
Oleh. Lustiana Wiji Ningsih
Muslimahtimes.com–Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengatakan bahwa sedikitnya 100 anak telah terbunuh atau terluka sejak serangan 18 Maret 2025. Sementara UNICEF mengatakan sedikitnya 322 anak dilaporkan tewas sejak israel memperbaharui serangannya 18 Maret 2025, menghancurkan gencatan senjata dua bulan yang mulai berlaku pada 19 Januari 2025. Padahal gencatan senjata ini telah memberikan jalur hidup yang sangat di butuhkan bagi anak-anak Gaza dan harapan untuk jalan menuju pemulihan. Namun anak-anak kembali terjerumus kedalam siklus kekerasan dan kekurangan yang mematikan.
Israel sendiri memang terus menargetkan anak-anak melalui kejahatan sistematis, termasuk menggunakan mereka sebagai tameng manusia, merampas pendidikan mereka, dan berupaya memutuskan identitas nasional mereka di wilayah pendudukan tahun 1948 melalui manipulasi kurikulum, penyebaran kejahatan dan penghancuran nilai-nilai.
Dari data yang diterbitkan dalam pernyataan bersama oleh Komisi Palestina untuk urusan tahanan mengatakan bahwa anak-anak yang ditahan mengalami penyiksaan, kelaparan, pengabaian medis, dan perampasan sistematis setiap hari. Sebagaimana tercatat Israel telah membunuh lebih dari 50.600 warga palestina di Gaza sejak Oktober 2023 yang sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak. JAKARTA erakini.id
Fakta-fakta tersebut jelas menjadi bukti bahwa meski dunia saat ini gencar dengan narasi soal HAM dan aturan internasional justru berbanding terbalik dengan kondisi di Palestina yang ternyata tidak mampu menghentikan apalagi mencegah penderitaan anak-anak palestina. Karena Negara yang dengan lantang menyuarakan HAM seperti AS justru disisi lain dialah sebagai pelanggar HAM terbesar karena mendukung terjadinya genosida di Palestina.
Akibatnya anak-anak di Gaza mengalami penderitaan kelaparan karena pasokan bantuan dihalangi untuk masuk ke jalur gaza. Makan yang layak, tidur yang nyenyak begitu susah untuk didapat. Bahkan untuk sekedar minum air yang bersih pun sulit mereka harus bertaruh dengan nyawa. Belum lagi mereka juga tidak bisa mengenyam pendidikan atau putus sekolah akibat hancurnya bangunan – bangunan sekolah dan rumah. Dan yang yang lebih parah mereka juga harus kehilangan orang tua kerabat sanak keluarga sejak masih kecil dsb.
Tak bisa terbayangkan bagaimana sulit nya hidup di tengah-tengah peperangan. Tanpa adanya sedikitpun perubahan meskipun kondisi ini sudah lama terjadi. Media masa telah sering memberitakan kejadian yang kerap kali menyayat hati seperti anak yang di bantai tertembak terbunuh terbakar.
Berbagai upaya seperti boikot, gencatan senjata dan perjuangan melalui PBB yang dilakukan nampaknya memang tidak bisa menghentikan genosida terhadap palestina selama Negara kapitalis yang masih berkuasa. Karena Negara kapitalis jelas tidak menginginkan Islam untuk bangkit kembali untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam sehingga apapun akan tetap dilakukan agar tujuan Negara Kapitalis tercapai, termasuk dengan terus menerus menjajah palestina.
Hal ini seharusnya semakin menyadarkan kita bahwa kita tidak bisa berharap dengan lembaga-lembaga Internasional dan semua aturan yang dibuatnya. Masa depan Gaza/Palestina ada pada tangan mereka sendiri, yakni pada persatuan ummat islam untuk menjadikan aturan politik Islam atau sistem Khilafah di terapkan.
Dengan adanya Khilafah maka darah kaum muslim apalagi seperti anak anak Gaza akan terjaga. Karena Khilafah berfungsi sebagai rain atau junnah, dimana Khilafah tidak akan membiarkan rakyatnya tertimpa kedzaliman. Terbukti selama 19 abad lamanya berhasil menjadi benteng perlindungan yang aman, dan memberikan support system terbaik bagi tumbuh kembang anak sehingga mereka bisa menjadi generasi cemerlang pembangun peradaban emas dari masa ke masa. Untuk itu wajib adanya pada setiap muslim untuk ikut terlibat dalam memperjuangkan kembalinya khilafah supaya kita bisa memiliki hujjah bahwa kita tidak hanya diam dan berpangku tangan melihat anak-anak Gaza dan orang tua mereka dibantai oleh Zionis dan para sekutu. Sehingga persoalan anak-anak Gaza akan selesai apabila persoalan tentang Palestina juga terselesaikan secara tuntas. Dan solusi tuntas ini hanya bisa didapatkan dengan terwujudnya jihad dan Khilafah.
Wallahualam bishawab