Skip to content
Muslimah Times

Muslimah Times

dari dan untuk muslimah masa kini

Primary Menu
  • HOME
  • NEWS
  • AKTUAL
  • CHICKEN SOUP
  • HIKMAH
  • KAJIAN
  • PARENTING
  • RESENSI
  • RUMAH TANGGA
  • SASTRA
  • TEENS
  • Kontak Kami
    • SUSUNAN REDAKSI
    • Login
  • Home
  • 2024
  • February
  • 11
  • Rambu-Rambu Ketika Aktif di Ruang Digital

Rambu-Rambu Ketika Aktif di Ruang Digital

admin.news 11/02/2024
IMG_20240211_143137
Spread the love

Oleh. Kholda Najiyah

(Founder Salehah Institute)

Muslimahtimes.com–Era digital menjadi ajang eksis kaum perempuan, termasuk para ibu rumah tangga. Hampir di semua platform media sosial, bahkan e-commerce, perempuan hadir sebagai pengguna aktif. Baik sebagai kreator konten maupun pemirsa. Lantas apa saja yang harus diperhatikan saat bermedia sosial bagi para Muslimah?

1. Menjaga Privacy Diri Sendiri dan Privacy Orang lain

Setiap individu memiliki kehidupan pribadi yang bersifat rahasia. Jaga itu, jangan sampai diumbar ke media sosial. Jangan bermudah-mudah membuka diri, baik berkaitan dengan identitas, lokasi, foto, aktivitas, isi dompet, dan bahkan masa lalu.

Hargai pula privacy orang lain. Jangan asal rekam orang lalu mengunggahnya tanpa permisi. Termasuk mengunggah tentang suami dan anak-anak, yang mungkin mengganggu privacy mereka.

Sebaliknya pun demikian, jika ada kehidupan pribadi orang lain yang bocor ke media sosial, bantu menutupi. Skip, jangan ikut menyebar-luaskan. Jangan malah ikut nimbrung meng-ghibah.

2. Punya Pengendalian Diri dan Emosi

Bermedia sosial, merangsang siapa saja untuk oversharing. Berlebihan dalam berbagi. Apa saja diposting, padahal bukan sesuatu yang penting. Kendalikan diri, agar tidak menyesal di kemudian hari. Jangan berlebihan berbagi agar kita tidak menciptakan sampah digital.

Kendalikan pula emosi, jangan sumbu pendek. Jangan mudah tersinggung atau baper. Jangan mudah terpancing melihat postingan orang lain. Pikir masak-masak sebelum posting dan berkomentar.

3. Hargai Keberagaman

Hargai keberagaman pendapat di ruang digital, selama beragamnya tidak bertentangan dengan norma-norma umum di masyarakat dan syariat. Biarkan pendapat yang berbeda, selama tidak menyalahi syariat. Jika ada pendapat yang bertentangan dengan syariat dan ilmu pengetahuan secara umum, luruskan semampunya.

Tinggalkan debat kusir, jika ada yang ngotot dengan kebenaran pendapatnya. Jangan memaksakan kehendak pribadi kita, karena orang lain pun punya pandangan dan kehendak yang ingin didengar. Sekali lagi dengan catatan tidak menyimpang dari syariat.

4. Junjung Etika dan Norma Kebaikan

Etika di dunia nyata, tetap berlaku di dunia maya. Seperti menggunakan bahasa yang santun, bersikap lemah lembut kepada sesama Muslim dan bersikap tegas terhadap nonmuslim. Tidak mudah menghakimi orang lain. Tidak melakukan perundungan. Tidak komentar sembarangan yang menyakiti hati orang. Menjaga nama baik diri dan teman-teman. Berbaik sangka dan seterusnya.

