
Oleh. Dwi Lis
Muslimahtimes.com–80 tahun sudah Indonesia Merdeka. Di mana setiap tahun merayakan kemerdekaan diiringi dengan mengibarkan bendera merah putih setinggi-tingginya seakan-akan negeri ini benar-benar merdeka. Berbagai perlombaan pun diadakan untuk memeriahkan kemerdekaan Indonesia.
Dibalik teriakan merdeka,tersimpan sejuta fakta yang begitu memilukan. Berbagai problematika kehidupan yang membuat rakyat semakin sulit untuk bernapas. Diantaranya terkait buruknya sistem pendidikan serta sistem kesehatan hari ini yang masih jauh dari harapan.
Masih banyak wilayah di Indonesia yang belum mendapatkan fasilitas pendidikan yang memadai salah satu diantaranya adalah SDN 084 Amballong, Desa Embotana, Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Bangunan sekolah pun masih jauh dari kata layak, masih berlantai tanah, berdinding papan dan sangat berbeda dengan kondisi sekolah yang ada di kota.
Dan untuk menjangkau tempat ini hanya bisa menggunakan kendaraan roda dua itupun harus dimodifikasi sedemikian rupa agar bisa melewati jalan ekstrim yang penuh kubangan lumpur tanah yang seperti bubur disaat musim hujan tiba, melewati sungai serta jembatan kayu yang sangat kecil dan mulai lapuk.(kompas.com,16/8/2025)
Adapun dalam bidang kesehatan hari ini juga kian memprihatinkan dan seolah menjadi barang mewah. Tidak semua orang bisa menikmati fasilitas kesehatan dengan layak. Bahkan tidak jarang pula masih banyak orang yang enggan berobat dikarenakan biaya mahal dan akhirnya nyawa yang jadi taruhannya. Selain itu banyak terjadi kasus stunting alias gizi buruk, pelayanan yang tidak manusiawi serta regulasi yang ribet menambah daftar panjang buruknya sistem kesehatan hari ini.(inilah.com,18/8/2025)
Inilah realita ketika kita hidup di dalam negara yang menerapkan sistem kapitalisme dimana selalu berorientasi pada unsur manfaat dan materi saja. Negara abai akan tanggung jawab dalam mengurusi urusan rakyatnya dan menyerahkan urusan rakyat kepada pihak swasta alhasil semua sektor dibisniskan dan menjadi barang komoditas tanpa terkecuali sektor pendidikan dan kesehatan. Semisal, kualitas sekolah ditentukan dari kemampuan finansial seseorang alhasil memicu terjadinya diskriminatif antara si miskin dan si kaya.
Sementara dalam bidang kesehatan pun demikian . Banyak warga yang terhalang mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik disebabkan karena mereka tidak mampu membayar biaya pengobatan.Pada akhirnya
rakyat masih kesulitan untuk mendapatkan kedua fasilitas tersebut.
Dalam Islam,pendidikan dan kesehatan merupakan kebutuhan krusial yang wajib ditanggung oleh negara setelah sandang, pangan, dan juga papan.
Untuk memberikan pelayanan maksimal dalam bidang pendidikan dan kesehatan maka negara akan menyediakan sarana dan prasarana yang memadai tanpa harus menimbang untung dan rugi.
Negara akan memberikan asrama bagi siswa atau mahasiswa, membangun sekolah,laboratorium dan fasilitas lainnya yang bisa menunjang pendidikan. Begitu pun dalam bidang kesehatan negara juga akan membangun rumah sakit terbaik,menyediakan dokter berkualitas serta menyediakan alat-alat kesehatan yang memadai. Negara memiliki sumber pendapatan di baitul mal yang diperlukan untuk membiayai semua itu yakni berasal dari pengelolaan sumber daya alam, jizyah, kharaj, fai, ghanimah dan lain-lain.
Kedua bidang tersebut sangat mungkin diwujudkan ketika negara menerapkan Islam secara kaffah. Untuk itu sudah selayaknya umat Islam bersegera mengambil sistem Islam sembari mecampakkan sistem bathil yakni sistem kapitalisme yang sudah terbukti rusak dan merusak. Wallahu a’lam bishawab