Oleh: Wulan Citra Dewi
MuslimahTimes– Siapapun pasti pernah mendapati hari yang terasa begitu singkat. Rasanya baru saja rebahan, jempol juga belum terasa lama menyeret naik turun layar gawai. Tetapi, tiba-tiba hari sudah jelang berganti. Apa yang dirasai diri? Suntuk. Lelah. Letih. Lesu. Buntu. Ujung-ujungnya mager. Coba jujur, sudah berapa kali kamu mengalami peristiwa misterius ini?
Ya, hampir setiap kita pernah mengalami. Era digital hari ini memang telah memberikan warna yang berbeda dalam kehidupan manusia. Lihatlah, betapa dunia daring mampu menyuguhkan apa saja yang kita gandrungi. Klik satu, muncul lagi yang lainnya. Klik lagi, masuk pula notifikasi yang lebih seru dan penuh sensasi. Klik, klik, klik, klik! Tanpa terasa, waktu kita tersita di dunia maya. Sedangkan dunia nyata kita? Bahkan Kitapun belum beranjak dari tempat tidur. Ya, kan?
Kalau ini terus dibiarkan, maka bukan tidak mungkin kita akan menjadi manusia yang sia-sia. Bahkan juga sangat mungkin kita akan masuk golongan orang yang celaka. Horor banget, kan?!
Memang begitulah kondisi dan arahannya. Sadar atau tidak, media canggih yang ada hari ini justru menjauhkan kita dari memahami hakikat kehidupan. Sebuah sistem dirancang sedemikian rupa sehingga kita merasa enjoy dengan kesia-siaan. Bahkan santuy menuju jurang kebinasaan. Mengerikan!
Namun demikian, tidak bisa juga kita mengharamkan diri dari digitalisasi. Sebagai generasi Islam, kita justru harus terjun di dalamnya. Menguasainya lantas mengendalikannya untuk mencapai pada tujuan kita sebagai hamba. Ingat, kitalah yang harus mengendalikan. Bukan justru dikendalikan. Sehingga akhirnya, kita akan menjadi leader yang produktif dalam duni persosmed-an. Asyik enggak, tuh?! Bagaimana caranya? Cekidot!
Pertama, luruskan niat bahwa berselancarnya kita di dunia maya semata hanya mengharap rida-Nya. Tancapkan kuat-kuat niat ini. Sehingga ia akan menjadi alarm bagi kita ketika aktivitas di sosmed sudah mengarah ke hal-hal yang sia-sia.
Kedua, pasang target. Petakan dengan sungguh-sungguh, apa yang mau dicari atau dibuat saat bersosial media. Jadi, ketika membuka sosmed itu kita sudah tahu tujuannya mau apa. Bukan sekadar scroll-scroll dan klak-klik sana sini tak menentu.
Ya, misalnya mau cari tugas, cari resep masakan, cari inspirasi artis hijrah, atau mau cari kajian para asatidz, dan lain sebagainya. Bisa jadi juga mau membuat konten dakwah dalam bentuk video, foto atau tulisan. Apapun itu, intinya harus dipetakan. Tapi ingat, petakanlah sesuatu yang memberikan manfaat bagi kita tidak hanya di dunia tetapi juga sampai di akhirat loh ya! Coba aja, cara ini akan mampu menjadikan kita lebih produktif dan bermanfaat bagi kehidupan. Berfaedah banget pokoknya!
Ketiga, segeralah sudahi berselancar di sosmed ketika targetmu sudah tercapai. Jangan toleransi dirimu untuk tetap bermesraan dengan dunia maya. Ingat, masih ada banyak pekerjaan lain yang harus dilakukan. Membantu orang tua beres-beres rumah. Mengerjakan tugas sekolah. Merapikan kamar. Membaca buku. Bersilahturahmi ke kerabat atau sahabat, dan masih banyak lagi yang lainnya, kan?!
Keempat, latih terus-menerus diri ini untuk selalu merasa dalam pengawasan Allah SWT. Ingatkan berkali-kali pada diri, bahwa hakikatnya kita hanyalah hamba. Ada visi yang telah Allah SWT tetapkan untuk kita. Ya, kita ada di dunia adalah untuk beribadah kepada-Nya. So, pastikan setiap aktivitas kita adalah ibadah, bukan yang lainnya.
Maka, kita tidak akan mendekati kemaksiatan dalam bersosial media sekalipun. Kita akan terus menjaga batas-batas yang telah disyariatkan. Semua ini terjadi karena diri kita merasa selalu diawasi. Bagaimana agar bisa merasa selalu diawasi oleh pemilik bumi? Tidak ada cara lain, harus ngaji!
Kelima, selalulah berdoa kepada Allah SWT. Mohon keistikomahan dari-Nya. Minta pertolongan dan perlindungan agar kita tidak terseret dalam arus digitalisasi yang melenakan. Panjatkan semua doa yang baik-baik kepada-Nya. Sebab hamba yang beriman adalah ia yang selalu meminta apa saja pada Rabbnya, dan Allah SWT sangat mencintai hamba-Nya yang banyak meminta. Luar biasa!
Semoga lima tips ini bermanfaat, ya Dear! Ingat, kita harus produktif dalam bersosial media, jangan malah berhalusinasi yang berujung sia-sia. Percayalah, kita pasti bisa![]