari rencana aneksasi tersebut, ia tidak akan menyetujui pembentukan Negara Palestina.
Aneksasi atau pencaplokan wilayah Tepi Barat merupakan bagian dari rencana Perdamaian Timur Tengah atau Kesepakatan Abad Ini yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada Januari lalu. Sebagai barter atas pengakuan Palestina sebagai negara merdeka yang berdaulat, AS menawarkan Yerusalem adalah ibukota Israel yang tidak terbagi.
Selain itu, dalam proposal Trump, Israel akan mencaplok 30-40% tanah di Tepi Barat termasuk semua bagian Yerusalem Timur yang selama ini diimpikan Palestina sebagai ibukota negara jika nanti merdeka. Sedangkan wilayah Palestina yang kian sempit dalam rancangan tersebut tinggal berupa noktah-noktah yang dihubungkan dengan jembatan dan terowongan. Secara sepihak, Netanyahu yang kembali memimpin pada akhir Mei lalu bertekad akan mewujudkan rencana AS tersebut. Netanyahu mengatakan aneksasi Tepi Barat akan dimulai pelaksanaannya melalui pembahasan di parlemen Israel pada awal Juli nanti (Republika.com kamis, 11/6/2020).
Negara-negara mayoritas muslim yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengeluarkan resolusi untuk menentang rencana Israel tersebut. OKI memanggil semua anggotanya untuk mengambil sejumlah langkah politik, legal dan ekonomi yang diperlukan salah satunya dengan memboikot perusahaan yang memiliki hubungan usaha dengan Israel (Republika.com, Jumat, 12/6/2020).
Rencana aneksasi ini jelas merupakan pelanggaran atas batas wilayah yang sah dari negara lain. Negara zionis Israel telah menggerogoti wilayah Palestina. Penjajahan dalam bentuk nyata tengah berlangsung di era modern ini. Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi? Sebuah negara Yahudi di tengah Bangsa Arab bisa berbuat semaunya tanpa ada yang bisa mencegahnya? Siapa yang ada di belakangnya? Kekuatan apa yang bisa menghentikan berbagai kedzoliman tersebut? Tulisan ini mencoba untuk menguraikannya.
//Amerika Serikat, Penyokong Utama Israel//
Israel jelas tidak berdiri sendiri. AS-lah yang menyokong segala kebijakan Negara Israel. Seluruh umat manusia jelas tau bahwa perampasan wilayah Palestina adalah pelanggaran HAM Israel terhadap Palestina. Tetapi Israel berani dan dengan arogan melakukannya karena selalu didukung oleh AS baik dari sisi dana maupun politik. Hal ini juga wajar jika kita lihat dari sisi sejarah bedirinya negara Israel itu sendiri.
Setelah meruntuhkan Khilafah Islam di Turki pada tahun 1924, Inggris mendirikan negara Israel di tanah Palestina tahun 1948. Inggri melakukan hal tersebut untuk mengokohkan posisinya di Timur Tengah. Akan tetapi pasca kekalahan dalam Perang Dunia II, Inggris tidak lagi menjadi negara adikuasa. Sejak saat itu perannya digantikan oleh AS.
AS menjadikan Israel sebagai “bemper’ yang terus dipelihara dan dijaga. Dengan begitu, yang akan dianggap sebagai musuh bersama dan berbahaya oleh kaum muslimin adalah Yahudi Israel, bukan AS.
Hal selanjutnya yang harus diwaspadai Umat Islam adalah opini yang dibentuk di tengah umat tentang masalah utama Palestina. Kita melihat ada upaya pendangkalan masalah Palestina. Masalah Palestina selalu diopinikan sebagai konflik Arab-Israel saja. Solusinya adalah dengan merebut kembali Al Quds, menghentikan aksi militer Israel dan menciptakan perdamaian dua negara. Benarkah demikian?
// Jihad Solusi Masalah Palestina//
Melihat problem yang dihadapi Palestina, tidak cukup solusi yang ditempuh sekedar dengan sebuah perdamaian. Alloh telah mengingatkan kepada kita dalam banyak ayat Al Qur’an bagaimana watak dari orang-orang Yahudi. Mereka tidak akan pernah berhenti untuk memerangi dan menyesatkan kaum muslimin. Alloh berfirman di dalam QS Al Baqoroh ayat 120 yang artinya, “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.”
Alloh juga telah mengingatkan karakter orang-orang Yahudi yang suka berkhianat dan melanggar perjanjian sebagaimana firman Alloh di dalam QS Al Maidah ayat 13 yang artinya, ”(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merubah perkataan (Alloh) dari tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereke (yang tidak berkhianat).”
Kita hendaknya juga menyadari bahwa Israel adalah orang kafir Muharriban fi’lan. Terhadap mereka, Alloh secara tegas dan jelas telah memerintahkan untuk menutup hubungan dalam bentuk apapun kecuali jihad. Alloh SWT berfirman di dalam QS Al Baqoroh ayat 190-191 yang artinya, “Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir.” ( Lihat QS. Al-Baqarah (2):190-191)
Alloh SWT juga melarang kita untuk bersahabat dan berdamai dengan orang-orang yang telah memerangi dan mengusir kaum muslimin. Alloh SWT berfirman di dalam QS Al Mumtahanah ayat 9 yang artinya, “Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim”.
Namun sayang, saat ini tidak ada satupun penguasa negeri muslim yang berani menyerukan jihad. Kita membutuhkan negara dengan pemimpin yang benar-benar mau membela Palestina dan mengusir Israel. Negara tersebut tidak mungkin bisa melakukannya kecuali Daulah Khilafah ‘ala Minhaj Nubuwah. Oleh karena itu, umat harus bersungguh-sungguh berdakwah dan kembali menegakkannya. Insya Alloh berbagai kehinaan dan penderitaan umat akan segera sirna.