Oleh. Uqy-Chan
(Komunitas Ngopi)
Muslimahtimes.com–Akhir-akhir ini masyarakat dihebohkan tentang berita penculikan anak. ‘Viral penculikan anak !!!’, begitu kata-kata yang tersebar di medsos hingga menjadi pembicaraan publik yang membuat orang tua panik. Tersebar berbagai foto pelaku sekaligus korban dengan berbagai motif penculikan, mulai dari pemberian uang, permen, diajak jalan-jalan, anak hilang, dan adapun anak yang ditarik paksa naik ke mobil. Marak penculikan anak di berbagai daerah seolah menjadi teror baru menghiasi dunia maya.
Mirisnya dari tahun ke tahun penculikan kian bertambah. Perlindungan Anak (KPPA) pada 2022, angka kasus penculikan anak mencapai 28 kejadian sepanjang tahun tersebut. Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya yang berjumlah 15 kejadian. Merespons kasus ini, Sekretaris Pusat Studi Gender dan Anak Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Putri Aisyiyah Rachma Dewi mengatakan ada banyak faktor mengapa anak sering menjadi korban penculikan.
“Anak merupakan kelompok yang rentan karena mereka belum mampu melindungi diri sendiri dan menggunakan hak-haknya secara mandiri. Selain itu, lemahnya pengawasan orang tua dan orang dewasa menjadi salah satu penyebab anak mudah menjadi korban penculikan”. (tempo.co/30/1/2023).
Namun sadarkah orang tua, siapakah pelaku di balik maraknya penculikan anak sebab hingga saat ini masyarakat dihantui rasa penasaran padahal pelakunya sudah berkeliaran di mana-mana bagaikan hantu gentayangan? Sayangnya hingga kini kasus ini seolah hanya kabar burung. Alih-alih menangani dan menyelidiki, polisi di sejumlah daerah justru menyatakan kasus penculikan anak itu hoaks. Kalau sudah begini manakah yang benar, bukankah menambah kegalauan masyarakat? Karena itu perlu untuk dicari tahu penyebab dari kegalauan ini secara sistemis dan siapakah yang mampu menyelamatkan anak dari penculikan dan kejahatan lainnya pada anak?.
Objek Kapitalisasi
Jamak diketahui bahwa medsos (media sosial) merupakan sarana yang ampuh dan jitu melancarkan berbagai aktivitas. Sebab medsos sifatnya instan dan cepat. Siapapun bisa melakukan apa saja yang diinginkan. Bahkan medsos sangat rentan muncul kejahatan. Anak menjadi objek kapitalisasi. Tak hanya kasus penculikan anak lalu organnya dijual via online, namun terjadi pelecehan seksual, anak terpapar pornografi dan pornoaksi, pemakai narkoba, menjadi akitivis LG8T, bisnis prostitusi online, trafficking dan lain-lain. Melalui medsos anak menjadi objek kapitalisasi.
Penyebab dari masalah ini salah satunya karena faktor ekonomi sehingga sangat rentan pemicu kejahatan. Kerasnya hidup dalam sistem Kapitalisme Sekuler membuat rakyat susah menjalani hidup dengan semestinya. Beban ekonomi yang kian sulit, harga-harga kebutuhan kian naik, sehingga membuat rakyat harus menguras tenaga memikirkan sendiri kebutuhan hidupnya. Entah dengan cara-cara licik yang penting dapat menyambung hidup. Sebab negarapun tak peduli nasib rakyat yang terhimpit ekonomi. Sistem Kapitalisme sekuler telah membutakan mata dan hati manusia. Segalanya diukur dengan materi dan asas manfaat. Semua pun bebas berekonomi tanpa memandang dari sisi agama yaitu halal dan haram. Alhasil, anak menjadi objek kapitalisasi.
