Oleh: Rut Sri Wahyuningsih
(Kontributor Muslimahtimes.com)
Muslimahtimes.com–Jumat malam, 22 September 22023, IKN punya gawe, bertajuk Malam Apresiasi Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN). Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, dan wakilnya, Dhony Rahajoe, mengatakan Konser di IKN ini diadakan Presiden Jokowi untuk menghibur ribuan pekerja dan masyarakat di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU) dan sekitarnya.
Presiden Jokowi sendiri hadir, sebagai bagian dari jadwal acaranya yang selama tiga hari dua malam berada di lokasi tersebut (Klik samarinda.com, 23/9/2023). Dalam kunjungan ini, Jokowi meletakkan batu pertama pada sejumlah proyek pembangunan. Beberapa di antaranya Istana Garuda ( kantor kepresidenan), National Training Center, rumah sakit Abdi Waluyo, hingga Hotel Nusantara.
Acara dihadiri oleh beberapa menteri, di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Basuki Hadi Muljono, Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) dan Erik Tohir, Mentri BUMN. Dihadiri beberapa grup band dan penyanyi ibu kota, juga tak ketinggalan salah satu chef dalam acara Master Chef yaitu Chef Arnold. Semua senang, bergoyang, hingga stik drum Menteri Basuki patah pun masih menjadi guyonan.
Seolah di dunia yang berbeda, masyakat Rempang, Batam, anak Tuha Lampung, Pohuwato, Gorontalo, desa Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya, Kalimantan Tengah dan masih banyak lainnya bergolak menuntut hak mereka karena dikangkangi oleh investor asing atas izin pemerintah. Mereka berjuang mempertahankan hal milik mereka dan dipaksa berhadapan dengan aparat. Sungguh tega, para pejabat itu terus menggoyangkan badan padahal kekuatan mereka dari menindas rakyat.
Kekayaan hayati Indonesia sejatinya karunia Allah swt., namun sayang tak menambah rasa syukur pemimpin negeri ini, justru satu persatu ditawarkan kepada asing, untu dijual atau dikontrakkan. Sedang rakyat sendiri dipaksa pergi. Sama seperti penduduk asli Rempang yang dipaksa pindah menempati rumah susun, meninggalkan mata pencaharian asli mereka selama berpuluh-tahun, penduduk dengan hewan endemi Komodo di pulau Komodo pun dilarang berburu, memancing, bertani apalagi. Mereka diusir dari kampung halaman mereka sendiri dengan alasan kawasan yang mereka tempati sudah menjadi PSN, Proyek Strategis Nasional, dan atas restu UNESCO.
IKN sendiri sebelas dua belas dengan wilayah strategis Indonesia lainnya. Pada bulan Juni lalu, Presiden Joko Widodo mengajak warga Singapura untuk tinggal IKN. Menurut dia, tinggal di IKN bisa menjadi pilihan bagi warga Singapura mengingat harga perumahan saat ini sangat tinggi (republika.co.id, 7/6/2023).
“Nusantara akan menjadi kota yang nyaman untuk ditinggali dan berbisnis. Saya tahu, harga perumahan di sini akhir-akhir ini sangat tinggi. Mungkin tinggal di Nusantara bisa menjadi opsi,” kata Jokowi saat itu. Jokowi juga mengatakan, ibu kota Nusantara dirancang sebagai kota kelas dunia, kota pintar yang dikelilingi alam dan kota hijau dengan 65 persen hutan. Selain itu, IKN juga merupakan kota karbon netral pertama di Indonesia yang memiliki pendidikan dan fasilitas kesehatan kelas dunia.
Jokowi menambahkan, di IKN, pemerintah juga menyediakan tempat bagi sektor swasta untuk berinvestasi. Untuk tahap awal, pemerintah menyiapkan 300 paket investasi untuk sektor swasta dengan total nilai 2,6 miliar dolar AS di berbagai bidang, yakni perumahan, transportasi, energi, teknologi, dan lainnya. Semua ini disampaikan Jokowi saat menghadiri pertemuan Ecosperity Week 2023 yang diselenggarakan Temasek Foundation di Singapura, Rabu (7/6/2023).
