Oleh. Ummu Zaydan (Aktivis Islam dan Pemerhati Remaja)
MuslimahTimes.com – Pergaulan bebas telah menjadi life style generasi di kalangan remaja milenial saat ini dan juga menambah deretan persoalan yang tiada henti di negeri kita, seperti wabah yang sudah menjalar kemana-mana sampai berulang-ulang.
Sebagaimana yang terjadi di Tangerang Selatan – Satpol PP Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menjaring belasan pasangan bukan suami istri yang kedapatan berada dalam satu kamar di sejumlah hotel dan kos di bilangan BSD, Jumat malam. (Liputan6.com/26-3-2021)
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengingatkan kepada para remaja dan generasi milenial soal bahaya seks bebas. Muhadjir mengatakan, generasi muda Indonesia harus diselamatkan dari bahaya seks bebas.”Khususnya di kalangan generasi milenial yakni para remaja dan pemuda. Remaja Indonesia harus terselamatkan dari dampak buruk globalisasi tersebut,” ujar Muhadjir dikutip dari siaran pers, Rabu (4/11/2020).
Wabah yang sangat berbahaya ini telah membius generasi muda saat ini. Cinta menjadi sesuatu yang harus diungkapkan, baik oleh pria maupun wanita yang sedang dimabuk asmara akibat dari pandangan mata turun ke hati, kemudian pacaran juga merupakan sesuatu yang harus diwujudkan untuk memperjelas status hubungan mereka. Bahkan aktivitas petting, kissing, necking hingga sex bebas menjadi sesuatu yang harus diimplementasikan sebagai bukti cinta.
Generasi muda digiring menjadi generasi rusak tanpa menyadari perannya sebagai generasi perubahan. Virus inilah yang tidak disadari oleh banyak kalangan pemuda bahwa memang itu adalah virus yang sengaja ditancapkan di benak generasi agar generasi muslim tidak unggul dan tidak berkualitas untuk peradaban dunia. Mental generasi saat ini dimasuki oleh pemikiran sekularisme(pemisahan agama dari kehidupan) dan liberalisme (ide kebebasan) melalui pengaruh media, kurikulum pendidikan, lingkungan dan pergaulan. Padahal virus itu adalah pemikiran kufur yang tidak bersumber dari Islam.
Di dalam riwayat hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَأْخُذَ أُمَّتِي بِأَخْذِ الْقُرُونِ قَبْلَهَا شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ. فَقِيلَ: يَا رَسُولَ اللهِ، كَفَارِسَ وَالرُّومِ؟ فَقَالَ: وَمَنِّ النَّاسُ إِلَّا أُولَئِكَ؟
“Tidak akan terjadi hari kiamat, hingga umatku mengambil langkah generasi sebelumnya sejengkal demi sejengkal, dan sehasta demi sehasta.” Lalu dikatakan kepada beliau, “Ya Rasulullah, apakah bangsa Persi dan Romawi?” Beliau bersabda, “Siapa lagi kalau bukan mereka?” (HR. al-Bukhari no. 6774)
Pergaulan adalah sesuatu yang fitri dalam kehidupan bermasyarakat karena kita sebagai makhluk sosial tentunya kita butuh berinteraksi dengan sesama manusia.Namun agar pergaulan ini tetap berada pada jalan yang benar maka harus berpegang pada kaidah Islam dan tidak serba bebas seperti dalam kondisi saat ini.Adapun Islam mempunyai solusi untuk memberantas virus pergaulan bebas yakni:
1. Memberikan pendidikan yang berkualitas dengan berbasis kurikulum Islam sehingga mampu mencetak generasi yang gemilang.
2. Menutup akses pornografi di semua media.
3. Mengedukasi generasi tentang pergaulan Islam.
4. Mencegah masuknya budaya asing yang bertentangan dengan Islam ke bangsa dan negara kita.
5. Memberikan sanksi yang tegas kepada pelaku zina
Generasi muda adalah aset bangsa dan negara. Perhatian yang besar kepada mereka memberikan kekuatan positif dalam peradaban dunia. Karena jika generasi semakin rusak maka akan dapat meruntuhkan peran bangsa dan negara.Walhasil generasi yang berkualitas adalah dambaan umat dan harapan kita. Semua hanya akan terealisasi dalam sistem Islam, karena sistem Islam paling mampu memberantas pelanggaran pergaulan serta mampu mewujudkan generasi yang bangkit secara pemikiran dan perilaku.
Wallahu a’lam bishowwab