Oleh. Hana Annisa Afriliani,S.S
Muslimahtimes.com — Sudah selayaknya kaum muslimin berbahagia menyambut bulan Ramadan. Karena hal itu merupakan salah satu adab menyambut bulan suci. Bagaimana tidak bahagia, jika di bulan Ramadan Allah janjikan banyak kebaikan dan pahala berlipat ganda. Selain itu, dosa-dosa diampuni dan pintu surga dibuka lebar-lebar. Di bulan Ramadan juga, rahmat Allah tercurah ke seluruh penjuru alam. Sungguh, itulah janji yang sangat menggiurkan bagi seorang muslim yang beriman.
Oleh karena itu, sudah semestinya Ramadan dijadikan bulan menempa diri menjadi pribadi yang bertakwa. Mengembalikan kesadaran setiap muslim akan fitrah penciptaannya sebagai seorang hamba yang wajib taat secara totalitas pada Allah Swt, Sang Maha Pencipta dan Sang Penggenggam Jiwa.
Namun demikian, mewujudkan takwa bukan sekadar dalam tataran individu, melainkan juga wajib mewujudkan ketakwaan kolektif dalam kehidupan bermasyarakat bahkan bernegara. Maka, setiap muslim selayaknya menjadikan Ramadan sebagai momentum untuk membentuk ketakwaan pribadi dan juga masyarakat. Ya, seorang muslim tidak mencukupkan menjadi pribadi yang bertakwa, tetapi juga berusaha mengajak orang lain untuk bertakwa dengan sebenar-benarnya takwa. Artinya, mereka menjadi muslim sejati yang berislam secara kaffah, menaati perintah Allah dalam seluruh aspek kehidupan.
Dengan bermodalkan ketakwaan individu, seorang muslim semestinya tergerak untuk menyatukan langkah demi mewujudkan sistem Islam secara sempurna dalam kehidupan. Karena hal itu merupakan konsekuensi dari sebuah keimanan, betapa tidak tanpa penerapan sistem Islam, ketakwaan sempurna tak bisa terwujud nyata. Lihat saja, dalam naungan sistem sekuler hari ini, betapa banyak hukum Islam yang terbelangkalai dan hanya menjadi hiasan dalam Al-Qur’an. Contohnya hukum cambuk dan rajam pezina, hukum qishas, jihad, dan lain-lain. Sebab sejatinya hukum-hukum tersebut hanya bisa terealisasi di bawah komando Khalifah, sang Imam di bawah naungan Khilafah Rasyidah. Maka benarlah adanya jika Khilafah merupakan mahkota kewajiban, karena hanya dengan tegaknya Khilafahlah ketakwaan sempurna dapat terwujud nyata.
Dengan demikian, jangan sia-siakan momentum bulan suci ini untuk melakukan perubahan, tak hanya bagi individu melainkan bagi umat secara keseluruhan. Jadikan bulan Ramadan sebagai momentum untuk melangitkan doa-doa agar Khilafah kelak akan tegak di atas muka bumi ini, menggantikan sistem batil kapitalisme sekuler yang telah menjerat umat dalam kesengsaraan. Sesungguhnya, Allah akan mengijabah doa-doa di bulan suci. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. “Tiga orang yang tidak akan ditolak doanya: Imam yang adil, orang yang berpuasa hingga ia berbuka dan dan orag orang yang didzalimi. Doanya diangkat ke awan dan dibukakan baginya pintu langit dan Tuhan azza wa jalla berfirman: demi kemuliaanku saya pasti menolong engkau setelah ini.” (HR. Ahmad).
Mari, berjuang dan bergerak dalam dakwah memahamkan umat bahwa hanya kembali kepada aturan Islam, keberkahan akan menyelimuti dunia. Wallahu’alam bis shawab