Oleh : Lely Novitasari
(Aktivis Generasi Peradaban Islam)
#MuslimahTimes — Fakta brutal yang terus berulang menimpa negeri ini. Mulai dari perekonomian yang besar pasak dari pada tiang. Ditambah lagi para tikus berdasi yang rasanya tidak ada efek jera melihat jeruji besi bagi para pelaku korupsi. Sumber daya alam negeri pun tak henti dikeruk dan bisa dimiliki oleh pribadi yang memiliki jabatan dan kekayaan tinggi. Kebiasaan yang ‘minus’ ini berimbas pada kondisi negeri yang semakin ngeri. Diperburuk lagi dengan pandemi dan resesi.
Indonesia pun menjadi sorotan Bank Dunia atau World Bank yang melakukan kajian terhadap negeri ini.“Simulasi kami, kalau pemerintah tidak memberikan perlindungan sosial, maka sebanyak 8,5 juta masyarakat Indonesia bisa jatuh miskin akibat krisis ini,โ ujar mereka.
Dan analisa mereka kian terbukti karena pemerintah negeri ini dalam mengatisipasi efek pandemi, perlindungan sosial yang diberikan oleh pemerintah masih lambat dan bahkan tidak menyentuh kelompok yang seharusnya mendapatkan, terutama mereka yang terdampak dari sektor informal (Kontan.co.Id, 20/12/2020).
Inilah fakta brutal yang harus dihadapi oleh rakyat di negeri ini. Dimana demokrasi mengakibatkan lahirnya kemiskinan massal karena menyelesaikan problematika dengan mekanisme kapitalistik.Lalu bagaimanakah menuntaskan problematika besar yang telah menggurita di negeri ini? Yang mana kebijakan dari demokrasi-kapitalis sumbernya berasal dari manusia. Niscaya kebijakannya sesuai kepentingan dan kekuasaan sebagian kelompok akan lebih dominan
.ย
Critical treshold (titik nadir) yang terakumulatif dari habits sistem ini demikian nampak, sedikit demi sedikit habits negatif yang terakumulatif membuat sistem demokrasi-kapitalis semakin menemui sakaratul mautnya.ย
Demikian sedikit gambaran tentang habits/kebiasaan yang diasumsikan dengan kondisi sekarang, diambil dari sebuah buku fenomenal yaitu Atomic Habits karya James Clear yang disampaikan oleh Ustadz Pediyanto dalam group Klub Buku OWOB (One Week One Book), yang menerangkan siklus habits akan memberikan dampak perubahan sangat signifikan.
Jika di atas dijelaskan hasil dari sebuah habits yang minus/buruk akan menghasilkan kondisi yang mengecewakan, maka tentu untuk mengubah kondisi yang terpuruk adalah dengan melakukan habits yang berlawanan yaitu habits yang baik. Maka sunnatullahnya akan menghasilkan akumulasi perbaikan seiring waktu.
James Clear menceritakan dalam bukunya, saat SMA ia adalah seorang pemain baseball. Saat bermain wajahnya terkena bola baseball yang menyebabkan cedera kepala parah dan koma dikarenakan benturan bola. Namun dengan perjuangan keras ia bisa kembali jadi pemain baseball. Dan menariknya ia meraih penghargaan Top Male Athletic dan Presidentโs Medal tingkat nasional. Dari sini James Clear ingin menceritakan bahwa kondisi minus tidak menghalangi langkahnya untuk meraih kesuksesan, bahkan ia membuktikan keberhasilannya meraih hasil di atas rata-rata pemain normal.
Lalu bagaimana kita sebagai seorang muslim menyikapi realita ini? Melihat kondisi negeri yang kian hari semakin terpuruk dan diambang jurang kehancuran. Habits seperti seperti apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki keadaan?
Mengutip kata-kata Ustadz Felix Siauw, “There is no such thing of ujug-ujug”. Memang tidak semudah membalikkan telapak tangan merubah kondisi negeri sekarang. Namun bukan sesuatu yang mustahil selama kita mau melakukan perubahan. Karena Allah Swt telah menjanjikan kemenangan besar jika penduduk negeri hanya taat kepada Nya.
