Oleh. Nabia Husnul
Muslimahtimes.com–Isra’ Mi’raj merupakan mukjizat Nabi Muhammad saw. yang terjadi setelah berbagai ujian berat, seperti embargo Quraisy, wafatnya paman dan istri beliau, serta penolakan di Thaif. Dalam perjalanan ini, Nabi saw. melakukan Isra’ dari Masjid al-Haram ke Masjid al-Aqsha, lalu Mi’raj ke langit, menyaksikan wilayah-wilayah yang kelak dikuasai Islam. Di Masjid al-Aqsha (palestina) beliau memimpin shalat bersama ruh para nabi, melambangkan peralihan kepemimpinan kepada umat Islam. Yerusalem akhirnya diserahkan secara damai kepada Khalifah Umar pada tahun 637 M. Namun, seperti yang kita tahu bahwa kondisi Palestina kini semakin memburuk. Dubes Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, menyerukan dukungan internasional untuk melawan agresi Israel yang menghancurkan 80% Gaza dan menewaskan ribuan jiwa, seraya mengkritik sikap pasif dunia terhadap hak-hak Palestina. (kabar24.bisnis.com, 08/01/25)
Pembebasan Palestina
Palestina hidup damai di bawah Kekhilafahan Islam sejak masa Umar bin al-Khaththab (637 M) hingga abad ke-11, ketika Pasukan Salib merebutnya pada 1099. Pada 27 Rajab 583 H/1187 M, Shalahuddin al-Ayyubi membebaskan Palestina melalui Perjanjian Shulh ar-Ramlah, mengembalikan Baitul Maqdis ke pangkuan Islam.
Pada 1897, Theodore Herzl, pemimpin Zionis, berupaya membeli Palestina, namun Sultan Abdul Hamid II menolak tegas. Setelah Kekhilafahan Utsmaniyah runtuh pada 1924, Inggris dan Prancis, melalui Perjanjian Sykes-Picot (1916) dan Deklarasi Balfour (1917), mendukung migrasi Yahudi ke Palestina. Puncaknya, negara Israel didirikan pada 14 Mei 1948. Palestina adalah tanah kharajiyah, yang dalam syariat Islam adalah milik kaum Muslim hingga akhir zaman. Dalam Kitab Muqaddimah ad-Dustûr disebutkan :
Tanah kharajiyah adalah tanah yang dibebaskan, baik dengan terjadi peperangan atau dengan perjanjian damai, dikecualikan sebagai tanah kharajiyah adalah Jazirah Arab (Muqaddimah ad-Dustûr, Pasal 133).
Oleh karena itu, wajib dikembalikan kepada umat Islam dan dilindungi dari agresi Zionis.
Pembebasan Al-Aqsha
Al-Quran menegaskan bahwa Zionis akan terusir dari Palestina, dan kaum Muslim akan kembali memasuki Masjid Al-Aqsha sebagaimana dahulu. Kerusakan pertama Bani Israil terjadi di Hijaz sebelum Islam, diakhiri dengan hukuman Allah melalui para Sahabat Nabi usai Perang Badar. Kerusakan kedua terjadi pasca runtuhnya khilafah, dengan Zionis melakukan genosida dan kejahatan di Palestina. Firman Allah Swt :
“Kemudian Kami memberikan kepada kalian giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantu kalian dengan harta kekayaan dan anak-anak. Kami menjadikan kalian kelompok yang lebih besar” (QS al-Isra’ [17]: 6)
Menegaskan janji pembebasan al-Aqsha dan hukuman bagi pelaku kerusakan. Kejayaan akan kembali saat umat Islam bersatu, memegang teguh agamanya, dan mengembalikan sistem pelindungnya, yaitu Khilafah.
Masa Kemenangan Umat Islam
Allah Swt menjanjikan kemenangan bagi umat Islam dan kehancuran Zionis Yahudi, sebagaimana disebutkan dalam QS al-Isra’ [17]: 7. Kaum Muslim akan kembali memasuki Masjid al-Aqsha setelah Zionis mengalami kekalahan. Hadis Nabi juga menegaskan pertempuran terakhir antara Muslim dan Yahudi hingga kemenangan Islam. Demikian sebagaimana hadis Nabi saw.:
“Tidak akan terjadi Hari Kiamat hingga kalian memerangi kaum Yahudi. Kaum Muslim akan memerangi mereka hingga ada seorang Yahudi bersembunyi di balik batu atau pohon. lalu batu atau pohon tersebut berkata, ‘Wahai Muslim! Wahai hamba Allah! Ini ada seorang Yahudi bersembunyi di belakangku Kemari dan bunuhlah dia!’ kecuali pohon gharqad karena ia adalah pohon Yahudi” (HR Muslim dan Ahmad)
Para ulama, seperti Habib Abu Bakar al-Adni, Syaikh Muhammad al-Ghazali, dan Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani, sepakat bahwa kemenangan tersebut akan terwujud setelah sekat nasionalisme dan negara bangsa dihapus. Zionis hanya akan lenyap ketika umat Islam bersatu di bawah kepemimpinan tunggal, yaitu Khilafah. Maka, tugas kita adalah terus mengingatkan umat dan berjuang mewujudkan persatuan Islam demi pembebasan al-Aqsha.
Wallahu a’lam bishowab