Presiden juga menjanjikan sejumlah insentif bagi para investor, “Lalu, ada pertanyaan lain tentang insentif. Gampang, gampang lah. Saya juga pengusaha, jangan khawatir. Kita sudah siapkan insentif fiskal, seperti tax holiday, pajak pertambahan nilai yang tidak dipungut, super deduction tax, bea impor, semua sudah kami lakukan,” ujar Jokowi. Padahal jelas-jelas kini proyek ambisius ini sudah dibiayai APBN saja. Masih tega menjadikan masyarakat sendiri sebagai warga kelas dua dibandingkan dengan rakyat Singapura sekaligus investornya.
Kapitalisme Di segala Lini Kehidupan
Sungguh, semua ini bisa terjadi karena sekuler kapitalisme diterapkan. Pemerintah tak ubahnya seorang bisnisman yang kerjanya hanya menawarkan barang dagangan. Padahal negara jelas-jelas dibiayai dari pajak yang dibayarkan rakyat ditambah utang luar negeri yang pembayarannya juga oleh rakyat. Kemajuan pembangunan hanya difokuskan pada pembangunan infrastruktur yang samasekali tidak berhubungan dengan kebutuhan rakyat.
Penderitaan rakyat kian bertambah sebab kapitalisme berpadu dengan sistem politik demokrasi yang membidani lahirnya pemimpin-pemimpin tak memiliki hati nurani. Jelas-jelas mereka mengatakan jika mereka adalah pengusaha. Tak perlu susah payah mencari bukti, hal itu sudah menjadi kemakluman bersama, bahwa setiap pejabat atau menteri adalah juga pelaku usaha. Hal ini sesuai dengan karakter demokrasi, dimana memajukan calon pemimpin berarti harus siap dengan biaya politik yang mahal luarbiasa. Tak mungkin itu di dapat dari kantong seorang saja, tetapi melibatkan banyak kantong yang itu hanya dimiliki oleh pengusaha besar, dengan konsekuensi kepentingannya diperhatikan.
Saatnya Untuk Sadar, Negeri Kita Sudah Tergadai!
Jeritan rakyat di berbagai wilayah negeri ini tentulah memunculkan kepedihan di hati kita, selanjutnya memunculkan simpati, apa yang harus kita lakukan? Tentu bukan dengan perlawanan fisik, sebab Islam tidak ajarkan melawan kecuali untuk bertahan. Namun dengan cara dakwah pemikiran, mengajak umat untuk bangkit, mencabut kapitalisme, demokrasi yang keduanya asasnya adalah sekuler.
Sekulerisme dilarang dalam Islam, hukumnya haram, sebab ia meniscayakan bukan Allah pembuat hukum, Allah Swt. hanya diimani di hati, sedangkan di perbuatan sangat tidak mungkin diterapkan, bahkan terkatagori mengekang diri sehingga tidak bebas. Akibatnya aturan manusialah yang berlaku ketika ia memenuhi kebutuhan hidupnya. Allah Swt memerintahkan setiap muslim masuk Islam secara keseluruhan, “Wahai orang yang beriman, masuklah kamu semua ke dalam Islam secara kaffah. Dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kalian,” (TQS Al-Baqarah : 208)
Islam bukan sekadar akidah, namun juga peraturan hidup, yang jika manusia mengambilnya akan selamat sejahtera. Islam diturunkan kepada Rasulullah Saw. bukan hendak mengambil keuntungan, sebab Allah Swt tidak butuh apa pun dari manusia, seisi dunia kafir pun tak mengurangi Keagungan dan Kebijaksanaan-Nya. Maka, jika Allah Swt. telah menetap ya syariat sebagai satu-satunnya hukum yang boleh diterapkan maka sudah pasti itu yang terbaik. Wallahualam bissawab.