Penulis : Mela Ummu Nazry
(Pemerhati Generasi)
#MuslimahTimes — Manusia adalah makhluk mulia, Allah SWT ciptakan dengan segala potensi hidup yang dimilikinya sebagai bekal hidup. Ada rasa lapar, rasa haus, butuh akan kasih sayang, butuh akan ketenangan dan ketentraman hidup, dan butuh akan jawaban dari setiap tanya yang bergelayut dalam benak dan fikirannya.
Karenanya, Allah SWT berikan tuntunan hidup, sehingga kehidupannya tidak sesat dan menyesatkan. Sehingga kehidupan manusia  bisa baik dan berkontribusi dalam memberikan kebaikan bagi manusia yang lain.
Tentu saja baik menurut Allah SWT, bukan menurut akal dan rasa manusia semata. Sebab baik menurut Allah SWT pastilah baik untuk manusia. Sebab Allah SWT adalah pencipta manusia, yang pasti sangat tahu apa yang paling baik untuk seluruh umat manusia, hasil ciptaannya. Bahkan Allah SWT pasti sangat tahu apa yang paling baik untuk seluruh makhluk yang diciptakannya.
Karenanya, manusia membutuhkan petunjuk yang berasal dari Allah SWT agar kehidupannya menuai kebaikan dan keselamatan hidup.Gambaran kebutuhan manusia akan petunjuk dari Allah SWT, telah Allah SWT sampaikan melalui firman Nya saat menurunkan Nabi Adam as dan isterinya dari surga-Nya.Allah SWT berfirman :“Turunlah kamu berdua bersama-sama dari surga, sebagian kamu memjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripadaKu, lalu barangsiapa yang mengikuti petunjukKu dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit dan kami akan menghimpunnya pada hari kiamat dalam keadaan buta. ” ( QS. Thaha (20) : 122-124 ).
Demikianlah, Allah SW tidak semena-mena dalam menurunkan nenek moyang manusia yaitu Nabi Adam as dari surga, namun juga menurunkan petunjuk kepada Nabi Adam as, agar kehidupan manusia didunia tidak tersesat dan bisa selamat sampai akhirat kelak.
Zaman bahkan para Nabi terus berganti, dan Allah SWT pun terus memberikan petunjuk-Nya kepada para utusan-Nya (para Nabi dan Rasul) agar disampaikan kepada manusia agar tidak tersesat. Hingga sampailah pada masa akhir zaman pada Nabi dan Rasul akhir zaman yaitu Baginda Rasulullah Muhammad Saw untuk seluruh umat manusia akhir zaman.
Allah SWT memberikan petunjuk-Nya kepada Baginda Rasul SAW juga untuk disampaikan kepada seluruh manusia akhir zaman tanpa kecuali, agar manusia akhir zamaan ini selamat kehidupannya dan tidak tersesat.Allah SWT menurunkan wahyu-Nya kepada Baginda Rasul SAW sedikit demi sedikit, setahap demi setahap sesuai dengan masalah kehidupan yang dihadapi oleh manusia.
Baik masalah yang berkaiitan dengan individu, kelompok masyarakat bahkan masalah kenegaraan. Baik masalah ekonomi, sosial, budaya, politik hingga pertahannan dan keamanan. Baik masalaah yang terkait dengan hukum yang bersifat pencegahan tindak kriminalitas maupun terkait dengan hukum yang bersifat praktis untuk menindak setiap tindakan kriminalitas.
Semua Allah SWT wahyukan, Allah SWT informasikan kepada Baginda Rasul SAW untuk dilaksanakan dan diterapkan ditengah-tengah umat manusia.Begitu sistematisnya Allah SWT dalam memberikan petunjuk untuk kehidupan manusia melalui utusan-Nya, sebagai bentuk kasih sayangnya yang luar biasa kepada makhluk-Nya yang bernama manusia.Sehingga setiap tanya dalam benak manusia akhir zaman mampu dijawab dengan jawaban yang pasti memuaskan akal manusia, menentramkan jiwa dan sesuai dengan fitrah penciptaan manusia.
Setiap masalah dan tanya dalam benak manusia akhir zaman pasti akan mendapatkan solusi jawaban tuntas yang memenuhi segala rasa yang diinginkan oleh manusia tanpa menimbulkan masalah baru. Begitulah memang karakter wahyu yang Allah SWT turunkan kepada Baginda Rasul SAW melalui malaikat Jibril as, yaitu mampu menyelesaikan setiap permasalahan hidup manusia secara sempurna.
