
Oleh. Nahra Arhan
Muslimahtimes.com–Konflik Palestina-Israel yang kembali memanas pada Juni 2025 bukan sekadar tragedi kemanusiaan, tetapi juga cermin dari kegagalan sistem internasional dalam melindungi rakyat tertindas. Serangan brutal yang menewaskan puluhan warga sipil di pusat distribusi makanan di Gaza—tempat di mana seharusnya rasa aman hadir—menegaskan bahwa tidak ada lagi ruang aman bagi rakyat Palestina, bahkan saat mereka hanya ingin bertahan hidup. Namun dunia diam, umat pun bertanya di mana keadilan?
Majelis Umum PBB kembali menggelar sidang. Resolusi demi resolusi disahkan, tetapi tetap tidak mengikat. Bantuan kemanusiaan datang dan pergi, namun tidak mampu menghentikan bom dan peluru. Aksi solidaritas global seperti Global March to Gaza memang menunjukkan simpati dunia, tapi sayangnya hanya bisa menekan secara moral, bukan menghentikan secara riil kejahatan yang terus berlangsung.
Lantas di mana kekuatan umat Islam? Di mana negara-negara Muslim yang punya tentara dan senjata? Jawabannya habya satu yaitu tidak adanya institusi politik pemersatu umat yang memiliki kedaulatan dan kekuatan untuk membela kehormatan umat—itulah absennya Khilafah.
Sistem Islam Melindungi Darah dan Kehormatan Muslim
Dalam sejarah Islam, Khilafah bukan hanya institusi simbolik, melainkan entitas riil yang menjalankan hukum Islam secara kaffah (menyeluruh), termasuk dalam urusan luar negeri dan pertahanan umat. Khilafah memiliki tugas mulia diantaranya melindungi wilayah kaum muslimin (Darul Islam) dari serangan luar, mengirim pasukan untuk membela umat yang dizalimi, sebagaimana dilakukan oleh para Khalifah terdahulu dalam menghadapi serangan terhadap kaum Muslim di Andalusia, India, hingga Palestina. Kemudian bertugas untuk menolak segala bentuk penjajahan dan menjadikan jihad sebagai instrumen pembebasan.
Konflik Palestina—yang sudah berlangsung lebih dari 75 tahun—tidak akan selesai hanya dengan diplomasi kosong atau perundingan damai yang selalu berpihak pada penjajah. Solusi dua negara yang terus digaungkan hanyalah ilusi yang mengukuhkan penjajahan Israel atas tanah kaum Muslimin.
Khilafah: Solusi Hakiki, Bukan Retorika
Jika hari ini Khilafah tegak, maka tidak akan ada penjajahan atas Palestina. Tidak akan ada anak-anak Gaza yang tidur dalam ketakutan, tidak akan ada wanita yang kehilangan seluruh keluarganya dalam satu malam.
Khilafah tidak akan tunduk pada PBB, tidak akan bergantung pada bantuan Barat, dan tidak akan diam melihat kehormatan umat diinjak. Sebab Khilafah dibangun atas dasar akidah Islam dan syariah Allah SWT, bukan pada kepentingan geopolitik.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya Imam (Khalifah) itu adalah perisai, tempat orang-orang berperang di belakangnya dan berlindung kepadanya.” (HR. Muslim)
Saatnya Kembali pada Islam Kaffah
Palestina bukan hanya isu Arab, bukan pula isu regional. Ia adalah masalah umat Islam seluruh dunia, karena ia adalah tanah Isra’ Mi’raj, tanah wakaf umat, dan tempat Masjid Al-Aqsa—kiblat pertama umat Islam.
Sudah saatnya umat Islam menyadari bahwa sistem kapitalisme global dan tatanan internasional saat ini tidak akan pernah memberikan keadilan sejati bagi Palestina. Hanya dengan tegaknya Khilafah Islamiyyah ‘ala minhaj nubuwwah, umat akan kembali memiliki tameng yang menjaga darah dan kehormatan mereka