Islam Selamatkan Anak
Islam adalah agama sekaligus ideologi yang didalamnya berisi pedoman / aturan yang detail yang mampu menyelesaikan seluruh permasalahan umat. Islam menempatkan fitrah manusia secara benar dan tepat. Sebab aturan Islam bersumber dari Allah Swt, Tuhan semesta alam yang mengerti apa saja yang dibutuhkan hamba-Nya. Sebab manusia adalah makhluk yang serba lemah dan terbatas. Banyaknya problem manusia yang muncul oleh karena manusia meninggalkan hukum syariat Islam ini. Kebutuhan sandang, pangan, papan yang tak tercukupi sehingga memaksa untuk mengambil tindakan kejahatan dengan berbagai cara dan motif.
Namun, hal ini hanya terjadi dalam sistem Kapitalisme sekuler seperti saat ini. Akibat sistem Kapitalisme sekuler, manusia bebas menentukan pilihannya tanpa memandang sisi agama yaitu halal dan haram. Karenanya wajar jika sistem ini banyak melakukan penyimpangan di mana-mana. Pun tak ada sanksi tegas bagi pelaku kejahatan sehingga memunculkan kejahatan yang baru lagi, solusi diberikan bersifat tambal sulam sehingga keamanan seperti mahal harganya sementara nyawa manusia begitu mudahnya dikorbankan. Tak ada jaminan keamanan dari semua aktivitas manusia.
Karenanya Islam hadir untuk menyelamatkan dari segala bentuk kejahatan salah satunya penculikan pada anak. Negara Islam wajib melindungi anak dari segala bentuk ancaman baik dalam negeri maupun luar negeri. Negara Islam wajib menjaga akal, harta, dan jiwa manusia. Di sisi lain, wajib memberi sanksi tegas dan menjerakan agar tak muncul kembali pelaku kejahatan yang berulang pada anak. Negara melakukan edukasi tentang pentingnya melindungi generasi. Sebab dalam sistem Kapitalisme sekuler saat ini marak penculikan anak dan masalah lain yang menimpa anak-anak sebab rendahnya kesadaran orang tua mengawasi anaknya dari kejahatan medsos, dan lingkungan sekitar. Banyak orang tua yang lengah bahkan sengaja mengorbankan anaknya demi uang. Selain itu negara wajib menjamin pemenuhan kebutuhan pokok sandang, pangan dan papan. Secara ekonomi membantu membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya pada rakyat hingga terpenuhi kebutuhannya. Hal itu juga meminimalisir munculnya kejahatan.
Karenanya negara wajib memberi keamanan pada semua aktifitas manusia. Terlebih untuk anak yang merupakan golongan yang rentan. Sayangnya hal ini masih belum menjadi prioritas negara saat ini. Abainya negara atas keselamatan rakyatnya adalah salah satu bukti lemahnya negara sebagai junnah atau pelindung rakyat. Mirisnya keamanan justru menjadi salah satu obyek kapitalisasi, sehingga tidak semua rakyat mendapat jaminan keamanan dan perlindungan.
Wajar keamanan menjadi mahal harganya. Sistem aturan yang seperti ini harus ditinggalkan sebab agama tidak dijadikan aturan negara. Beginilah wajah kapitalisme sekuler, banyak nyawa menjadi korban Kapitalisasi. Salah satunya penculikan anak, negara seolah tak tahu apa-apa bahkan tak tanggap dengan berita penculikan yang sudah merebak di berbagai daerah dengan menganggapnya sebagai berita hoaks dan masyarakat hanya dihimbau untuk waspada. Sementara tak ada upaya nyata pemerintah atasi berbagai penculikan.
Saatnya negeri ini diselamatkan dengan hukum Islam agar keamanan di negeri ini dapat diraih kembali. Menjadikan keamanan sebagai kebutuhan komunal yang wajib dijamin oleh negara. Dengan hukum Islam, keselamatan semua individu akan terjamin oleh negara yang menerapkan hukum Islam secara menyeluruh tanpa menunda-nunda sebab keamanan menjadi salah satu hal utama yang harus diwujudkan oleh negara. Terlebih untuk keamanan generasi hari ini.
Wallahua’lam bisshowab.