Skip to content
Muslimah Times

Muslimah Times

dari dan untuk muslimah masa kini

Primary Menu
  • HOME
  • NEWS
  • AKTUAL
  • CHICKEN SOUP
  • HIKMAH
  • KAJIAN
  • PARENTING
  • RESENSI
  • RUMAH TANGGA
  • SASTRA
  • TEENS
  • Kontak Kami
    • SUSUNAN REDAKSI
    • Login
  • Home
  • 2025
  • August
  • 23
  • Kapitalisme Melahirkan Generasi Rusak, Pelajar Terlibat Kekerasan

Kapitalisme Melahirkan Generasi Rusak, Pelajar Terlibat Kekerasan

Editor Muslimah Times 23/08/2025
WhatsApp Image 2025-08-24 at 05.53.18
Spread the love

Oleh. Sherly Agustina, M.Ag

Muslimahtimes.com–Generasi muda seharusnya mengisi waktu mudanya untuk hal-hal yang baik dan positif. Karena di tangan pemuda lah yang membawa negara ini menuju arah yang lebih baik. Namun sayang, realitas saat ini memperlihatkan rusaknya generasi muda. Generasi muda identik dengan kekerasan dan pembunuhan secara sadis. Padahal, faktor pemicunya bisa jadi hal yang sangat sepele. Lalu, bagaimanakah mewujudkan generasi muda yang berkualitas dan bermental pejuang?

Dalam sebuah berita, polisi mengamankan 54 pelajar yang diduga hendak tawuran di wilayah Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (9/8/2025) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Kapolsek Serpong, AKP Suhardono, menyatakan, para pelajar tersebut ditemukan sedang berkumpul di dekat makam kawasan Cilenggang. Hasil pemeriksaan, polisi mengamankan barang bukti di antaranya enam cerulit, satu bom molotov, dan 25 sepeda motor. Para remaja mengaku hendak melakukan tawuran di wilayah Kedaung, namun aksi tersebut berhasil digagalkan berkat kecurigaan warga. Sebagian besar pelaku merupakan pelajar di bawah umur yang berasal dari berbagai daerah, seperti Serpong dan Gunung Sindur. (Kompas.com, 9-8-2025)

Di tempat lain, siswa salah satu SMK Kota Bandung, Jawa Barat tewas ditusuk temannya sendiri. Hal tersebut diduga karena pelaku cemburu pada korban, lalu cekcok dan akhirnya terjadi peristiwa tersebut. Pelajar tewas ditemukan di pelataran bengkel Jalan Cikuda, Kelurahan Pasir Biru, Bandung. (Beritasatu.com, 4-8-2025)

Kekerasan ini terjadi juga pada usia SD, siswa kelas empat sekolah dasar (SD) di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, berinisial JN (9) menusuk pelajar MTs kelas dua, yakni RI (13) dengan gunting di bagian di leher. Penusukan tersebut menyebabkan korban tewas. Pelaku selalu membawa gunting di kantongnya berdasarkan pemeriksaan. Petugas masih menyelidiki hal itu. Psikolog Klinis di RSUD Siti Fatimah Sumatera Selatan Syarkoni menjelaskan, penggunaan gunting oleh pelaku untuk menusuk korban perlu didalami. (Detiksumbagsel.com, 10-8-2025)

Mengapa Kekerasan Makin Marak?

Pertanyaanya, mengapa kekerasan begitu marak terjadi di kalangan generasi? Generasi saat ini mengalami sumbu pendek, tak bisa tersenggol sedikit langsung reaktif. Betul, sebagai manusia tidak bisa diam saja jika disenggol dalam mempertahankan kebenaran. Akan tetapi, fakta yang terjadi reaktifnya pada sesuatu yang kurang baik. Misal tentang wanita atau percintaan, bukan sesuatu yang sifatnya mempertahankan harga diri agar orang lain tidak mudah membully. Bentuk reaktifnya pun kadang mematikan, sehingga dipertanyakan juga naluri kemanusiaaannya.

Sistem pendidikan sekuler-kapitalis saat ini nyatanya gagal membentuk generasi yang memiliki kepribadian Islam. Output pendidikan sekuler adalah generasi yang tidak tahu jati dirinya sebagai muslim, sehingga tidak paham bagaimana harusnya berpikir dan bertindak yang benar sesuai misi penciptaan. Tidak adanya lingkungan sosial yang suportif membentuk kepribadian generasi. Media hari ini pun bebas kontrol dan memuat berbagai pemikiran yang merusak generasi. Negara seharusnya bertanggung jawab akan hal tersebut.

Rusaknya generasi muda dalam kekerasan banyak terjadi di sistem kapitalisme-sekularisme-liberalisme. Sistem yang mengutamakan materi, kebahagiaan adalah mendapatkan materi dan memuaskan nafsu/syahwat. Sistem yang tidak memperbolehkan agama dibawa dalam kehidupan sehari-hari bahkan negara. Sistem yang sangat menjunjung tinggi kebebasan, di antara kebebasan yang dijamin negara yaitu kebebasan beragama, berperilaku, berbicara, dan kepemilikan.

Kebebasan berperilaku yang dijamin negara kadang dijadikan dalih bagi generasi muda agar bisa melakukan apa saja yang diinginkan. Namun sayangnya, ide kebebasan ini realitanya kebablasan termasuk marak terjadi pembunuhan di kalangan generasi muda. Alhasil, generasi muda saat ini seperti generasi pesakitan yang tumbuh pesat secara biologis namun psikis, mental, dan akal bermasalah. Mereka tidak matang dalam mengolah emosi sehingga mengakibatkan rusaknya mengambil tindakan dalam ucapan dan perbuatan. Sangat disayangkan, generasi muda yang seharusnya menjadi pioneer dan penggerak di tengah kondisi yang terpuruk saat ini justru menjadi beban peradaban.

