Skip to content
Muslimah Times

Muslimah Times

dari dan untuk muslimah masa kini

Primary Menu
  • HOME
  • NEWS
  • AKTUAL
  • CHICKEN SOUP
  • HIKMAH
  • KAJIAN
  • PARENTING
  • RESENSI
  • RUMAH TANGGA
  • SASTRA
  • TEENS
  • Kontak Kami
    • SUSUNAN REDAKSI
    • Login
  • Home
  • 2025
  • December
  • 30
  • Amerika Bangkrut, kok Bisa?

Amerika Bangkrut, kok Bisa?

Editor Muslimah Times 30/12/2025
WhatsApp Image 2025-12-30 at 17.39.40
Spread the love

Oleh. Ayu Mela Yulianti, S.Pt

Muslimahtimes.com–Gelombang kebangkrutan di Amerika Serikat (AS) kembali meningkat. Untuk tahun ketiga berturut-turut, Kantor Administrasi Pengadilan AS mencatat kenaikan dua digit. Data terbaru menunjukkan pengadilan memproses 557.376 pengajuan kebangkrutan sepanjang tahun lalu. Angka ini naik 10,6% dibanding 504.112 kasus pada tahun sebelumnya.

Kenaikan ini terjadi baik di sektor bisnis maupun rumah tangga. Di sisi rumah tangga, pengajuan mencapai 533.337 kasus, melonjak 10,8% dari 481.350 pada 2024. “Mayoritas warga, sebanyak 333.321 orang, mengajukan kebangkrutan Bab 7 (likuidasi aset), sementara 200.290 orang memilih Bab 13 (restrukturisasi pembayaran utang),” tulis laman courthousenews, dikutip Rabu (26/11/2025).

Kebangkrutan juga menimpa sejumlah perusahaan besar AS. Mulai dari Rite Aid, JoAnn, Forever 21, Hooters, hingga layanan genetik 23andMe. Khusus di 2025, sepanjang tahun ada 24.039 perusahaan dinyatakan bangkrut. Angka ini naik 5,6% dari 22.762 kasus tahun sebelumnya.  (Jakarta, CNBC Indonesia ,  November 2025)

Kebangkrutan yang dialami oleh Amerika adalah sebuah keniscayaan. Sebab Amerika menerapkan sistem sekuler kapitalisme dalam mengelola menejemen negaranya.  Dimana sistem sekuler kapitalisme menjadikan hawa nafsu manusia sebagai sumber perundang-undangan,  dan menjadikan para pemodal atau para kapitalis sebagai penguasa sebenar negara.  Alhasil seluruh kebijakan negara akan dibuat berdasarkan kepentingan para pemodal atau para kapitalis.

Karenanya pengelolaan seluruh aset yang dimiliki negara akan berdasarkan kepentingan para kapitalis.  Alhasil sistem kapitalisme akan menyamakan pengelolaan negara dengan pengelolaan perusahaan. Pemerintah hanyalah dianggap sebagai regulator yang harus memuluskan kepentingan para kapital.

Disisi lain,  para kapital dalam sistem sekuler kapitalisme akan menjadi pihak yang banyak menyimpan kekayaan,  entah dalam bentuk aset bergerak maupun aset tidak bergerak.

Penyimpanan lebih tepatnya disebut sebagai penimbunan  kekayaan oleh para kapitalis dalam sistem sekuler kapitalisme akan menyebabkan berhentinya peredaran kekayaan diranah publik,  hal demikian akan menyebabkan bank sentral terus mencetak uang kertas yang memiliki penurunan nilai,  akibatnya uang banyak beredar di masyarakat yang menyebabkan inflasi.  Rakyat kebanyakan harus mengeluarkan banyak uang untuk membeli kebutuhannya.  Akibatnya inflasi akan menyebabkan banyak perusahaan mengalami kebangkrutan.

Demikian terus, sehingga negara yang menerapkan sistem sekuler kapitalisme akan mengalami kebangkrutan akibat dikuasainya aset-aset publik oleh para kapitalis yang membuat kekayaan menumpuk disimpan oleh para kapitalis.  Sementara negara kapitalis tidak memiliki kekayaan untuk mengurusi rakyat. Hanya mengandalkan pajak sebagai sumber  pendapatan negeri.  Akibatnya negara akan memiliki banyak utang kepada para kalitalis dinegerinya,  untuk membiayai operasional kenegaraan,  dari mulai membayar pegawai negara hingga pembangunan infrastruktur negeri. Dan membebani rakyat dengan pajak tinggi guna mendapatkan dana segar untuk membayar utang.

Inilah akibat penerapan sistem kapitalisme yang akan menyebabkan kebangkrutan negara,  tidak terkecuali di Amerika.  Karenanya,  pengelolaan negara ala sekuler kapitalisme menjadi sesuatu yang hanya akan menimbulkan banyak penderitaan dan kesengsaraan pada negara.  Sebab negara akan dan harus menanggung  kepailitan yang dialami oleh perusahaan perusahaan besar.   Yang harus dibayar dengan memakai dana hasil utang dari para kapitalis,  dan kenaikan pajak.

