Skip to content
Muslimah Times

Muslimah Times

dari dan untuk muslimah masa kini

Primary Menu
  • HOME
  • NEWS
  • AKTUAL
  • CHICKEN SOUP
  • HIKMAH
  • KAJIAN
  • PARENTING
  • RESENSI
  • RUMAH TANGGA
  • SASTRA
  • TEENS
  • Kontak Kami
    • SUSUNAN REDAKSI
    • Login
  • Home
  • 2025
  • December
  • 19
  • Generasi Takut Berkeluarga, Ekonomi Kapitalis Menggores Luka

Generasi Takut Berkeluarga, Ekonomi Kapitalis Menggores Luka

Editor Muslimah Times 19/12/2025
WhatsApp Image 2025-12-19 at 12.08.16
Spread the love

Oleh. Ummu Rofi’

Muslimahtimes.com–Pernikahan adalah ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt, sunnah Rasul dan juga menjaga kehormatan dari perbuatan zina dan maksiat. Saat ini berkeluarga itu sesuatu yang menakutkan bagi generasi muda. Berbeda dengan sistem Islam, berkeluarga adalah perintah Allah Swt dan sunnah Rasul, dan menjadikan masyarakat bertakwa.

Dilansir dari laman kompas.com, (22-11-2025). Dikatakan oleh Pakar Psikologi Pemberdayaan Masyarakat Fakultas Psikologi Unair, Dr Ike Herdiana MPsi Psikolog. Faktor kemiskinan juga menjadi hambatan, disebabkan banyak pasangan menunda pernikahan karena kesulitan memenuhi kebutuhan hidup.

Fakta di atas menjelaskan bahwa fenomena generasi takut berkeluarga semakin meningkat. Generasi memiliki kekhawatiran ketika telah berkeluarga akan sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup dan memiliki anak menambah pula kebutuhannya. Untuk saat ini tidak sedikit generasi yang takut akan berkeluarga.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan penurunan jumlah pernikahan secara konsisten: dari 2021 1,74 juta pernikahan menjadi 1,70 juta pada 2022, lalu pada 2023 menurun signifikan menjadi 1,57 juta. Tahun 2024 bahkan mencatat angka terendah dalam satu periode, yakni sekitar 1,47 juta pernikahan (kumparan.com, 8-12-2025)

Data menjunjukkan keinginan untuk menikah sudah tidak diminati oleh generasi muda saat ini. Mirisnya disebabkan lesunya ekonomi sistem saat ini. Sistem kapitalisme sistem asal Barat yang pada dasarnya ingin memisahkan agama dari kehidupan. Maka fenomena pernikahan suatu yang menakutkan bagi generasi saat ini. Harusnya dari pernikahan Allah akan jaga kehormatan, menjaga nasab, ibadah kepada Allah Swt. dan sunnah Rasul saw..

Inilah sistem kapitalisme telah menggores luka kepada generasi untuk menunda menikah/berkeluarga. Pendidikan kapitalisme menghasilkan generasi yang semata tujuannya mencari prestasi bukan untuk menanamkan akidah Islam kepada generasi. Alhasil generasi saat ini dalam beraktifitas hanya sebatas materi.

Faktanya sudah terlihat menurunnya angka pernikahan saat ini. Ditambah individu, masyarakat yang cuek akan sesama saudaranya. Di mana saat ini mencari pekerjaan susah, biaya hidup tinggi dan upah minimum/rendah. Maka makin banyak generasi yang menunda.

Lalu dari negara hanya sekadar menjadi regulator semata yakni lepas tanggung jawab untuk mengurusi rakyatnya. Beban rakyat dipikul tiap individu, kehidupan semakin tercekik. Ini buah sistem kapitalisme, khususnya dari aspek ekonomi.

Pernikahan bukan lagi suatu hal yang diidamkan, namun menjadi hal yang menakutkan. Dan generasi inginnya bebas melakukan hal kemaksiatan seperti aktivitas pacaran bertahun-tahun tanpa ikatan suci pernikahan. Hanya sekadar menuruti hawa nafsu semata, tidak lagi mengindahkan halal haram.

Akhirnya seluruh aspek kehidupan terkena dampak dari sistem, pendidikan yang dangkal pemikiran, ekonomi yang carut marut bin menggores luka generasi, individu, masyarakat yang bebas tanpa batasan dan negara lepas tanggung jawab dari mengurusi urusan rakyat seluruhnya. Maka harus ada sistem yang tidak lepas tangan dari tanggung jawab seorang pemimpin.

Oleh karenanya, umat muslim wajib memiliki perisai yakni penerapan sistem Islam secara kaffah. Di mana sistem Islam berasal dari Allah Swt.. Asasnya akidah Islam, hukum syariatnya mengambil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Aturan yang dijalankan oleh seorang khalifah adalah atas perintah Allah Swt. yang sudah ada di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Khalifah bertanggung jawab untuk mengurusi urusan rakyat seluruhnya. Seperti pendidikan, ekonomi berlandaskan syariat Islam dan menjadikan masyarakat Islam bertakwa dan beriman. Khalifah pun akan mengontrol masyarakat. Hukum sanksi tegas bagi yang melakukan kemaksiatan dan kejahatan tidak pilih kasih.

