![WhatsApp Image 2025-02-11 at 20.43.26 (2)](https://muslimahtimes.com/wp-content/uploads/2025/02/WhatsApp-Image-2025-02-11-at-20.43.26-2.jpeg)
Oleh. Aksara Adhikari (Pelajar Kota Bogor)
Muslimahtimes.com–Lemahnya mental remaja sekarang membuat mereka gampang melakukan tidak kejahatan. Hanya gara-gara penolakan cinta, pembunuhan pun terjadi antara mereka. Hanya gara-gara mental yang lemah pelaku tega melakukan kekerasan hingga menghilangkan nyawa korban.
Masalah mental semacam ini terjadi akibat diterapkan sistem sekuler kapitalis di tengah-tengah masyarakat. Sistem ini memunculkan berbagai masalah yang menyebabkan lemahnya mental para remaja. Kontrol emosi yang buruk, minimnya pendidikan agama dan moral, juga terjadinya pengabaian terhadap kesehatan mental (baik di kalangan mereka sendiri, maupun di tataran yang lebih luas. Yakni di masyarakat maupun negara).
Hal tersebut jelas bukan hal yang baik. Sistem sekularisme kapitalis adalah sistem yang lemah, membuat masyarakat jauh dari agama, dan berakhir tidak memedulikan halal dan haram. Di sisi lain, kapitalisme melihat ukuran kebahagiaan hanya dari materi atau terpenuhinya keinginan seseorang. Alhasil, sistem ini menghendaki seseorang untuk melakukan perbuatan berdasarkan keuntungan saja, tanpa lagi perduli halal dan haram.
Lalu bagaimana cara untuk menyelesaikan permasalahan para remaja yang lemah mentalnya di atas? Dengan melihat akar masalah yang telah diuraikan sebelumnya. Jelas, kita harus menghilangkan sistem salah bernama sekulerisme kapitalis. Untuk kemudian menerapkan syariat Islam kaffah sebagai pedoman hidup, sekaligus diterapkan pula dalam sistem ketatanegaraan.
Islam menjadikan pendidikan tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pembentukan akhlak mulia, pengendalian diri, dan pemahaman yang benar terhadap hubungan antar manusia, atau dengan kata lain membentuk kepribadian islam. Islam juga memiliki aturan yang jelas terkait pergaulan laki-laki dan perempuan untuk mencegah timbulnya fitnah dan perilaku yang melampaui batas.
Bahkan, didalam Islam kita juga diajarakan akhlak dan adab yang baik untuk mencegah terjadinya hubungan yang merusak moral atau memicu konflik emosional. Remaja sekarang pun dapat mengoptimalkan potensinya untuk kebaikan dan amal shalih, sehingga menjadi generasi hebat taat syariat dan paham ilmu yang dipelajari.
Semua hal di atas tentunya dilakukan dengan sokongan penuh dari negara, baik dalam pemenuhan kebutuhan, penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, maupun dalam penerapan regulasi. Sungguh lemahnya mental remaja tidak akan terjadi di masa kejayaan Islam.
Alih-alih lemah, mental para remaja di masa tersebut akan ditempa dengan kekuatan iman dan ketakwaan. Yang nantinya akan menghasilkan para remaja cemerlang, yang selalu produktif dalam menghasilkan karya dan kebermanfaatan untuk umat.
Wallahu A’lam bis Shawwab