Karenanya pengelolaan negara ala sekuler kapitalisme tidak manusiawi,  tidak sesuai dengan fitrah manusia,  tidak memuaskan akal,  dan tidak menentramkan jiwa. Berbeda  dengan Islam,  yang mewajibkan pengelolaan negara harus berdasarkan pada hukum syariat Islam. Maka negara akan berjalan dalam menjalankan fungsinya sesuai hukum Islam.   Negara akan mengurus rakyatnya sesuai dengan hukum Islam yang akan diterapkan dalam pemerintahannya.

Pemimpin negara akan hadir sebagai pengurus urusan umat.  Yang mengurus seluruh aspek kehidupan dengan Islam.  Dalam aspek ekonomi negara akan mengharamkan dan melarang seluruh aktivitas ribawi.  Melarang aktivitas menimbun kekayaan,  sebaliknya negara akan mendorong para pemilik kekayaan untuk mengembangkan hartanya dalam aktivitas ekonomi dengan jual beli dan syirkah sehingga kekayaan akan beredar luas dimasyarakat,  perekonomian masyarakat akan bangkit,  dan masyarakat akan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dengan baik.

Pun dengan aspek kehidupan lainnya,  semua akan diatur oleh negara berdasarkan hukum syariat Islam.  Sebab Islam menetapkan jika negara dengan pemerintahan yang menjalankan proses riayah atau pengurusan urusan umat dan pembuat kebijakan yang harus memastikan bahwa seluruh hukum syariat Islam tegak didalamnya.  Sehingga  negara tidak akan mengalami kebangkrutan akibat harus menanggung kepailitan yang menimpa perusahaan-perusahaan yang  menimbun kekayaannya dan berlepas tangan dari tanggung jawabnya untuk membayar karyawannya.

Firman Allah Swt  :

اَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُوْنَۗ وَمَنْ اَحْسَنُ مِنَ اللّٰهِ حُكْمًا لِّقَوْمٍ يُّوْقِنُوْنَ٠

Artinya : “Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki? (Hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang meyakini (agamanya)?” ( QS. Al-Ma’idah (5) : 50 ).

Wallahualam.

Continue Reading

Previous: Bullying Israel terhadap Palestina Tak Akan Berhenti Tanpa Khilafah

Related Stories

Bullying Israel terhadap Palestina Tak Akan Berhenti Tanpa Khilafah WhatsApp Image 2025-12-30 at 17.23.55

Bullying Israel terhadap Palestina Tak Akan Berhenti Tanpa Khilafah

30/12/2025
Duka Sumatera, Duka Kita Semua WhatsApp Image 2025-12-30 at 16.50.08

Duka Sumatera, Duka Kita Semua

30/12/2025
Bencana Sumatera Bukti Rusaknya Alam dalam Sistem Kapitalisme WhatsApp Image 2025-12-19 at 12.36.46

Bencana Sumatera Bukti Rusaknya Alam dalam Sistem Kapitalisme

19/12/2025

Recent Posts

  • Amerika Bangkrut, kok Bisa?
  • Antara Eksploitasi Alam dan Banjir Sumatera
  • Bullying Israel terhadap Palestina Tak Akan Berhenti Tanpa Khilafah
  • Sinergi Elemen Umat dalam Mewujudkan Generasi Bertakwa dan Tangguh
  • Khilafah Menyelamatkan Generasi

Recent Comments

  1. Editor Muslimah Times on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  2. ranum on Diskriminasi Pendidikan, Sampai Kapan?
  3. Yanto on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  4. Winda on Potret Pendidikan di Era Milenial
  5. Nungki on Jual Beli Perawan, Bisnis yang Menjanjikan

Read This

Amerika Bangkrut, kok Bisa? WhatsApp Image 2025-12-30 at 17.39.40

Amerika Bangkrut, kok Bisa?

30/12/2025
Antara Eksploitasi Alam dan Banjir Sumatera WhatsApp Image 2025-12-30 at 17.33.26

Antara Eksploitasi Alam dan Banjir Sumatera

30/12/2025
Bullying Israel terhadap Palestina Tak Akan Berhenti Tanpa Khilafah WhatsApp Image 2025-12-30 at 17.23.55

Bullying Israel terhadap Palestina Tak Akan Berhenti Tanpa Khilafah

30/12/2025
Sinergi Elemen Umat dalam Mewujudkan Generasi Bertakwa dan Tangguh WhatsApp Image 2025-12-30 at 17.14.42

Sinergi Elemen Umat dalam Mewujudkan Generasi Bertakwa dan Tangguh

30/12/2025
Copyright © Muslimah Times. All rights reserved. | MoreNews by AF themes.