Wahyu yang Allah SWT turunkan ada dalam bentuk ayat-ayat Al-Qur’an dan hadist Rasul SAW. Sebab Rasul SAW tidaklah berbicara, bertindak dan diam kecuali atas petunjuk Allah SWT, bukan atas keinginan hawa nafsu Baginda Rasul SAW.
Ayat-ayat Al-Quran ini turun kadang kala ada sebab khusus turunnya ayat tersebut, namun ada pula ayat-ayat Al-Qur’an yang turun tanpa adanya sebab khusus turunnya ayat tersebut semata karena bentuk kasih sayang Allah SWT kepada umat manusia.
Sebagai contoh, seperti yang dituliskan oleh Imam As-Suyuthi dalam kitabnya Asbabun Nuzul, bahwa saat Allah SWT menurunkan surat An-Nisa (4) ayat 63, sesungguhnya sebab khusus turunnya ayat tersebut adalah seperti yang telah dsebutkan bahwa, Ibnu Ishak meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata : Adi bin zaid sesumbar, ” setahu kami Allah SWT tidak pernah menurunkan wahyu kepada siapapun sesudah Nabi Musa”. Maka Allah SWT pun menurunkan ayat berikut kpeada Baginda Rasul SAW sebagai jawaban atas sesumbar yang dilontarkan oleh Adi bin Zaid.Â
Allah SWT berfirman :“Sesungguhnya Kami mewahyukan kepadamu (Muhammad) sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi setelahnya; dan Kami telah mewahyukan pula kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya; Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami telah memberikan kitab Zabur kepada Daud.” (QS. An-Nisa”(4): 163).
Sungguh, ayat tersebut telah menegaskan bahwa Baginda Rasul Muhammad Saw adalah benar-benar Nabi dan Rasul yang diberikan Al-Qur’an, sama seperti Nabi- nabi sebelumnya. Efek dari turunnya ayat ini adalah semakin meneguhkan keimanan para sahabat dan kaum muslimin kepada Allah Swt dan Rasul-Nya.
Adapun ayat yang turun tanpa adanya sebab khusus turunnya, antara laiin adalah Surat Al-Fatihah. Allah SWT turunkan sebagai bentuk sayangnya Allah SWT kepada seluruh umat manusia, agar manusia selamat kehidupannya didunia maupun diakhirat.
Semua ayat-ayat Al-Qur’an tersebut Allah SWT turunkan semata untuk menjadi petunjuk bagaimana seharusnya manusia bertindak dan bersikap dalam kehidupannya. Bagaimana manusia seharusnya menggunakan akalnya hingga mendapatkan sebuah keyakinan hidup (agama) yang benar yaitu agama yang ajarannya sesuai dengan fitrah penciptaan manusia, memuaskan akal dan menentramkan jiwa. Bagaimana manusia seharusnya bersikap dan berperilaku yang baik. Juga bagaimana seharusnya manusia berhukum dan melaksanakan hukum yang benar yang pasti akan mengantarkan pada nilai keadilan yang diinginkan oleh setiap manusia.
Semua ayat-ayat yang Allah SWT turunkan, semuanya terangkum dengan sangat jelas dan indah dalam Al-Qur’anul kariim.  Petunjuk yang benar bagi seluruh umat manusia akhir zaman. Petunjuk yang benar bagi manusia yang mau menggunakan akalnya untuk berfikir benar, hingga mampu mengantarkannya pada keimanan dan keyakinan sejati yang benar. Keimanan dan keyakinan yang tidak akan pernah mengkhianatinya, yang akan membelanya dihari dimana seluruh umat manusia dihitung dan dihisab seluruh amal perbuatannya.
Karenanya, menjadi salah satu bukti betapa besar rasa kasih dan sayang Allah SWT kepada seluruh umat manusia tanpa kecuali. Sebab saat manusia bertanya maka Allah SWT pun menurunkan jawabannya, dan manusia tidak dibiarkan dalam kebingungan yang membinasakan.
Maka patutlah manusia bersyukur dengan segenap anugerah yang Allah SWT turunkan berupa petunjuk-Nya, untuk dijadikan sebagai tolak ukur dan standar manusia saat berjalan dimuka bumi ini, hingga menemukan akhir berupa kebaikan yang sebenarnya, yaitu meraih ridlo Allah SWT, sehingga Allah SWT berkenan untuk memasukan kita kembali kedalam surga-Nya, sebagai sebaik-baiknya tempat kembali.
Wallahualam