Oleh. Tari Ummu Hamzah
(Kontributor Muslimahtimes.com)
Muslimahtimes.com–Kenaikan harga BBM memicu kesadaran masyarakat untuk beralih kepada kendaraan elektrik yang bersifat rendah emisi, lebih ramah lingkungan, serta tidak tergantung pada harga BBM. Sehingga diharapkan ke depannya Indonesia juga tidak bergantung pada harga minyak dunia.
Fakta tersebut didukung dengan data yang menunjukkan besarnya minat masyarakat akan kendaraan elektrik, yaitu terjualnya 1.594 unit kendaraan xEV dengan rincian 1.274 unit BEV/ KBLBB dan 320 unit kendaraan hybrid, per tahun 2022. Penjualan ini jauh lebih besar daripada penjualan EV (electric vehicle) selama satu tahun periode di tahun 2021. (Kemenperin.go.id)
Menurut Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Rachmat Kaimuddin, mengatakan bahwa trend industri otomotif global mengarah kepada penggunaan mobil listrik yang lebih ramah lingkungan. Maka, ini menjadi peluang emas bagi industri otomotif Indonesia sebagai mitra global perusahaan EV (electric vehicle) terkemuka untuk menjadi pusat manufaktur EV kelas dunia. Inilah salah satu alasan mengapa produksi mobil listrik diproduksi.
Pemerintah tidak akan melewatkan kesempatan ini. Karena Indonesia merupakan pasar otomotif terbesar di kawasan Asia Tenggara. Industri otomotif juga menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia menampung sekitar 1,5 juta pekerja dan berkontribusi kepada PDB 4 persen.
Sementara itu, nilai ekspor industri otomotif Indonesia mencapai IDR 70 triliun pada tahun 2022. (Maritim.go.id)
Sekilas kebijakan pemerintah ini menjadi solusi permasalahan energi dan upaya penanggulangan polusi udara. Serta akan memberikan keuntungan bagi masyarakat. Tetapi benarkah jadi solusi terbaik? Jika bicara soal keuntungan masyarakat, masyarakat yang mana yang diuntungkan? Jelas yang diuntungkan pihak korporat yang sukses meraup keuntungan. Sebab industri otomotif dijadikan sebagai industri strategis, yang mampu menggenjot pemasukan negara. Maka, pemerintah selalu mengupayakan peluang-peluang bisnis.
Di sisi lain penggunaan kendaraan elektrik juga akan meningkatkan kebutuhan listrik. Hal ini memicu kenaikan tarif dasar listrik. Mengapa demikian? Sebab salah satu prinsip ekonomi kapitalis adalah, ketika naiknya permintaan barang dan jasa, maka naik pula harganya. Kondisi menjadikan PLN memproduksi listrik lebih banyak. Padahal PLN sendiri beroperasi menggunakan bahan bakar batu bara. Yang mana limbah asapnya menjadi salah satu penyumbang polusi udara. Maka, dimana letak ramah lingkunganya jika sumber energi yang dibutuhkan ternyata mengandung emisi tinggi?
Jelas bahwa solusi yang ditawarkan sistem kapitalis tidak mampu menyelesaikan semua persolan masyarakat. Terkesan hanya tambal sulam saja. Selain itu para korporat hanya mengejar keuntungan saja. Tujuan utama peralihan mobil listrik bukanlah berpihak pada sikap ramah lingkungan. Mereka hanya mengejar kesempatan dan keuntungan demi memenuhi target pasar.
Solusi Terbaik dalam Islam
Adanya terobosan baru dalam dunia teknologi transportasi harus kita dukung. Akan tetapi dalam perjalanannya, teknologi ini jelas butuh peran negara dalam menjalankan regulasinya. Karena sejatinya teknologi itu diciptakan untuk mempermudah kehidupan masyarakat. Akan tetapi jika teknologi hanya bisa dinikmati segelintir orang, dan selalu ada muatan bisnis, ini yang harus kita perhatikan.
Islam bukan hanya ritual semata. Islam juga sebagai ideologi yang di dalamnya terdapat aturan yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-sunah. Dahulu teknologi itu diciptakan oleh ilmuwan muslim atas dorongan mempelajari Al-Qur’an juga. Proyek teknologi yang mereka adakan juga membutuhkan peran negara untuk kemudahan memproduksi teknologi saat itu.
Sejarah juga sudah banyak membuktikan bagaimana Daulah Islam berhasil menciptakan teknologi dan industri. Bahkan kemajuan industri telah ada di tahun 700M hingga 1700 M. Saat itu umat Islam telah mampu mengembangkan industri yang terbentang luas dari Cina hingga Spanyol. Ini mendahului era revolusi industri yang terjadi di Inggris pada pertengahan abad ke-18. Saat itu kaum muslimin berhasil menciptakan sumber energi yang berasal kincir angin dan kincir air untuk mendukung aktivitas produksi dalam negeri.
Itu dilakukan oleh negara semata demi kepentingan rakyat. Sebab bagi pemimpin dalam daulah Islam kekuasaan bukanlah alat untuk memperkaya diri. Tapi itu adalah amanah terbesar yang harus dipikul dan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Maka, tidak akan dijumpai kebijakan pemerintah yang pertimbangan adalah untung dan rugi. Oleh karena itu jelas bahwa solusi terbaik hanya ada dalam Islam. Solusi ini diambil bukan karena asas manfaat saja. Tapi juga karena kewajiban seorang muslim yang memang harus taat kepada Allah.