Begitupun dalam ikatan pernikahan, bahwa kaum muslim yang beriman dan bertakwa akan menjalankan semua perintah Allah Swt.. Memandang pernikahan adalah sebuah jalan untuk beribadah kepada Allah, sunnah Rasul dan menjaga kehormatan dari zina, dan maksiat lainnya. Dari perawi Imam At-Tirmidzi, Rasulullah saw bersabda: “Ada tiga golongan yang berhak mendapat pertolongan dari Allah, (yaitu) mujahid di jalan Allah, mukatib yang ingin melunasi utangnya, dan orang yang menikah supaya terjaga dari maksiat.”

Kemudian sistem ekonomi dalam Islam, khalifah mengaturnya sesuai Al-Qur’an dan As-Sunnah. Di mana harga-harga kebutuhan cenderung stabil karena mata uang yang digunakan adalah emas dan perak yang mempunyai nilai intrinsik. Khalifah akan membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat seluruhnya. Dan gaji tidak ditetapkan oleh negara, namun sesuai dengan kesepakatan dalam aqad.

Sedangkan kebutuhan dasar masyarakat seperti kesehatan, pendidikan dan keamanan dijamin oleh negara. Ketika terjadi kecurangan atau pelanggaran terhadap kesepakatan kerja, maka mereka mengadukan kepada qodli yang akan membantu menyelesaikannya.

Maka Islam harus diterapkan guna untuk menyelesaikan fenomena generasi takut menikah/berkeluarga karena ekonomi kurang. Pemikiran dan tingkah laku harus diluruskan sesuai Islam, bahwa rizki sudah ada yang mengatur. Jangan menunda untuk menikah. Suatu keniscayaan Allah memberikan jalan kemudahan. Oleh karena itu, harus mendekatkan diri kepada Allah Swt. dan menerapkan sistem Islam dalam kehidupan, masyarakat dan negara.
Wallahu’alam bissh showwab

Continue Reading

Previous: Pemuda di Persimpangan Digitalisasi
Next: Bencana Sumatera Bukti Rusaknya Alam dalam Sistem Kapitalisme

Related Stories

Bencana Sumatera Bukti Rusaknya Alam dalam Sistem Kapitalisme WhatsApp Image 2025-12-19 at 12.36.46

Bencana Sumatera Bukti Rusaknya Alam dalam Sistem Kapitalisme

19/12/2025
Pemuda di Persimpangan Digitalisasi WhatsApp Image 2025-12-19 at 11.23.42

Pemuda di Persimpangan Digitalisasi

19/12/2025
Generasi Muda Diburu Algoritma Kapitalis: Judol dan Pinjol Jadi Perangkap Sistemis WhatsApp Image 2025-12-19 at 11.19.28

Generasi Muda Diburu Algoritma Kapitalis: Judol dan Pinjol Jadi Perangkap Sistemis

19/12/2025

Recent Posts

  • Bencana Sumatera Bukti Rusaknya Alam dalam Sistem Kapitalisme
  • Generasi Takut Berkeluarga, Ekonomi Kapitalis Menggores Luka
  • Pemuda di Persimpangan Digitalisasi
  • Generasi Muda Diburu Algoritma Kapitalis: Judol dan Pinjol Jadi Perangkap Sistemis
  • Selamatkan Generasi dari Paparan Liberalisasi Media Informasi

Recent Comments

  1. Editor Muslimah Times on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  2. ranum on Diskriminasi Pendidikan, Sampai Kapan?
  3. Yanto on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  4. Winda on Potret Pendidikan di Era Milenial
  5. Nungki on Jual Beli Perawan, Bisnis yang Menjanjikan

Read This

Bencana Sumatera Bukti Rusaknya Alam dalam Sistem Kapitalisme WhatsApp Image 2025-12-19 at 12.36.46

Bencana Sumatera Bukti Rusaknya Alam dalam Sistem Kapitalisme

19/12/2025
Generasi Takut Berkeluarga, Ekonomi Kapitalis Menggores Luka WhatsApp Image 2025-12-19 at 12.08.16

Generasi Takut Berkeluarga, Ekonomi Kapitalis Menggores Luka

19/12/2025
Pemuda di Persimpangan Digitalisasi WhatsApp Image 2025-12-19 at 11.23.42

Pemuda di Persimpangan Digitalisasi

19/12/2025
Generasi Muda Diburu Algoritma Kapitalis: Judol dan Pinjol Jadi Perangkap Sistemis WhatsApp Image 2025-12-19 at 11.19.28

Generasi Muda Diburu Algoritma Kapitalis: Judol dan Pinjol Jadi Perangkap Sistemis

19/12/2025
Copyright © Muslimah Times. All rights reserved. | MoreNews by AF themes.