Islam Menyelamatkan Generasi

Sudah saatnya generasi muda segera diselamatkan dari sistem yang merusak, karena baik dan berkembang atau tidaknya suatu negara bergantung pada kualitas para pemudanya. Bagaimana cara menyelamatkan mereka? Dengan cara memahamkan kembali pemahaman Islam pada diri mereka hingga terinternalisasi dan mampu menggerakkan mereka agar terus bergerak serta bangkit menuju perubahan. Perubahan yang dimaksud ialah merubah dari sistem dan kondisi yang merusak kepada yang membangun. Dari sistem yang membuat jumud (beku) akal menuju sistem yang mencerahkan akal.

Berbagai problem di kalangan generasi muda membutuhkan sistem yang mampu memberikan solusi secara menyeluruh dalam semua aspek kehidupan yakni penerapan syariat di bawah institusi Khilafah. Islam menjadikan negara sebagai pengurus segala urusan umat dan bertanggung jawab pada rakyat, termasuk membentuk kepribadian mulia generasi. Sistem pendidikan Islam yang mampu membentuk generasi berkepribadian Islam bukan hanya nilai kognitif semata. Di mana pola fikir dan pola sikap generasi muda hanya bersandar pada Islam. Dari sini, masyarakat memahami Islam dan mengondisikan generasi dalam ketaatan an sich. Khilafah mengontrol media sebagai sarana edukasi dan dakwah semata, tak ada peluang untuk menebar virus pada generasi muda.

Sejatinya suatu negara memiliki tiga pilar yang ideal yaitu individu yang taat dan bertakwa, kontrol masyarakat yang kuat atas dorongan akidah dan ukhuwah untuk menerapkan syariat. Maka suasana yang ada hidup dengan aktivitas amar makruf nahi mungkar atas dasar rasa kasih sayang karena Allah. Negara menerapkan syariat secara kafah, menjaga akidah dan perilaku umat dari virus yang merusak. Penerapan syariat ini ditopang oleh sistem pendidikan yang ideal mencetak generasi berkepribadian Islam, sistem ekonomi dan keuangan negara yang handal dalam membiayai hal-hal yang dibutuhkan negara, dan sistem sanksi untuk menindak tegas perilaku kriminal agar memiliki efek jera.

Negara mana yang memiliki konsep ideal tersebut? Tiada lain hanya Khilafah yang sudah terbukti dalam sejarah, mampu menguasai dua pertiga belahan dunia dalam kondisi damai dan memberikan kesejahteraan. Bahkan, di era peradaban gemilang mampu melahirkan generasi emas yang ahli di bidang agama (ulama) sekaligus ilmuwan serta bermental pejuang. Umat rindu negara yang demikian, maka sudah saatnya kapitalisme dicampakkan lalu ganti dengan Islam agar generasi muda bisa diselamatkan dan umat bangkit menyongsong kemenangan yang nyata menebar rahmat ke seluruh alam. Allahua’lam Bishawab

Continue Reading

Previous: Delapan Dekade Merdeka, Pendidikan Masih Suram
Next: Teriak Merdeka, tapi Pendidikan dan Kesehatan Masih Terpenjara

Related Stories

Teriak Merdeka, tapi Pendidikan dan Kesehatan Masih Terpenjara WhatsApp Image 2025-08-24 at 06.04.36(1)

Teriak Merdeka, tapi Pendidikan dan Kesehatan Masih Terpenjara

23/08/2025
Delapan Dekade Merdeka, Pendidikan Masih Suram WhatsApp Image 2025-08-24 at 05.31.26

Delapan Dekade Merdeka, Pendidikan Masih Suram

23/08/2025
Krisis Multidimensi pada Generasi, Butuh Islam sebagai Solusi WhatsApp Image 2025-08-24 at 05.27.43

Krisis Multidimensi pada Generasi, Butuh Islam sebagai Solusi

23/08/2025

Recent Posts

  • Teriak Merdeka, tapi Pendidikan dan Kesehatan Masih Terpenjara
  • Kapitalisme Melahirkan Generasi Rusak, Pelajar Terlibat Kekerasan
  • Delapan Dekade Merdeka, Pendidikan Masih Suram
  • Krisis Multidimensi pada Generasi, Butuh Islam sebagai Solusi
  • Kemerdekaan yang Tergadai

Recent Comments

  1. Editor Muslimah Times on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  2. ranum on Diskriminasi Pendidikan, Sampai Kapan?
  3. Yanto on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  4. Winda on Potret Pendidikan di Era Milenial
  5. Nungki on Jual Beli Perawan, Bisnis yang Menjanjikan

Read This

Teriak Merdeka, tapi Pendidikan dan Kesehatan Masih Terpenjara WhatsApp Image 2025-08-24 at 06.04.36(1)

Teriak Merdeka, tapi Pendidikan dan Kesehatan Masih Terpenjara

23/08/2025
Kapitalisme Melahirkan Generasi Rusak, Pelajar Terlibat Kekerasan WhatsApp Image 2025-08-24 at 05.53.18

Kapitalisme Melahirkan Generasi Rusak, Pelajar Terlibat Kekerasan

23/08/2025
Delapan Dekade Merdeka, Pendidikan Masih Suram WhatsApp Image 2025-08-24 at 05.31.26

Delapan Dekade Merdeka, Pendidikan Masih Suram

23/08/2025
Krisis Multidimensi pada Generasi, Butuh Islam sebagai Solusi WhatsApp Image 2025-08-24 at 05.27.43

Krisis Multidimensi pada Generasi, Butuh Islam sebagai Solusi

23/08/2025
Copyright © Muslimah Times. All rights reserved. | MoreNews by AF themes.