Skip to content
Muslimah Times

Muslimah Times

dari dan untuk muslimah masa kini

Primary Menu
  • HOME
  • NEWS
  • AKTUAL
  • CHICKEN SOUP
  • HIKMAH
  • KAJIAN
  • PARENTING
  • RESENSI
  • RUMAH TANGGA
  • SASTRA
  • TEENS
  • Kontak Kami
    • SUSUNAN REDAKSI
    • Login
  • Home
  • 2025
  • August
  • 27
  • Sisi Lain Tarif Dagang Amerika-Indonesia

Sisi Lain Tarif Dagang Amerika-Indonesia

Editor Muslimah Times 27/08/2025
WhatsApp Image 2025-08-27 at 10.04.19
Spread the love

Oleh. Ayu Mela Yulianti,S.Pt

Muslimahtimes.com–Sebagai negara adidaya dunia,  Amerika berupaya untuk terus melanggengkan hegemoninya di seluruh dunia,  termasuk dalam bidang ekonomi,  yaitu dengan  menetapkan  kebijakan tarif impor sebagai bagian dari liberation day, yaitu untuk membebaskan ekonomi Amerika dari ketergantungan impor,  untuk menyeimbangkan defisit dagang AS, sekaligus untuk memperkuat industri domestiknya.

Maka, pada 1 Agustus 2025, Amerika Serikat secara resmi mulai memberlakukan tarif impor sebesar 19% (sembilan belas persen) terhadap sejumlah produk asal Indonesia,  misalkan.  Kebijakan ini diumumkan langsung oleh Presiden Donald Trump setelah sebelumnya menetapkan tarif sebesar 32% (tiga puluh dua persen). Penurunan ini merupakan hasil dari diplomasi intensif antara Presiden RI, Prabowo Subianto, dan pemerintahan AS,

Tarif sebesar 19% ini mencakup berbagai kategori produk ekspor Indonesia ke AS, mulai dari tekstil, alas kaki, hingga komponen elektronik. Walaupun tarif 19% ini kini menjadi salah satu yang terendah di antara negara-negara ASEAN, lebih rendah dari Malaysia (25%), Filipina (20%), dan Thailand (36%).  Namun penurunan tarif ini juga disertai dengan komitmen Indonesia untuk membeli sejumlah komoditas strategis dari Amerika Serikat, seperti USD 15 miliar energi, USD 4,5 miliar produk pertanian, dan pembelian 50 unit pesawat Boeing. Dan produk asal Amerika akan diberikan kemudahan masuk ke pasar Indonesia tanpa hambatan tarif dan non-tarif.

Akan tetapi pemberlakuan nontarif  terhadap produk asal Amerika,  dinilai para ekonom Indonesia,  berpotensi menimbulkan banjir produk impor AS di pasar Indonesia, khususnya di sektor energi, pertanian, elektronik, pesawat, dan farmasi. Sebab produk-produk tersebut akan masuk dengan harga yang relatif lebih murah, yang akan memicu tekanan terhadap produsen lokal yang selama ini belum memiliki perlindungan cukup dalam bentuk tarif atau subsidi. Atau dengan kata lain pelaku industri dalam negeri akan menghadapi kompetisi yang tidak setara, terutama karena AS dikenal memberikan insentif besar terhadap produsen mereka, termasuk subsidi energi dan riset teknologi tinggi.

Selain itu, komitmen pembelian Indonesia terhadap produk-produk AS senilai USD 15 miliar untuk energi, USD 4,5 miliar produk pertanian, serta 50 unit pesawat Boeing, dikhawatirkan justru akan memperbesar defisit transaksi berjalan dan mempersempit ruang fiskal nasional. Akibatnya, struktur perdagangan Indonesia bisa mengalami tekanan ganda: menurunnya daya saing ekspor sekaligus meningkatnya ketergantungan terhadap barang impor dari AS.

Dalam jangka panjang, Indonesia bukan hanya berisiko kehilangan pasar di luar negeri, tetapi juga di pasar dalam negerinya sendiri.

Karenanya dengan adanya tarif yang diberlakukan oleh AS, potensi penurunan permintaan terhadap produk Indonesia di pasar AS menjadi ancaman nyata.  Selain itu akan terjadi gelombang PHK di dalam negeri akibat kebijakan Trump in,  hingga mencapai lebih dari 50 ribu buruh dalam tiga bulan sejak pemberlakuan tarif dagang ini.

Chairman CT Corp Chairul Tanjung atau CT mengungkap alasan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menetapkan kebijakan tarif impor tinggi ke puluhan negara mitra dagang,  adalah dalam rangka mengembalikan posisi AS sebagai adikuasa lewat slogan Make America Great Again dari tadinya konsep Amerika sebagai The Fathers of the Old the Countries.

Karenanya Tarif Dagang yang diberlakukan Amerika atas Indonesia, betul -betul berpotensi mengancam keberlangsungan ekonomi negeri,  sekaligus menunjukan hegemoni Amerika yang begitu besar atas Indonesia. Sehingga  Indonesia dibuat tidak berdaya menghadapi tekanan  Amerika dan dominasi kapitalis barat.

Sebab penerapan sistem ekonomi kapitalisme,  menempatkan negara adidaya sebagai penguasa yang dominan, sementara negara lain  termasuk Indonesia menjadi subordinat, bukan mitra dagang yang sejajar.  Sehingga lahir istilah negara maju dan negara berkembang.

