
Oleh. Ayu Mela Yulianti, S.Pt
Muslimahtimes.com–Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, Martin Manurung, menilai unjuk rasa penolakan kenaikan tunjangan anggota dewan hari ini, Kamis (28/8/2025), tidak mencekam meski berlangsung ricuh. Pernyataan tersebut disampaikan Martin saat ditanya apakah DPR RI hari ini sepi dan hanya sedikit anggota dewan yang hadir karena masyarakat menggelar unjuk rasa.(JAKARTA, KOMPAS.com , Agustus 2025).
Penilaian salah satu Baleg DPR RI ini sangat jelas menunjukan ketidakfahaman tentang makna unjuk rasa, makna Demonstrasi, adalah teguran keras rakyat dan salah satu jalan rakyat menyampaikan aspirasinya terkait hajat hidupnya yang tidak bisa direalisasikan oleh para wakil rakyat. Dan pada akhirnya rakyat turun ke jalan, menggugat, menagih janji para penguasa dan para anggota dewan yang terhormat, untuk mensejahterakan rakyat.
Bukan masalah mencekam atau tidaknya, namun rakyat mengingatkan dengan caranya, bahwa seluruh janji saat kampanye dulu agar terpilih menjadi wakil rakyat, harus segera direalisasikan. Jika para pejabat dan anggota Dewan lupa, tetap janji itu akan ditagih di akhirat kelak. Dan tidak ada urusan yang tidak selesai di dunia kecuali akan diselesaikan diakhirat oleh Allah Swt, yang Maha tinggi dan Maha Adil.
Anggota Dewan mungkin lupa jika keberadaannya di parlemen adalah dalam rangka memperjuangkan hak rakyat, agar terpenuhi seluruh kebutuhan hidup rakyat secara sempurna, sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, hingga keamanannya. Karenanya rakyat mengingatkannya kembali.
Harusnya saat rakyat mengingatkan, perasaan hati seluruh anggota Dewan diliputi ketakutan dan suasana mencekam dalam diri, sebab ia telah berlaku dzolim terhadap diri dan orang lain. Karena mengetik palu melegalisasi perundang-undangan yang isinya menghianati amanat rakyat, yang menyebabkan rakyat hidup dalam kesulitan.
Karenanya penting bagi para pejabat dan anggota Dewan yang terhormat memahami syariat Allah swt sebelum menjabat sebagai pejabat publik. Sebab jabatan apapun yang dipikul, kelak akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah Swt di yaumil akhhir kelak.
Sabda Rasulullah saw :
. أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلَا كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالْإِمَامُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى أَهْلِ بَيْتِ زَوْجِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ وَعَبْدُ الرَّجُلِ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ أَلَا فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Artinya: “Ketahuilah setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang dipimpin. Penguasa yang memimpin rakyat banyak dia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, dan istri pemimpin terhadap keluarga rumah suaminya dan juga anak-anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawabannya terhadap mereka, dan budak seseorang juga pemimpin terhadap harta tuannya dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadapnya. Ketahuilah, setiap kalian adalah bertanggung jawab atas yang dipimpinnya” (HR al-Bukhari)
Itulah pentingnya memiliki pemimpin dan pejabat publik yang memiliki iman kepada Allah swt dan kepada hari akhir. Sebab keimanan ini akan menjadi rem bagi dirinya untuk melakukan kedzoliman terhadap rakyatnya. Sebab kesadarannya bahwa kelak kepemimpinan dan jabatan publik yang dimilikinya akan dimintai pertanggung jawabannya kelak di hari akhir nanti.
Terbukti saat para pejabat publik dan anggota Dewan tidak merasakan nikmatnya sebuah keimanan, ia akan mendzolimi rakyatnya dengan perkataan dan perbuatannya tanpa disadarinya. Sebab Akal dan perasaan para pejabat publik dan anggota dewan terpisah dari akal dan perasaan rakyat jelata. Sehingga mereka semena-mena dalam membuat peraturan publik.
Inilah pentingnya bagi para pejabat publik dan anggota Dewan agar mengerti syariat Islam sebelum menjabat. Sebab syariat Islam memiliki petunjuk yang sempurna dan paripurna terkait bagaimana menjadi pejabat publik dan anggota Dewan yang amanah sehingga dicintai oleh rakyatnya, dan dia pun mencintai rakyatnya.
Anggota Dewan yang memahami syariat, akan paham jika penderitaan rakyat sama dengan penderitaannya. Jika kesulitan rakyat sama dengan kesulitannya. Sehingga ia akan menjadi pihak yang akan senantiasa memastikan jika rakyat terpenuhi seluruh kebutuhan hidupnya sandang pangan papan kesehatan pendidikan idan keamanannya dengan sempurna. Dia akan menjadi pihak yang merasa kenyang setelah rakyat kenyang. Sebab jabatan adalah amanah, ia akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di yaumil akhir nanti.
Karenanya setiap pejabat publik hingga anggota Dewan yang terhormat, wajib mengetahui syariat Islam kaffah sebelum menjabat, sehingga akan mampu melayani dan mengurus urusan rakyat dengan benar, sesuai tuntunan syariat. Sebab syariat adalah satu-satunya jalan untuk mewujudkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia bahkan dunia.
Jika tidak maka, jabatan apapun hanya akan menjadi penyesalan di yaumil akhir kelak, manakala ia menjabat tidak dalam rangka menerapkan dan menjalankan hukum syariat Islam kaffah.
Sabda Rasulullah saw :
إنَّكُمْ سَتَحْرِصُونَ عَلَى الإمَارَةِ ، وَسَتَكونُ نَدَامَةً يَوْمَ القِيَامَة
Artinya : “Nanti engkau akan begitu tamak pada kekuasaan. Namun kelak di hari kiamat, engkau akan benar-benar menyesal” (HR. Bukhari no. 7148)
Wallahualam.