5. Terapkan Syariat di Dunia Nyata ke Ruang Digital

Apa yang disyariatkan di dunia nyata, tetap berlaku di dunia digital. Bagi muslimah, menjaga kehormatan, sikap dan jati diri tetap harus dilakukan. Jangan di dunia nyata pendiam, di dunia maya pecicilan. Di dunia nyata pakaian tertutup rapi, bahkan tidak pernah keluar rumah, tapi ternyata di media sosial tampil terbuka, jogat-joget atau bahkan nyanyi-nyanyi.

Karena itu, wajib tetap menutup aurat, menundukkan pandangan, menjaga interaksi dengan lawan jenis, dan tidak iri dengki atau hasad dengan postingan orang. Jaga jari di dunia maya, sebagaimana jaga mulut di dunia nyata.

Satu lagi, bagi para istri, tentu harus seizin dan sepengetahuan suami ketika aktif di media sosial. Suami harus rida. Bukan mengekang, tapi menjaga marwah suami sebagai pemimpin dan pelindung istri.

6. Ingat Skala Prioritas di Dunia Nyata

Aktif di dunia digital memang sangat mengasyikkan. Bisa lupa waktu. Apalagi jika memutuskan untuk menjadi kreator konten, sangat menguras tenaga, waktu dan pikiran. Oleh karena itu, harus bisa memenej semua itu dengan baik. Jangan lupakan skala prioritas di dunia nyata, yang tentunya lebih penting dan butuh perhatian.

Demikian, semoga menjadi peringatan agar kita lebih bijak saat aktif di dunia digital.(*)

Continue Reading

Previous: Keunikan Sistem Ekonomi Islam
Next: Istri Resah Gara-gara Defisit Rumah

Related Stories

Munculnya Fatherless, Pemeliharaan Negara Tidak Beres WhatsApp Image 2025-11-12 at 22.37.42

Munculnya Fatherless, Pemeliharaan Negara Tidak Beres

12/11/2025
Next Level Activism Santri: Pelopor Perubahan dan Penegak Syariat WhatsApp Image 2025-11-05 at 21.14.51

Next Level Activism Santri: Pelopor Perubahan dan Penegak Syariat

05/11/2025
Satu Tamparan, Seribu Pertanyaan tentang Dunia Pendidikan WhatsApp Image 2025-10-29 at 20.54.16

Satu Tamparan, Seribu Pertanyaan tentang Dunia Pendidikan

29/10/2025

Recent Posts

  • Munculnya Fatherless, Pemeliharaan Negara Tidak Beres
  • Sudan Membara, Strategi Penjajah Memecah Belah
  • Tak Cukup Tepuk Sakinah, Digagas Sekolah Nikah
  • Nasihat Pernikahan yang Diabaikan
  • Sudan Membara, Konflik Berbasis Eksploitasi Sumber Daya Alam

Recent Comments

  1. Editor Muslimah Times on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  2. ranum on Diskriminasi Pendidikan, Sampai Kapan?
  3. Yanto on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  4. Winda on Potret Pendidikan di Era Milenial
  5. Nungki on Jual Beli Perawan, Bisnis yang Menjanjikan

Read This

Munculnya Fatherless, Pemeliharaan Negara Tidak Beres WhatsApp Image 2025-11-12 at 22.37.42

Munculnya Fatherless, Pemeliharaan Negara Tidak Beres

12/11/2025
Sudan Membara, Strategi Penjajah Memecah Belah WhatsApp Image 2025-11-12 at 22.11.22

Sudan Membara, Strategi Penjajah Memecah Belah

12/11/2025
Tak Cukup Tepuk Sakinah, Digagas Sekolah Nikah WhatsApp Image 2025-11-12 at 22.00.42

Tak Cukup Tepuk Sakinah, Digagas Sekolah Nikah

12/11/2025
Nasihat Pernikahan yang Diabaikan WhatsApp Image 2025-11-12 at 21.50.52

Nasihat Pernikahan yang Diabaikan

12/11/2025
Copyright © Muslimah Times. All rights reserved. | MoreNews by AF themes.