Dalam negeri-negeri yang menganut sistem ekonomi kapitalisme, kekuasaan para konglomerat begitu nyata, tidak terkecuali di AS. Demikian halnya dominasi produsen (pengusaha) atas konsumen (masyarakat). Minoritas orang seperti para pemilik perusahaan besar, baik itu perusahaan minyak, mobil, industri berat, dan lainnya, berperan sentral menguasai dan mendominasi mayoritas konsumen sekaligus mampu memaksa konsumen untuk membeli barang dengan harga tertentu.

Para pengusaha itu pun memiliki kuasa untuk memberikan hak kepada negara (penguasa) untuk melakukan intervensi harga dalam kondisi-kondisi tertentu dengan alasan melindungi ekonomi dalam negeri.  Termasuk dalam penetapan tarif dagang. Sebab itu,  penetapan tarif dagang Amerika -Indonesia menunjukan  ancaman luar biasa sistem kapitalisme global terhadap kedaulatan ekonomi Indonesia dan kemandiriannya.

Karenanya  penting untuk menata langkah agar kemandirian ekonomi dan kedaulatan ekonomi bisa tegak di negeri ini.  Dan satu-satunya harapan untuk bisa memproduktivitaskan ekonomi tanpa dimanipulasi atau dijajah oleh negara lain adalah dengan memberlakukan syariat Islam secara kafah, termasuk dalam perekonomiannya.

Syariat Islam telah menetapkan bahwa jika sebuah negara  tidak menggunakan prinsip syariat,  maka ia  tidak boleh diberi ruang untuk menguasai kaum muslim, termasuk dalam hal ini adalah pasar-pasar yang sangat besar yang ada di negeri kaum muslim.

Mengutip pendapat Syekh Taqiyuddin, bahwa tujuan perdagangan luar negeri adalah untuk memenuhi kebutuhan umat, memperkuat perekonomian negara, dan membangun kemandirian ekonomi.

Dalam melakukan perdagangan luar negeri, tidak boleh ada perjanjian perdagangan luar negeri yang mengandung unsur-unsur yang merugikan kedaulatan negara, melanggar syariat Islam, atau menempatkan negara di bawah dominasi negara lain.

Karenanya,  tarif dagang  antara Amerika dan Indonesia yang menerapkan sistem kapitalisme global,  nyata lebih banyak merugikan Indonesia. Dan bisa menyebabkan keterpurukan ekonomi Indonesia,  jika tidak segera kembali pada prinsip ekonomi Islam  yang diterapkan dalam sistem kehidupan secara kaffah.

Wallahualam.

Continue Reading

Previous: Kemerdekaan Tanpa Kesejahteraan: Potret Buram Pendidikan dan Kesehatan Indonesia
Next: Menyoal Tunjangan Fantastis DPR

Related Stories

Satu Tamparan, Seribu Pertanyaan tentang Dunia Pendidikan WhatsApp Image 2025-10-29 at 20.54.16

Satu Tamparan, Seribu Pertanyaan tentang Dunia Pendidikan

29/10/2025
Wibawa Guru di Ujung Tanduk: Antara Disiplin, Moralitas, Remaja, dan Kegagalan Sistem WhatsApp Image 2025-10-21 at 20.29.40

Wibawa Guru di Ujung Tanduk: Antara Disiplin, Moralitas, Remaja, dan Kegagalan Sistem

21/10/2025
Membungkam Kesadaran Politik Gen Z dengan Narasi Anarkisme WhatsApp Image 2025-10-08 at 21.07.48

Membungkam Kesadaran Politik Gen Z dengan Narasi Anarkisme

08/10/2025

Recent Posts

  • Ciri-ciri Gentle Woman Menurut Islam
  • Dilanda Hyper Independence, Perempuan Enggan Menikah
  • Peran Ayah Hilang: Buah Sistem Rusak
  • Masjid Al Aqsa Terancam Runtuh, Ulah Israel Merusak Landmark Bersejarah Islam
  • Paradoks Negeri Kaya: Banyak Sumber Daya, Minim Kesempatan bagi Generasi Muda

Recent Comments

  1. Editor Muslimah Times on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  2. ranum on Diskriminasi Pendidikan, Sampai Kapan?
  3. Yanto on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  4. Winda on Potret Pendidikan di Era Milenial
  5. Nungki on Jual Beli Perawan, Bisnis yang Menjanjikan

Read This

Ciri-ciri Gentle Woman Menurut Islam WhatsApp Image 2025-11-01 at 07.43.36

Ciri-ciri Gentle Woman Menurut Islam

01/11/2025
Dilanda Hyper Independence, Perempuan Enggan Menikah WhatsApp Image 2025-11-01 at 07.35.54

Dilanda Hyper Independence, Perempuan Enggan Menikah

01/11/2025
Peran Ayah Hilang: Buah Sistem Rusak WhatsApp Image 2025-10-31 at 11.29.35

Peran Ayah Hilang: Buah Sistem Rusak

31/10/2025
Masjid Al Aqsa Terancam Runtuh, Ulah Israel Merusak Landmark Bersejarah Islam WhatsApp Image 2025-10-31 at 09.43.30

Masjid Al Aqsa Terancam Runtuh, Ulah Israel Merusak Landmark Bersejarah Islam

31/10/2025
Copyright © Muslimah Times. All rights reserved. | MoreNews by AF themes.