Skip to content
Muslimah Times

Muslimah Times

dari dan untuk muslimah masa kini

Primary Menu
  • HOME
  • NEWS
  • AKTUAL
  • CHICKEN SOUP
  • HIKMAH
  • KAJIAN
  • PARENTING
  • RESENSI
  • RUMAH TANGGA
  • SASTRA
  • TEENS
  • Kontak Kami
    • SUSUNAN REDAKSI
    • Login
  • Home
  • 2025
  • December
  • 19
  • Generasi Muda Diburu Algoritma Kapitalis: Judol dan Pinjol Jadi Perangkap Sistemis

Generasi Muda Diburu Algoritma Kapitalis: Judol dan Pinjol Jadi Perangkap Sistemis

Editor Muslimah Times 19/12/2025
WhatsApp Image 2025-12-19 at 11.19.28
Spread the love

Oleh. Endang Widayati

Muslimahtimes.com–Fenomena maraknya judi online (judol) dan pinjaman online (pinjol) di kalangan generasi muda bukan sekadar masalah moral individual, melainkan cerminan kegagalan sistemik yang perlu dibongkar akar masalahnya. Algoritma platform digital kini menjadi senjata kapitalisme untuk menjerat pemuda dalam lingkaran konsumtif dan destruktif.

Data menunjukkan bahwa pemuda dengan ekonomi terbatas justru menjadi sasaran empuk iklan judol dan pinjol. Algoritma media sosial dan mesin pencari dirancang untuk mengenali pola perilaku pengguna—mencatat riwayat pencarian, durasi menonton konten tertentu, hingga interaksi dengan iklan. Ketika sistem mendeteksi seseorang sering mencari “pinjaman cepat” ilusi bahwa solusi finansial ada di ujung jari. (kompas.id, 05/12/2025)

Lebih mengkhawatirkan lagi, 58% Gen Z menggunakan pinjol bukan untuk kebutuhan darurat atau produktif, melainkan untuk kebutuhan gaya hidup dan hiburan. (bandung.kompas.com, 28/12/2025). Ini menunjukkan pergeseran nilai yang serius: generasi muda terjebak dalam budaya konsumtif yang dipicu oleh tekanan sosial media untuk tampil “mampu” dan “kekinian”. Mereka rela berutang demi memenuhi standar gaya hidup yang sebenarnya di luar kemampuan ekonomi mereka.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mencatat lonjakan signifikan rekening pinjaman di kalangan usia muda. Angka ini bukan indikator literasi keuangan yang baik, tetapi justru menunjukkan betapa mudahnya akses pinjaman tanpa edukasi memadai tentang konsekuensi jangka panjang. Banyak pemuda yang akhirnya terlilit utang berlipat ganda akibat bunga yang mencekik. (money.kompas.com, 16/10/2025)

Akar Masalah: Sistem Kapitalis yang Eksploitatif

Himpitan ekonomi struktural yang lahir dari sistem kapitalisme mendorong sebagian anak muda terjerumus ke judol dan pinjol sebagai jalan pintas. Kapitalisme menciptakan kesenjangan yang lebar: lapangan kerja terbatas, upah rendah, biaya hidup tinggi, sementara di sisi lain propaganda gaya hidup mewah dibombardir setiap hari melalui media sosial.

Ketika kebutuhan nyata tidak terpenuhi oleh sistem ekonomi yang ada, muncul godaan untuk mencari jalan instan dan di situlah judol dan pinjol menawarkan fatamorgana. Narasi kemudahan keuangan digital yang seakan hadir sebagai solusi, namun berujung jebakan ekonomi digital.

Di sisi lain, negara gagal melindungi generasi muda. Nilai-nilai sekuler dan materialis yang dominan dalam sistem pendidikan dan lingkungan masyarakat membuat generasi rentan pada tindakan spekulatif dan berisiko. Pendidikan kita tidak membangun benteng akidah dan moral yang kokoh, melainkan hanya fokus pada pencapaian materi dan status sosial.

Kesuksesan diukur dari seberapa banyak harta yang dimiliki, bukan dari kebermanfaatan atau ketaatan pada nilai-nilai agung. Akibatnya, ketika dihadapkan pada tawaran uang cepat—meski haram dan berisiko—banyak yang mudah tergoda.

