Oleh. Arifah Azkia N.H
(Aktivis Mahasiswi Surabaya, Penggiat Literasi)
#MuslimahTimes — Menelaah terkait pertemuan sejumlah purnawirawan TNI menemui Menko Polhukam Mahfud Md di kantor Kemenko Polhukam. Pertemuan tersebut membahas sejumlah hal, mulai ancaman terhadap ideologi negara, radikalisme, hingga Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Negara ( RUU-HIP).
Dilansir dari detik.com, juru bicara purnawirawan TNI, Saiful Sulun, menyatakan dalam keterangannya bahwa belakangan muncul berbagai ancaman terhadap ideologi negara, fenomena liberalisme, radikalisme, dan lain sebagainya yang perlu diantisipasi dengan sangat baik oleh pemerintah. Jumat, (12/6)
Dalam tanggapannya, Mahfud Md menjelaskan bahwa sikap pemerintah dan bahwa Pancasila tidak akan memberikan tempat kepada paham komunisme, marxisme, leninisme, dan paham-paham radikal,” jelas Mahfud.
/ Catatan Penting /
Pertemuan di balik kelakar panggung rezim, dapat dianalisis sebagai berikut :
- Pemerintah gagal fokus melihat akar masalah negeri ini. Ancaman negara yang sesungguhnya adalah terkait Korupsi yang menggurita dan bahkan menjadi lumrah hingga porak-poranda dari faktor ekonomi yang menjadi poros negara, sehingga menjadi momok utang negara ribawi, kelangkaan bahan baku, gizi buruk, dan masih banyak lainnya.
- Masalah negeri ini sekarang sebenarnya pelebaran defisit anggaran saat pandemi, harga listrik tak terjangkau, hukum yang tumpul ke atas tajam ke bawah, fasilitas para medis yang masih saja terbatas, new normal life yang justru bikin hidup abnormal, kurva covid-19 yang terus naik. Harusnya pemerintah fokus melindungi rakyat dari pandemi dan memenuhi kebutuhan saat pandemi.
- Solusi atas semua persoalan tersebut adalah Islam. Karena islam melarang intervensi asing, mewajibkan pemerintah memenuhi semua kebutuhan rakyat baik saat normal atau saat pandemi.
- Pancasila adalah kumpulan dari nilai-nilai yang tidak bertentangan dengan Islam. Jika Pancasila adalah sebuah ideologi tentu akan bisa menyelesaikan masalah negeri ini. Lantas bagaimana buktinya?
- Pertemuan yang dilakukan rezim dalam rangka mengkambing hitamkan ideologi selain pancasila adalah bentuk pengalihan terhadap masalah yang sebenarnya. Alih alih menyelesaikan masalah. Justru semakin ruwet persoalan yang ada.
Indonesia punya pengalaman mengerikan terhadap ideologi sosialis kapitalis. Maka jangan sampai pengalaman tersebut kembali lagi. Saatnya beralih kepada Islam yang sudah terbukti 1400 tahun mampu menyelesaikan masalah. Bukan kembali ke sosialis komunis juga bukan kapitalisme sekulerisme yang sekarang diterapkan dan sangat gamblang terjadi berbagai sengkarut problematika bias dari fasadnya mengadopsi sistem aturan yang menyandarkan keputusan akal semata.