Oleh. Ayu Mela Yulianti, S.Pt
Muslimahtimes.com–Desman Simanjuntak terlihat sibuk mengurus pemakaman jenazah adiknya, Darwin Mangudut Simanjuntak (49) di rumah duka, di Jalan Pelita V, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan, Senin (12/8/2024). Darwin adalah driver ojek online (ojol) yang meninggal dunia saat menunggu pesanan customer di warung mi, Jalan Sutomo, Kota Medan pada Minggu (11/8/2024), Demikian dilansir dalam laman Kompas.com yang berjudul derita driver ojol yang meninggal di Medan, dua hari tak makan karena tak punya uang.
Seorang ojol (ojek online ) mati kelaparan adalah fakta kekejaman sistem hidup sekuler kapitalisme yang diterapkan hari ini. Betapa tidak sistem ini tak mampu memberikan jaminan pemenuhan kebutuhan hIdup bagi setiap individu antara lain kebutuhan pangan manusia, hingga sampai menyebabkan seorang ojol meninggal dalam kondisi kelaparan, sebab dua hari tidak makan. Padahal disisi lain banyak para pejabat negeri yang hidup mewah berkecukupan, dengan harta belimpah-ruah.
Hal ini menunjukan bahwa sistem yang diterapkan hari ini yaitu sistem sekuler kapitalisme. adalah sistem yang tidak berperikemanusiaan. Sebab menyebabkan kehidupan rakyat jelata dipenuhi dengan kesempitan dan kesulitan hidup.
Rakyat dibiarkan hidup dalam penderitaan sementara keringat mereka diperas untuk menghidupi gaya hidup mewah para pejabat negeri melalui pungutan pajak yang semakin hari semakin banyak ragamnya dan semakin tinggi nilainya.
Sistem sekuler kapitalisme tidak tahu bagaimana menghilangkan kesulitan dan kesengsaraan hidup rakyatnya. Yang diketahui sistem sekuler kapitalisme hanyalah bagaimana memeras keringat rakyat melalui berbagai macam pungutan pajak. Sehingga wajar saja jika banyak rakyat yang mati kelaparan.
Aneh tapi nyata, bagaimana mungkin para pejabat negeri bisa hidup tenang dalam kemewahan, sambil tak malu mempertontonkan kemewahan hidupnya di hadapan rakyatnya yang mayoritas hidup dalam jerat kemiskinan.
Namun begitulah fakta hidup dalam jerat sistem sekuler kapitalisme yang diterapkan oleh negara saat ini. Hingga kematian seorang ojol terjadi dalam kondisi yang mengenaskan, yaitu kelaparan sebab tidak makan selama dua hari.
Mungkin sebagian kalangan menganggap bahwa menahan lapar selama dua hari adalah perilaku yang tidak perlu dilakukan, dan berfikir kenapa tidak cari utangan untuk bisa membeli kebutuhan untuk membeli makanan untuk mengganjal perut.
Kadang kala sebagian kalangan lupa bahwa mencari utangan bahkan untuk sekadar mengganjal perut dalam sistem sekuler kapitalisme hari ini bukanlah perkara mudah, sebab tidak mudah menemukan orang yang ikhlas dalam menolong orang lain. Kebanyakan individu dalam sistem sekuler kapitalisme adalah individu-individu yang mengedepankan hitungan untung-rugi dalam segala hal. Sebab sistem sekuler kapitalisme membentuk individu-individu didalamnya demikian. Sistem ini bahkan akan senantiasa memanfaatkan penderitaan manusia sebagai jalan untuk meraup keuntungan, misal memberikan utangan dengan konsep ribawi yang sangat spekulatif. Ini adalah fakta yang tidak bisa kita tutupi.
Akibatnya mencari utangan yang bersih dari riba dan menemukan orang yang mau menolong dengan memberikan utangan tanpa riba adalah sulit. Bahkan untuk mendapatkan utang dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok berupa makanan.