Terlebih lagi, kebijakan ruang digital yang dikuasai logika kapitalisme menjadikan platform berfokus pada engagement dan profit, bukan keselamatan pengguna. Algoritma dirancang untuk memaksimalkan waktu layar dan interaksi, termasuk dengan cara menampilkan konten yang memicu dopamine hit seperti iklan judol yang menjanjikan kemenangan besar atau pinjol yang menawarkan “persetujuan dalam 5 menit”.

Platform tidak peduli apakah konten tersebut merusak atau tidak, yang penting metrik bisnis tercapai. Generasi muda dijadikan pasar, bukan subjek yang perlu dilindungi. Keuntungan menjadi tujuan utama adanya algoritma ini.

Solusi Islam: Sistem yang Menjamin Kesejahteraan Hakiki

Islam menawarkan solusi komprehensif yang tidak hanya reaktif tetapi preventif dan sistemik:

Pertama, sistem ekonomi Islam menjamin kesejahteraan seluruh rakyatnya—individu per individu—termasuk generasi muda. Dalam Khilafah, negara bertanggung jawab memastikan setiap warga negara terpenuhi kebutuhan pokoknya (sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan keamanan).

Mekanisme ini bukan melalui utang konsumtif, melainkan melalui pengelolaan sumber daya alam yang benar, sistem perpajakan yang adil, serta jaminan lapangan kerja. Ketika kebutuhan dasar terpenuhi, godaan untuk mengambil jalan pintas seperti judol dan pinjol akan jauh berkurang.

Kedua, pendidikan Islam membentuk kepribadian Islam pada generasi, sehingga mereka menyandarkan perbuatannya pada standar halal-haram, bukan semata manfaat materi. Kurikulum pendidikan dalam sistem Islam tidak hanya mentransfer pengetahuan teknis, tetapi membangun way of life (pandangan hidup) yang benar.

Generasi diajarkan bahwa kehidupan dunia adalah sarana untuk meraih ridha Allah, bukan tujuan akhir. Dengan kepribadian seperti ini, ketika dihadapkan pada tawaran haram sekali pun menguntungkan secara materi, mereka akan dengan tegas menolaknya.

Ketiga, infrastruktur digital dalam Khilafah dibangun di atas paradigma Islam, sehingga mampu melindungi generasi dari konten merusak, normalisasi maksiat, dan kriminalitas. Negara akan mengatur ruang digital dengan tegas: konten yang mengandung judi, riba, pornografi, dan propaganda destruktif akan diblokir secara sistematis.

Algoritma platform digital tidak boleh dirancang semata untuk profit, tetapi harus mempertimbangkan dampak sosial dan moral. Perusahaan teknologi yang beroperasi di wilayah Khilafah wajib tunduk pada syariat, termasuk dalam hal perlindungan data dan etika algoritma.

Keempat, generasi Muslim harus memahami identitasnya sebagai Muslim dan sebagai pembangun peradaban. Hal ini tidak terjadi secara otomatis, melainkan melalui pembinaan Islam yang intensif dan aktivitas dakwah bersama kelompok dakwah Islam ideologis.

Generasi perlu dibekali kesadaran bahwa mereka adalah bagian dari umat terbaik yang ditugaskan untuk amar ma’ruf nahi munkar. Dengan kesadaran ini, mereka tidak akan mudah larut dalam arus hedonisme dan materialisme, tetapi justru menjadi agen perubahan.

Kebijakan Digital dalam Kekhilafahan Islam

Khilafah akan menerapkan kebijakan digital yang komprehensif untuk mencerdaskan umat, bukan mengeksploitasi mereka, seperti:

Regulasi Konten Berbasis Syariah. Semua platform digital wajib mematuhi standar syariah dalam konten yang disebarluaskan. Konten yang mengandung unsur judi, riba, pornografi, kekerasan tanpa tujuan edukatif, dan propaganda yang merusak akidah akan dilarang keras. Negara akan membentuk lembaga khusus yang mengawasi dan mengevaluasi konten digital secara berka
la.

Transparansi Algoritma. Platform wajib membuka cara kerja algoritma mereka kepada negara. Jika ditemukan algoritma dirancang untuk memanipulasi perilaku pengguna demi profit—seperti mendorong kecanduan atau menampilkan konten berbahaya secara berlebihan—maka platform tersebut akan diberikan sanksi tegas hingga penutupan operasional.

