Oleh. Afifah
(Muslimah Brebes)
Muslimahtimes.com–Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,”(QS. Al-Baqarah : 183)
Ramadan memang istimewa, setiap muslim merindukan bertemu dengannya. Bulan yang di dalamnya penuh keberkahan, menjadikan setiap muslim berlomba untuk melakukan ketaatan dengan berbagai aktivitas ibadah.Amal ibadah yang dikerjakan pada Ramadan akan mendapatkan imbalan yang berlipat ganda dari Allah Swt.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda, “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Taala berfirman (yang artinya), ‘Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.’” (HR Bukhari dan Muslim)
Sepantasnya kita bersyukur kepada Allah Swt. Tahun ini kita dipertemukan kembali dengan bulan puasa, yakni Ramadan 1444 H. Ada banyak peristiwa di bulan Ramadan yang pernah dialami oleh Rasulullah dan para sahabat, seperti Perang Badar yaitu pertempuran besar pertama umat Islam yang terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun kedua hijriah. Perang tersebut adalah salah satu peristiwa besar yang terjadi di bulan Ramadan karena umat Islam menang melawan pasukan kafir Quraisy yang jumlahnya lebih banyak. 313 pasukan kaum muslim melawan 1000 pasukan kaum kafir Quraisy dan kemenangan yang didapatkan.
Selanjutnya, peristiwa Penaklukkan (Fathu) Mekkah (20 Ramadan tahun 8 Hijriah). Penaklukkan Mekkah merupakan penaklukkan terbesar dalam sejarah agama Islam. Penaklukkan ini merupakan kemenangan yang telah dikabarkan penduduk langit yang kemudian membuat semua manusia masuk ke dalam agama Allah secara berbondong-bondong sehingga wajah bumi berseri-seri memancarkan cahaya dan keceriaan. Dalam kondisi puasa tidak menjadi alasan bagi para sahabat untuk tetap produktif dalam berjuang menegakan Islam. Lalu bagaiamana kita sebagai seorang muslimah, agar ramadhan yang kita jalani berkualitas? Berikut beberapa kiat agar Ramadhan berkualitas:
1. Meyakini bahwa puasa adalah perintah Allah yang diwajibkan kepada muslim agar menjadi hamba yang bertakwa.
2. Harus mengetahui target ibadah puasa.
3. Membuat agenda optimalisasi pelaksanaan ibadah puasa, fokus kepada pelaksanaan kewajiban lalu dibarengi dengan yang Sunnah.
Bulan Ramadan bukan hanya momentum pembentukan kesalehan diri secara individu tapi harus kesalehan secara komunal. Sebab, takwa sejatinya tak hanya berlaku secara pribadi pada diri setiap muslim saja. Takwa pun harus terwujud secara kolektif di masyarakat dan kehidupan bernegara. Sebab, ini juga kewajiban yang tak kalah penting harus dilakukan.
Artinya, dikatakan sebagai seorang muslimah yang cerdas ialah dia yang mempriotaskan amalan-amalan yang wajib sembari dibarengi yang sunnah, dia yang selalu peduli terhadap kondisi umat dengan selalu amar makruf nahi munkar atau mendakwahkan Islam di tengah-tengah masyarakat secara konsisten.
Inilah saatnya, menjadikan Ramadan sebagai momentum membangun diri menjadi muslimah cerdas untuk mengumpulkan bekal pahala terbaik, sebagai bekal akhirat. Karena muslimah yang cerdas adalah muslimah yang sadar dan selalu ingat mati serta mempersiapkan diri menuju kematian yang indah.
Wallahu a’lam bisshowab