Sebagaimana firmanNya dalam Qs. Al Fath ayat 1;ย
โุฅููููุง ููุชูุญูููุง ูููู ููุชูุญูุง ู ููุจููููุง ๏ดฟูก
โSesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata,โ
Juga firmanNya dalam QS: Al-Aโraf [7]: 96
โูููููู ุฃูููู ุฃููููู ุงููููุฑูู ุขู ููููุงู ููุงุชูููููุงู ููููุชูุญูููุง ุนูููููููู ุจูุฑูููุงุชู ู ูููู ุงูุณููู ูุงุกู ููุงูุฃูุฑูุถู ูููููููู ููุฐููุจููุงู ููุฃูุฎูุฐูููุงููู ุจูู ูุง ููุงูููุงู ููููุณูุจูููู
โJikalau sekiranya penduduk negeri-negeri tersebut beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, ….โย
Sebagian besar umat islam berfikir bahwa kemenangan dan keberkahan cukup hanya bermodal iman & doa karena telahย dijanjikan sesuai firman Allah Swt di atas. Tapi mereka tidak memahaminya secara sempurna yang berakibat umat Islam kini cenderung berperilaku pasrah, kurang termotivasi untuk melakukan perubahan, sekedar memaksimalkan doa namun minim ikhtiar nyata.ย
Padahal Rasulullah Saw. sebagai manusia paling mulia, kekasih Allah, doanya paling makbul, dalam aktivitas perjuangannya agar berhasil, tetap mengusahakan strategi terbaik. Beliau tidak sekedar mengandalkan doa saja tapi juga senantiasa diikuti dengan ikhtiar maksimal.ย Dari rangkaian aktivitas inilah Allah Swt. memberikan kemenangan demi kemenangan. Maka dapat dipahami bahwa doa dan ikhtiar adalah dua perkara yang tidak bisa dipisahkan untuk mencapai tujuan. Inilah sunnahtullah dalam beramal yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw. yang harus kita teladani.ย
Selama periode awal dakwah beliau, tiada hari tanpa aktivitas menyiarkan kebenaran Islam. Beliau mendatangi orang-orang terdekat, mulai dari Istri , teman-teman dekat beliau, kemudian para penduduk Mekkah secara terus menerus. Meskipun seringkali mendapat penolakan. Tapi kenyataannya seiring waktu pengikut beliau terus bertambah. Dan dakwah beliau semakin diperhitungkan oleh kaum Quraisy dan Bangsa Arab secara luas. Aktivitas inilah yang ditiru pula oleh sahabat-sahabat beliau hngga akhirnya kemenangan Islam menjadi nyata.
Inilah bukti bahwa habits yang kecil apabila dilakukan secara intens akan membuat perubahan yang besar. James Clear dalam bukunya menjelaskan fenomena habits ini dengan istilah Habits Loop. Ia menjabarkannya dalam 4 langkah:
Pertama, buat sejelas mungkin (CUE).Umat Islam jelas sekali diberikan CUE oleh Pencipta dan Pemilik bumi. Disampaikan langsung oleh manusia paling Mulia yang bergelar Al Amin. Bahkan diberikan contoh pelaksanaannya secara langsung. Terjaga keotentikannya, pun terjaga literaturnya dengan sanad yang shahih. Al Qur’anul Karim adalah CUE umat Islam agar selamat dari kesengsaraan dunia hingga akhirat.
Kedua, buat sementereng mungkin (CRAVING).Peradaban Islam mampu menyilaukan peradaban-peradaban yang telah ada sebelumnya. Dengan ketinggian akhlak, kedisiplinan, kemajuan sains dan teknologiย yang ditorehkan dengan tinta emas pada masa lalu. Seharusnya bisa membuka mata umat Islam yang saat ini kondisinya justru terpuruk. Padahal Islamnya sama namun outputnya berbeda. Inilah perbedaan hasil dari habits Islam dipakai secara kaffah dalam keseharian sebagai individu, bermasyarakat hingga bernegara, dengan habits Islam yang hanya dipakai dalam perkara sholat, puasa, pernikahan dan menyolatkan.ย
Ketiga, buat semudah mungkin (RESPONSE).Islam diturunkan sesuai dengan fitrah manusia. Setiap ajarannya mudah dicerna oleh akal. Melalui proses berfikir dan pengindraan maka keyakinan umat akan semakin kuat.
Keempat, buat sememuaskan mungkin (REWARD).Hasil yang didapatkan oleh seorang muslim ketika menjadikan Islam sebagai habits hidupnya ialah Syurga dengan kenikmatan yang tiada batas. Harapan inilah yang membuat seorang muslim optimis dalam menjalani hidup meskipun tantangan berat menghadang.
Islam mampu memuaskan akal dan sesuai dengan fitrah manusia. Ketika Islam dijadikan sebagai habits pribadi, hasilnya akan menjadikan seorang muslim semakin menjadi pribadi yang beriman dan bertaqwa. Dan ketika dijadikan habits dalam bernegara, maka permasalahan yang dialami negeri ini seperti kemiskinan massal akan tuntas teratasi.ย
Karena negara yang berdasarkan Islam akan mengerti bahwa tugasnya adalah mengurusi urusan umat. Termasuk dalam mengelola SDA. Kewajiban mengelola secara independen dan menyerahkan hasil pengelolaan itu pada rakyat. Berupa pemenuhan fasilitas umum, pendidikan, kesehatan dll.ย
Wallahu’alam bishowab