Oleh. Ayu Mela Yulianti, SPt.
(Pemerhati Generasi dan Kebijakan Publik)
Muslimahtimes.com–Di tengah jeritan rakyat menolak kenaikan harga BBM, DPR malah merayakan pesta ulang tahun sang ketua, sangat miris. Sebab anggota dewan sebagai wakil rakyat tidak menampakan rasa empati dan simpatinya terhadap rakyat, yang sedang mengalami kesulitan akibat kenaikan harga BBM. Anggota dewan seolah tak peduli dengan tuntutan rakyat, dan tak mengerti apa yang seharusnya dilakukan saat rakyat melakukan demo menyampaikan aspirasìnya. Menyedihkan.
Padahal, anggota dewan adalah wakil rakyat yang rajin menyambangi, mendatangi dan mendengarkan suara rakyat saat pemilu. Namun kenyataannya, kerap terjadi bahwa setelah usai pemilu, suara rakyat dilupakan begitu saja, padahal rakyat telah meletakan asa dan harapannya di pundak para anggota dewan yang terhormat. Inilah fakta bahwa sistem demokrasi sekuler kapitalisme saat ini telah menciptakan para pemimpin dan wakil rakyat yang selalu memberikan dan menciptakan rasa kecewa di hati rakyat, sebab terlihat jelas hanya mementingkan kepentingan sendiri dan golongannya, bukan kepentingan rakyat banyak.
Demikianlah sistem demokrasi sekuler kapitalistik hanya akan menciptakan para wakil rakyat yang hanya menjadikan rakyat sebagai bahan permainan dan tumbal bagi kepentingan para kapitalis semata, yang sesungguhnya tidak peduli dengan kesulitan hidup rakyat banyak. Termasuk kesulitan hidup yang bertambah semakin sulit akibat kenaikan harga BBM.
Dari sini jelaslah bahwa sistem demokrasi sekuler kapitalisme adalah sistem yang tidak manusiawi, sebab tidak peduli terhadap kesulitan hidup rakyat akibat kebijakan publik yang disetujui untuk diberlakukan oleh penguasa, tidak mewakili suara rakyat banyak sedikitpun. Namun, hanya mewakili kepentingan kaum kapitalis saja. Karenanya, kita butuh ada perubahan sistem, dari sistem yang tidak manusiawi menuju sistem yang manusiawi. Dan sistem yang manusiawi tersebut hanyalah sistem islam, bukan yang lain.
Dalam sistem Islam, jabatan adalah amanah, ia akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak oleh Allah Swt. Siapa yang amanah dengan jabatannya, ia akan selamat, dan siapa yang mengingkari amanahnya ia akan celaka. Demikianlah Islam menempatkan jabatan sebagai amanah yang harus ditunaikan. Termasuk jabatan sebagai wakil rakyat.
Dari sini para wakil rakyat dalam sistem Islam akan bersungguh-sungguh menjalankan amanahnya sebagai jembatan untuk menyampaikan aspirasi rakyat kepada penguasanya, agar penguasa melalui kebijakan publik yang dihasilkannya berlaku adil dan tidak menzalimi rakyat, sebab para penguasa bisa mendengarkan setiap keluhan rakyat terhadap pelayanan para penguasa kepada rakyatnya, melalui suara yang disampaikan para wakil rakyat yang mewakilinya.
Sistem Islam akan menciptakan mental para wakil rakyat yang amanah dengan jabatannya. Mereka (para wakil rakyat) tidak akan berani menghianati amanah yang dibebankan kepadanya, sebab mereka takut akan hisabnya kelak diakherat, mereka takut atas pertanggungjawaban jabatannya kelak di akhirat.
Sistem Islam akan menciptakan suasana keimanan dan ketakwaan di tengah kehidupan masyarakat. Masyarakat akan terikat dengan aturan agamanya. Juga sebab aturan hidup dalam masyarakat yang ditegakan oleh sistem Islam adalah berdasarkan halal-haram.
Sistem Islam juga akan menciptakan masyarakat yang cerdas, yang mengetahui hukum syariat yang diterapkan atas mereka yang bersifat baku dan dikenal luas dalam masyarakat. Dan penerapan hukum yang tidak bisa ditarik-ulur berdasarkan kepentingan penguasa dan golongan.
Maka, sistem Islam akan menciptakan corak kehidupan yang khas yang sangat berbeda dengan corak kehidupan yang diciptakan oleh sistem demokrasi sekuler kapitalisme. Corak kehidupan yang diciptakan sistem Islam yang berasal dari penerapan hukum syariat Islam kaffah akan membentuk ketakwaan individu berpadu dengan kepedulian individu dalam masyarakat, dan aturan yang tegas yang diketahui oleh seluruh warga masyarakat, akan menjadikan kontrol sosial yang sangat tinggi yang akan membuat takut tiap individu masyarakat untuk melakukan penyelewengan terhadap amanah yang dipikulnya.
Demikianlah sistem Islam kaffah, akan menciptakan satu siklus kehidupan yang penuh dengan kebaikan dan keberkahan hidup, sebab setiap orang memiliki kepentingan yang kuat untuk menjalankan amanah yang dipikulnya, sebab satu kesadaran yaitu takutnya mereka terhadap hari penghisaban kelak di Yaumul Akhir terhadap setiap amanah yang dipikulnya.
Maka sangat mustahil terjadi dalam sistem Islam dimana rakyat menjerit sebab tekanan hidup yang pikulnya, ditanggapi dengan perayaan pesta ulang tahun anak pejabat atau seorang pejabat publik di gedung milik rakyat. Yang justru terjadi dalam sistem Islam adalah wakil rakyat akan turut bersama rakyat mengajukan keberatan mereka terhadap keputusan kebijakan publik yang membuat sempit kehidupan rakyat yang membuat sulit kehidupan rakyat. Sistem Islam akan membuat para wakil rakyat berjalan bersama rakyatnya untuk bersama-sama menyadarkan para pemimpinnya yang zalim yang menerapkan aturan yang tidak sesuai dengan hukum syariat, yang berbuat zalim kepada rakyatnya, agar para pemimpinnya kembali kejalan yang benar dengan patuh dan tunduk pada ketentuan dan ketetapan syariat, sehingga mereka bisa berbuat adil dan tidak menzalimi rakyat yang dipimpinnya.
Maka paradoks aktivitas DPR yang tidak sesuai dengan hati nurani rakyat hanya bisa diakhiri dengan mengubah sistem yang tidak manusiawi yaitu sistem demokrasi sekuler kapitalisme yang melahirkan paradoks tersebut, menjadi sistem yang sangat manusiawi yaitu sistem Islam kaffah yang pasti mampu mendengarkan setiap aspirasi rakyat, agar rakyat bisa hidup dalam kelapangan dan kebaikannya.
Wallahualam.