Padahal kebutuhan pokok berupa makanan adalah kebutuhan yang harus dipenuhi oleh negara dengan mekanisme pemenuhan yang manusiawi, sesuai fitrah manusia, memuaskan akal, dan menentramkan jiwa. Nahasnya, sistem sekuler kapitalisme tidak memiliki mekanisme tersebut. Akibatnya banyak rakyat yang mati kelaparan.
Berbeda dengan sistem islam, setiap individu rakyat akan tahu kemana akan mengadukan setiap kesulitan hidupnya akan pemenuhan kebutuhan hidupnya. Dari mulai kebutuhan sandang, pangan, papan, kesehatan pendidikan, dan keamanan. Ada Khalifah yaitu kepala negara yang akan selalu siap membantu rakyatnya dalam memenuhi kebutuhannya. Ada Baitulmal tempat rakyat mengambil kebutuhan hidupnya setelah mendapatkan izin dari khalifah. Dengan mekanisme yang mudah dan birokrasi yang tidak berbelit-belit.
Ditambah suasana keimanan individu dan kontrol sosial yang tinggi akan membuat individu-individu masyarakat akan mengambil hak nya dari Baitul mal sesuai dengan porsi kebutuhannya. Sehingga tidak ada satu pun individu rakyat yang hidup kelaparan.
Sebab itu kematian seorang ojol dalam kondisi kelaparan sebab dua hari tidak makan, tidak akan terjadi jika ojol tersebut hidup dalam sistem Khilafah pemilik Baitul mal. Sebab kebutuhan makannya akan dipenuhi dengan sempurna oleh Baitul mal. Akan diberikan oleh Baitul mal tanpa syarat apapun. Sebab memenuhi kebutuham primer individu masyarakat termasuk didalamnya kebutuhan makan (pangan), adalah kewajiban Khalifah yang menerapkan hukum syariat Islam dalam sistem Khilafah kepada rakyatnya.
Sistem khilafah memiliki mekanisme yang sangat khas dalam memenuhi kebutuhan setiap individu rakyat seluruhnya. Yaitu menggunakan harta zakat untuk memenuhi kebutuhan delapan golongan yang telah ditetapkan dalam Al-Qur’an. Dan harta zakat hanya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan delapan golongan ini saja, bukan yang lain.
Allah Swt berfirman :
اِنَّمَا الصَّدَقٰتُ لِلۡفُقَرَآءِ وَالۡمَسٰكِيۡنِ وَالۡعٰمِلِيۡنَ عَلَيۡهَا وَالۡمُؤَلَّـفَةِ قُلُوۡبُهُمۡ وَفِى الرِّقَابِ وَالۡغٰرِمِيۡنَ وَفِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ وَابۡنِ السَّبِيۡلِؕ فَرِيۡضَةً مِّنَ اللّٰهِؕ وَاللّٰهُ عَلِيۡمٌ حَكِيۡمٌ
Artinya : “Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.” (QS At-Taubah : 60)
Adapun kebutuhan subsidi akan diberikan kepada seluruh warga negara tanpa melihat kaya miskinnya. Semua rakyat akan mendapatkan subsidi dari pemerintah yang hartanya diambil dari harta kepemilikan umum atau kepemilikan masyarakat yang dikelola oleh negara, berupa sumber daya alam yang melimpah ruah, diantaranya dari barang tambang dan energi.
Adapun fasilitas negara misal jalan, gedung pemerintahan, gaji pegawai negara, akan dibangun dan diambil dari harta kepemilikan negara. Bukan yang lain.
Karena itu sangat jelas mekanisme pemenuhan seluruh kebutuhan bagi seluruh rakyat, dalam sistem islam yaitu sistem Khilafah, baik individu, masyarakat maupun negara seperti yang diatur oleh syariat Islam kaffah, dengan mekanisme yang sesuai dengan fitrah manusia , memuaskan akal dan menentramkan jiwa.
Karenanya saatnya kita kembali kepada Islam, kepada sistem Islam, kepada penerapan hukum syaraiat Islam kaffah yang akan mampu memenuhi seluruh kebutuhan hidup manusia dengan pemenuhan yang sesuai dengan fitrah manusia, memuaskan akal dan menentramkan jiwa.
Wallahualam .
. ..