Oleh. Iffat Zulfa Rahmi
Muslimahtimes.com–Di zaman ini teknologi semakin canggih. Dari tahun ke tahun selalu bertambah yang namanya penemuan teknologi baru atau malah diciptakannya yang lebih canggih. Salah satunya adalah HP. Siapa manusia di dunia ini yang tak kenal dengan HP? HP telah menjadi suatu barang yang menjadi kepentingan bagi manusia. Karena dengan HP-lah pekerjaan manusia menjadi lebih mudah. Bisa di gunakan untuk berinteraksi jarak jauh, menulis, membeli, bahkan bermain. Dari mulai tahun 1973 diciptakan HP yang berbentuk tebal dan hanya terbatas kegunaannya, hingga saat ini HP dengan bentuk tipis dan tak terbatas kegunaannya.
Kita sering menggunakannya baik untuk nonton, main games, chatting, atau masih banyak lagi. Kita merasakan nyaman bersama HP. Kita merasa senang menggunakan HP. Kita merasa tenang jika ada HP. Ketika kehilangan HP, kita merasa gelisah, galau, atau tak tenang. Tak bisa jika tak bersamanya. HP itu bagaikan Tuhan, yang sangat diperlukan. Jika tak ada maka akan ricuh semuanya. TV yang besar pun tak dihiraukan keberadaannya. Bahkan Tuhan yang Maha Menciptakan segalanya dilupakan hanya demi barang tipis dan kecil itu.
Tenang jika HP ada di sampingnya. Tapi jika HP sudah di sampingnya, padahal tak ada masalah, hidup dengan ekonomi baik, pekerjaan yang baik namun masih tetap tidak tenang. Apakah pernah merasakan itu? Tak tenang meski keadaan sedang baik- baik saja. Jika pernah, kamu tak sendiri. Coba ingat, ingat kembali. Siapa yang menciptakan alam semesta ini? Siapa yang menciptakan dunia ini, bumi ini? Siapa yang mengatur sistem tata surya ini? Siapa yang menciptakan manusia dengan bentuk seindah indahnya? Ya, benar sekali Allah Swt. Yang telah menciptakan ini semua. Sekarang apakah kamu dekat dengan penciptamu?
Di sinilah kamu mendapat titik balik. Dimana kamu telah sadar bahwa kamu tak dekat dengan penciptamu. Kamu tak peduli kedekatanmu dengan penciptamu. Kuncinya hanya satu yaitu mengingat Allah. Dengan mengingat Allah kamu akan merasakan hal yang sangat berbeda dengan kamu yang biasanya tak dekat dengan Allah. Mengingat Allah itu artinya berdzikir. Dengan berdzikirlah kita akan mendapatkan ketenangan. Terdengar mudah namun sulit untuk dikerjakan. Berdzikir paling lama itu sekitar 5-10 menit. Tak sampai setengah jam, namun betapa sulitnya dalam melantunkan lafadz dzikir. Allah itu jika kita lupakan, Allah tak akan melupakan kita. Bahkan memberi kita petunjuk agar kita kembali kepada-Nya. Lantas apakah pantas kita malas untuk berdzikir?
Berdzikir, mengingat Allah membuat hati tenang, tentram dan adem. Hanya kepada Allah lah tempat kita bersandar. Maka, berdzikir adalah solusi bagi kita yang sedang mengalami gelisah dan tidak tenang. Dari mulai dibiasakan setiap satu minggu sekali, lalu bertambah satu hari sekali, dan bertambah lagi setiap saat mengingat Allah. Dengan mengingat Allah, kita akan melibatkan Allah dengan apa pun yang kita lakukan. Maka, Allah akan serta-merta dalam apa yang kita lakukan.
Hidup yang baik baik saja belum tentu terdapat ketenangan di dalamnya. Namun, hidup yang tenang pasti akan baik baik saja. Ketika kita telah dipertemukan oleh titik balik, maka balik lah. Kembali lah kepada Allah. Ingatlah, bahwa kamu hanya makhluk ciptaan Allah. Kamu tidak bisa melakukan apapun kecuali dengan rida-Nya. HP tak ada apa-apanya dibanding dengan Allah. Letakkan HPmu, angkatlah tanganmu. Lupakan semua pekerjaanmu sejenak, ingatlah Sang Penciptamu. Dipastikan ketenangan tepat pada hatimu.