Judul asli : Shahih Qashash Al Quran
Penulis : Hamid Ahmad Ath Thahir
Penerbit : PT Aqwam Media Profetika (Solo)
Tahun terbit : 2020
Jumlah halaman : 408 halaman
ISBN : 978-979-039761-3
Genre : non fiksi
Peresensi : Devi Aliya
Muslimahtimes – Al-Quran sebagai pedoman hidup kaum Muslimin harus selalu dikaji dengan rutin dan dipahami dengan baik. Ketika al quran sudah dijadikan pedoman hidup, tentu keselamatan dunia dan akhirat yang akan menjadi jaminannya. Allah telah menuntaskan seluruh aturan kehidupan yang disampaikan dalam kalam-Nya tersebut melalui utusan yang mulia, Rasulullah Saw melalui perantara malaikat Jibril. Muhammad Rasulullah Saw menyampaikan seluruh ajaran Allah tanpa ada yang disembunyikan. Tinggal manusia saja yang harus melaksanakan selurih aturan dari Allah Swt.
Sebagaimana kita ketahui, Al-Quran terdiri atas tiga bagian. Tiga bagian tersebut menjelaskan tentang aqidah, hukum-hukum syariat, dan yang terakhir menceritakan kisah-kisah umat terdahulu sebelum masa kenabian Muhammad Saw. Kisah-kisah yang dipaparkan di dalam alquran sangat beragam mulai dari kisah-kisah tentang kesalihan orang-orang terdahulu hingga kisah-kisah kaum terdahulu yang diazab.
Dalam buku yang diberi judul : “Kisah Kaum yang Diazab”, penulis memaparkan 20 kisah pilihan yang diambil dari kisah-kisah di dalam Al-Quran. Dua puluh kisah pilihan dalam buku ini disarikan dari buku yang telah terbit : “Kisah-kisah dalam Al Quran” (Penerbit Ummul Qura, 2019). Syekh Hamid Ahmad ath Thahir selaku penulis, merangkai ulang kisah-kisah tersebut beradasarkan riwayat-riwayat yang shahih. Setiap kisah yang disampaikan sangat kuat dengan nuansa dalil syara yang kuat serta paparan hikmah-hikmah para ahli ilmu salaf. Jika kita mendengar penyebutan kaum-kaum yang diazab, kebanyakan sudah familiar dengan kisah-kisah yang ada. Namun yang berbeda dari buku ini, ada banyak detail kisah yang jarang diketahui yang disampaikan di dalam buku ini.
Ragam kondisi dan bentuk azab yang menimpa beberapa kaum terdahulu sepatutnya bisa menjadi peringatan dan pelajaran bagi kita. Ada beberapa kaum yang diazab dengan cara ditenggelamkan baik karena banjir besar (kaum nabi Nuh), ditenggelamkan dalam lautan (Fir’aun dengan pengikutnya), bahkan ada yang ditenggelamkan oleh hartanya sendiri, yaitu Qarun. Allah juga mengazab kaum pembangkang dengan angin kencang yang menggulung kaum Ad (kaum nabi Hud) dan batu kerikil panas yang dilemparkan burung Ababil kepada Pasukan Bergakah pimpinan Abarahah.
Kaum Nabi Luth pun diazab dengan sesuatu yang belum pernah dibayangkan sebelumnya. Mereka memuaskan syahwat seksual dengan memuaskannya kepada sesama jenis (homoseksual/liwath). Perilaku homoseksual yang sangat menyimpang dan keji ini adalah perilaku di luar nalar dan fitrah manusia. Negeri mereka dibalik dan hujani bebatuan panas yang tidak mungkin ada yang selamat kecuali mengikuti perintah nabi Luth. Islam pun sangat membenci peilaku liwath dengan menghukum mati kepada pelakunya. Islam sedari awal sudah memberikan seperangkat aturan untuk mencegah terjadinya perilaku keji ini.
Dari semua kisah yang dipaparkan dalam buku ini, kisah Bani Israel mendapatkan porsi yang cukup besar. Betapa banyak nikmat dan pertolongan yang Allah beri, tetapi begitu banyak pula pembangkangan dan kedurhakaan yang mereka lakukan. Betapa mudahnya Bani Israel mengingkari para utusan Allah yang membawa risalah Ilahi. Sombong, sewenang-wenang, berbuat curang, zalim, menolak dakwah pelakunya, serta menyimpangi berbagai hukum syariat lainnya menjadi karakter Bani Israel. Maka Allah pun melaknat dan memberi hukuman yang setimpal atas penyimpangan dan pelanggangaran yang mereka lakukan.
Setelah membaca buku ini, semoga kita bisa mengambil pelajaran dan hikmah dari kaum-kaum yang diazab tersebut. Semoga dengan ketaatan dan ketundukan kita terhadap aturan Allah secara total akan menghindarkan dari azab-Nya dan menjadi penyelamat kita di dunia dan akhirat. Wallahu ‘alam bi ash showab.