Skip to content
Muslimah Times

Muslimah Times

dari dan untuk muslimah masa kini

Primary Menu
  • HOME
  • NEWS
  • AKTUAL
  • CHICKEN SOUP
  • HIKMAH
  • KAJIAN
  • PARENTING
  • RESENSI
  • RUMAH TANGGA
  • SASTRA
  • TEENS
  • Kontak Kami
    • SUSUNAN REDAKSI
    • Login
  • Home
  • 2025
  • December
  • 9
  •    Tambang Tanpa Kendali, Bencana Tanpa Henti, Islam Adalah Solusi

   Tambang Tanpa Kendali, Bencana Tanpa Henti, Islam Adalah Solusi

Editor Muslimah Times 09/12/2025
WhatsApp Image 2025-12-09 at 22.00.28
Spread the love

Oleh. VieDihardjo

Muslimahtimes.com–Bencana alam terjadi berturut-turut sepanjang tahun 2025. Pada 30 Mei, terjadi bencana tanah longsor di Galian C tambang Gunung Kuda, Cirebon, Jawa Barat, menelan korban  21 orang meninggal dunia dan 4 orang hilang. Tambang Gunung Kuda adalah penambangan batu alam, untuk keperluan konstruksi, urug dan batu pecah. Masih di bulan yang sama, terjadi bencana banjir bandang yang melanda pegunungan Arfak, Propinsi Papua Barat. Pada bulan Juli, terjadi bencana kebakaran hutan sebanyak 177 kejadian atau sekitar 61,67% total bencana yang terjadi. Bencana kebakaran hutan terus terjadi hingga bulan Agustus. Pada bulan September tercatat terdapat 176 bencana di seluruh Indonesia, dari bencana hidrometereologi hingga geologi (bnpb.go.id).

Bencana belum berhenti, pada akhir November dilaporkan terjadi bencana banjir bandang dan longsor di Sibolga, Tapanuli Tengah. Laporan terakhir menyebut, 44 korban tewas, 13 hilang dan 231 rumah rusak (news.detik.com 1/12/2025). Banjir dan longsor Sibolga diduga terjadi akibat aktivitas deforestasi dan pertambangan. Hilangnya daerah tutupan hutan atau vegetasi yang berfungsi untuk menahan air hujan berkurang, sehingga ketika terjadi hujan bervolume tinggi, air langsung menuju sungai dan meningkatkan potensi banjir dan longsor. Aktivitas penambangan yang dilakukan secara masif, tidak melakukan rehabilitasi dan pemulihan ekosistem, menimbulkan bencana ekologis yang berulang dan semakin parah.

Sumberdaya alam yang dianugerahkan Allah tentu boleh dimanfaatkan untuk kemashlahatan umat manusia. Tetapi rentetan bencana yang terjadi menimbulkan pertanyaan, bagaimana pemanfaatan yang benar agar kekayaan alam memberi manfaat bukan menjadi bencana?

Kapitalisme, Ketika Keuntungan Menjadi Tuhan

Ketika keuntungan menjadi tuhan, manusia berubah. Seberapa besar keuntungan yang bisa diperoleh menjadi cara membaca sumberdaya alam. Alam direduksi menjadi komoditas. Seberapa luas hutan yang bisa menghasilkan kayu dan dikonversi sebagai lahan produktif,  seberapa deras volume air sungai yang mendukung industri, seberapa besar kandungan mineral bumi yang dapat dieksploitasi. Ketika alam dipandang hanya sebagai komoditas, akan terjadi over extraction, yaitu pengambilan sumberdaya alam melebihi kapasitas untuk pulih, justru akan menimbulkan bencana alam parah.

Penebangan hutan secara masif (deforestasi) akan melemahkan daya tanah untuk menyerap air, sehingga mempercepat terjadinya erosi. Penambangan terbuka, akan menghilangkan vegetasi penahan lereng yang akan menimbulkan longsor. Terjadi sedimentasi sungai karena pembukaan lahan baru sehingga daya tampung sungai menurun, ketika volume hujan tinggi terjadi banjir bandang yang  menyapu segala yang dilaluinya. Kapitalisme yang bertuhan keuntungan jelas mengabaikan prinsip keberlanjutan demi keuntungan ekonomi jangka pendek. Peran negara dalam Kapitalisme sebatas regulator karena pengelola sumberdaya alam berada pada pemilik modal (korporasi). Peran regulator tampak pada rangkaian perizinan, regulasi teknis dan kebijakan administratif.

Negara adalah gatekeeper, penjaga pintu. Bukan sebagai penjaga keberlanjutan ekosistem, tetapi menjaga iklim industri ekstraktif tetap berjalan kondusif. Tampak pada penyerdehanaan izin, perubahan undang-undang minerba berulang-ulang, sebagai bentuk flexibilitas aturan untuk mendukung industri ekstraktif, dan hanya fokus pada pemenuhan prosedur administratif bukan keberlanjutan ekologis, hingga terjadilah bencana alam bertubi-tubi. Perlu perubahan cara pengelolaan sumberdaya alam agar tidak berbuah bencana, karena lagi-lagi yang menderita adalah rakyat.