Edukasi Digital Berbasis Islam. Negara akan menyelenggarakan program literasi digital yang tidak hanya teknis tetapi juga berbasis nilai-nilai Islam. Generasi diajarkan cara menggunakan teknologi secara bijak, memahami bahaya konten destruktif, serta memanfaatkan teknologi untuk kebaikan dan dakwah.

Perlindungan Data dan Privasi. Islam sangat menjaga kehormatan dan privasi individu. Khilafah akan melarang praktik jual-beli data pribadi dan penggunaan data untuk targeting iklan yang eksploitatif. Setiap warga negara berhak atas privasi digitalnya.

Ekosistem Ekonomi Digital Halal. Negara akan mendorong dan memfasilitasi pengembangan platform ekonomi digital yang berbasis syariah tanpa riba, gharar, dan maysir. Ini mencakup e-commerce, financial technology hingga platform edukasi dan hiburan.

Penutup

Perangkap judol dan pinjol yang mengincar generasi muda adalah buah dari sistem kapitalis yang menjadikan manusia sebagai komoditas. Solusinya bukan sekadar regulasi parsial atau kampanye moral, melainkan perubahan sistemik menuju penerapan syariat Islam secara kaffah dalam naungan Khilafah. Hanya dengan sistem Islam, generasi muda akan terlindungi, terbebaskan dari belenggu eksploitasi kapitalis, dan mampu menjadi generasi pembangun peradaban yang mulia.

Generasi Muslim hari ini memiliki tanggung jawab untuk memahami realitas ini, meningkatkan kesadaran, dan bergabung dalam gerakan dakwah ideologis untuk mewujudkan kembali sistem Islam yang akan memuliakan kehidupan manusia termasuk di ruang digital.

Continue Reading

Previous: Selamatkan Generasi dari Paparan Liberalisasi Media Informasi
Next: Pemuda di Persimpangan Digitalisasi

Related Stories

Bencana Sumatera Bukti Rusaknya Alam dalam Sistem Kapitalisme WhatsApp Image 2025-12-19 at 12.36.46

Bencana Sumatera Bukti Rusaknya Alam dalam Sistem Kapitalisme

19/12/2025
Generasi Takut Berkeluarga, Ekonomi Kapitalis Menggores Luka WhatsApp Image 2025-12-19 at 12.08.16

Generasi Takut Berkeluarga, Ekonomi Kapitalis Menggores Luka

19/12/2025
Pemuda di Persimpangan Digitalisasi WhatsApp Image 2025-12-19 at 11.23.42

Pemuda di Persimpangan Digitalisasi

19/12/2025

Recent Posts

  • Bencana Sumatera Bukti Rusaknya Alam dalam Sistem Kapitalisme
  • Generasi Takut Berkeluarga, Ekonomi Kapitalis Menggores Luka
  • Pemuda di Persimpangan Digitalisasi
  • Generasi Muda Diburu Algoritma Kapitalis: Judol dan Pinjol Jadi Perangkap Sistemis
  • Selamatkan Generasi dari Paparan Liberalisasi Media Informasi

Recent Comments

  1. Editor Muslimah Times on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  2. ranum on Diskriminasi Pendidikan, Sampai Kapan?
  3. Yanto on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  4. Winda on Potret Pendidikan di Era Milenial
  5. Nungki on Jual Beli Perawan, Bisnis yang Menjanjikan

Read This

Bencana Sumatera Bukti Rusaknya Alam dalam Sistem Kapitalisme WhatsApp Image 2025-12-19 at 12.36.46

Bencana Sumatera Bukti Rusaknya Alam dalam Sistem Kapitalisme

19/12/2025
Generasi Takut Berkeluarga, Ekonomi Kapitalis Menggores Luka WhatsApp Image 2025-12-19 at 12.08.16

Generasi Takut Berkeluarga, Ekonomi Kapitalis Menggores Luka

19/12/2025
Pemuda di Persimpangan Digitalisasi WhatsApp Image 2025-12-19 at 11.23.42

Pemuda di Persimpangan Digitalisasi

19/12/2025
Generasi Muda Diburu Algoritma Kapitalis: Judol dan Pinjol Jadi Perangkap Sistemis WhatsApp Image 2025-12-19 at 11.19.28

Generasi Muda Diburu Algoritma Kapitalis: Judol dan Pinjol Jadi Perangkap Sistemis

19/12/2025
Copyright © Muslimah Times. All rights reserved. | MoreNews by AF themes.