Mencegah Bencana Mengubah Paradigma Pengelolaan SDA

Allah menciptakan segala sumberdaya alam untuk dimanfaatkan oleh umat manusia, sebagaimana firman Allah,

هُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ لَكُم مَّا فِى ٱلْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ ٱسْتَوَىٰٓ إِلَى ٱلسَّمَآءِ فَسَوَّىٰهُنَّ سَبْعَ سَمَٰوَٰتٍ ۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ

“Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu” (Qs.Al Baqarah ayat 29)

Sumberdaya alam adalah milik umum (milkiyah ammah) yang tidak boleh dikuasai dan dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk mendapatkan keuntungan. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda,

 اَلْمُسْلِمُونَ شُرَكَاءُ فِي ثَلاَثٍ فِي الْمَاءِ وَالْكَلإِ وَالنَّارِ وَثَمنَهُ حَرَامٌ

“Kaum Muslim berserikat dalam tiga hal, air, padang rumput dan api, dan harganya adalah haram.” (HR. Ibnu Majah)

Pemanfaatan sumberdaya alam, bisa dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat umum, misal air, padang rumput, sungai, danau, samudra, jalan umum, pelabuhan, bandara, hutan. Siapa saja boleh memanfaatkan air dari sumur, mengalirkan untuk mengairi pertanian, menggembalakan ternak di padang rumput. Tentu pemanfaatannya diawasi oleh negara agar tidak menimbulkan kemudharatan. Untuk sumberdaya alam yang tidak bisa dimanfaatkan secara langsung, karena memerlukan proses, teknologi dan biaya besar, seperti minyak bumi, gas alam, batubara, bijih besi, dan sebagainya, dieksplorasi dan dikelola oleh negara. Hasilnya dimasukkan ke Baitul Mal. Khalifah akan mendistribusikan hasil tersebut dengan ijtihadnya demi kemashlahatan umat.

Hasil pengelolaan sumberdaya alam tidak boleh dijual kepada rakyat, untuk kebutuhan rumahtangga dengan menghitung keuntungan, tetapi dijual sebatas biaya produksi. Apabila kebutuhan dalam negeri terpenuhi, dan dapat dilakukan ekspor (penjualan ke luar negeri), maka dihitung keuntungan maksimal, dan hasilnya digunakan membiayai keperluan yang telah diatur oleh hukum syara’.

Pengelolaan sumberdaya alam dalam Islam dilakukan sekaligus mempertimbangkan kelestariannya. Sebagaimana Allah berfirman,

وَلَا تُفْسِدُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَٰحِهَا ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman” (Al A’raf ayat 85)

Islam melarang seluruh aktivitas yang menimbulkan kerusakan atau kemudharatan. Sebagaimana hadist Rasulullah “Tidak boleh ada kemudharatan dan tidak boleh menimbulkan kemudharatan.” (HR Ibnu Majah). Demikian paradigma pengelolaan sumberdaya alam yang akan melahirkan kemashlahatan sekaligus menjaga alam titipan Allah. Islam hadir sebagai rahmat bagi seluruh alam apabila diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan manusia.

Wallahu’alam bisshowab

Continue Reading

Previous: Tembakau ; Polemik Ekonomi, Budaya, dan Kesehatan

Related Stories

Tembakau ; Polemik Ekonomi, Budaya, dan Kesehatan WhatsApp Image 2025-12-02 at 21.13.27

Tembakau ; Polemik Ekonomi, Budaya, dan Kesehatan

02/12/2025
Bencana Alam Mendera, Butuh Solusi Sistemis Bukan Pragmatis WhatsApp Image 2025-12-02 at 11.02.36

Bencana Alam Mendera, Butuh Solusi Sistemis Bukan Pragmatis

02/12/2025
Penculikan Anak Terjadi Lagi, Siapa yang Bertanggung Jawab Melindungi? WhatsApp Image 2025-12-02 at 10.50.29

Penculikan Anak Terjadi Lagi, Siapa yang Bertanggung Jawab Melindungi?

02/12/2025

Recent Posts

  •    Tambang Tanpa Kendali, Bencana Tanpa Henti, Islam Adalah Solusi
  • Ancaman Generasi Akibat Konten Merusak di Ruang Digital
  • Stop Normalisasi Zina
  • Generasi Rapuh di Pusaran Konten yang Rusuh
  • Tembakau ; Polemik Ekonomi, Budaya, dan Kesehatan

Recent Comments

  1. Editor Muslimah Times on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  2. ranum on Diskriminasi Pendidikan, Sampai Kapan?
  3. Yanto on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  4. Winda on Potret Pendidikan di Era Milenial
  5. Nungki on Jual Beli Perawan, Bisnis yang Menjanjikan

Read This

   Tambang Tanpa Kendali, Bencana Tanpa Henti, Islam Adalah Solusi WhatsApp Image 2025-12-09 at 22.00.28

   Tambang Tanpa Kendali, Bencana Tanpa Henti, Islam Adalah Solusi

09/12/2025
Ancaman Generasi Akibat Konten Merusak di Ruang Digital WhatsApp Image 2025-12-09 at 21.47.27

Ancaman Generasi Akibat Konten Merusak di Ruang Digital

09/12/2025
Stop Normalisasi Zina WhatsApp Image 2025-12-09 at 21.37.23

Stop Normalisasi Zina

09/12/2025
Generasi Rapuh di Pusaran Konten yang Rusuh WhatsApp Image 2025-12-02 at 21.44.15

Generasi Rapuh di Pusaran Konten yang Rusuh

02/12/2025
Copyright © Muslimah Times. All rights reserved. | MoreNews by AF themes.