Oleh. Sunarti
Muslimahtimes.com–“Seorang mukmin tidak boleh jatuh ke satu lubang dua kali.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Peringatan Rasulullah ini, rupanya masih belum bisa diterapkan di negeri yang mayoritas penduduknya muslim ini. Pasalnya banyak sekali kesalahan yang serupa dan berulang beberapa waktu kemudian. Alih-alih berkurang kasusnya, justru meningkat setiap tahunnya.
Sebut saja kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi akhir-akhir ini. Di laman Tirto.id, pada 15 Desember 2024 mengabarkan bahwa angka kecelakaan tahun ini mengalami penurunan. Meskipun demikian, angka kecelakaan masih terbilang tinggi. Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mengatakan bahwa 152.009 lebih kejadian kecelakaan lalu lintas dan korban meninggal dunia ada 27.000 lebih. Yang artinya, tiap 1 jam ada korban kecelakaan lalu lintas yang meninggal dunia di jalan raya.
Ada banyak faktor yang menjadi penyebab maraknya kecelakaan lalu lintas dan semua saling keterkaitan. Selain kerugian meteri, kecelakaan lalu lintas juga mengakibatkan kerugian jiwa serta mental manusia, sebab kecelakaan lalu lintas merupakan peristiwa yang sangat tidak diinginkan. Adapun beberapa faktor penyebab kecelakaan diantaranya adalah, kesalahan manusia berupa kelelahan fisik, kelalaian, mabuk, tidak mematuhi rambu lalu lintas dan lainnya.
Faktor berikutnya adalah kerusakan jalan, berupa jalanan yang rusak, berlubang, bergelombang maupun berlumpur dan lainnya. Tidak adanya rambu lalu lintas juga bisa menyebabkan kecelakaan.
Faktor berikutnya adalah kondisi kendaraan yang tidak layak, seperti rem yang sudah rusak atau aus, kerusakan ringan yang disepelekan seperti kondisi ban yang sudah tidak layak namun masih dipakai dan onderdil lain.
Faktor lingkungan bisa menambah angka kecelakaan. Cuaca buruk visibilitas rendah juga menyumbang angka kecelakaan lalu lintas, meski berada di 1% saja.
Faktor teknologi yang menyumbang 1% kecelakaan lalu lintas. Seperti
Kesalahan sistem navigasi dan gangguan komunikasi teknologi juga bagian penyumbang kecelakaan lalu lintas.
Pengurangan dan Penanggulangan Kecelakaan Lalu Lintas
Peningkatan perbaikan jalan harus menjadi perhatian utama pemerintah dalam pembangunan. Pasalnya, secara infrastruktur transportasi jalan di Indonesia belum memadai. Terlebih jalanan umum yang dilalui yang tak berbayar yang banyak digunakan oleh masyarakat kebanyakan. Perhatian pemerintah terhadap fasilitas umum sangat dibutuhkan.
Berikutnya yang harus diperhatikan adalah edukasi masyarakat berkenan dengan kesadaran keselamatan serta keselamatan lalu lintas, pelatihan mengemudi dan pendidikan keselamatan.
Kurangnya Perhatian Pemerintah Keselamatan Rakyat
Banyaknya kasus kecelakaan lalu lintas adalah bukti kurangnya perhatian pemerintah terhadap perlindungan keselamatan rakyat. Banyaknya faktor penyebab kecelakaan lalu lintas yang kesemuanya saling terkait, mirisnya negara justru menyalahkan rakyat sebagai pengguna jalan. Banyaknya kendaraan yang ada di Indonesia berkaitan dengan kebijakan otomasi yang ditetapkan oleh negara. Akibatnya banyak kendaraan yang berada di jalan raya, sementara di sisi lain, infrastruktur jalan tidak dijamin dalam kondisi layak dan mudah serta aman untuk dilalui. Apalagi prosedur perbaikan jalan berbelit dan tidak mudah dilaksanakan. Klasifikasi jalan juga menghambat kecepatan terwujudnya perbaikan jalan yang rusak meski urgen dan bahkan sudah memakan korban.
Di sisi lain, negara juga abai atas pendidikan untuk keamanan berkendara termasuk dalam proses penerbitan SIM. Hal-hal teknis menjadi persoalan ketika paradigma negara sebagai pengurus rakyat tidak terwujud. Ini semua bermula dari negeri yang menerapkan sistem kapitalis-sekular, akibatnya masyarakat secara umum tidak mendapatkan pelayanan sebagaimana mestinya, termasuk keselamatan berkendara dan orang-orang di sekitarnya. Fasilitas umum, terutama jalan raya lebih difokuskan pada kelancaran transportasi industri para pengusaha. Terlebih jalan yang bagus seperti jalan tol, diberi tarif mahal karena memang milik pengusaha. Layanan kepada rakyat adalah hitung-hitungan untung atau ruginya.
Islam Menjaga Keselamatan Jiwa dalam Lalu Lintas
Islam menjadikan penguasa memperhatikan kondisi jalan sebagai bentuk tanggung jawabnya sebagai raa’in yang mengurus semua kebutuhan rakyat. Islam sangat memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan jalan, bahkan untuk binatang pun tak luput jadi perhatian.
Islam juga memiliki sistem ekonomi Islam yang akan menjamin terpenuhinya kebutuhan rakyat akan berbagai fasilitas penting apalagi jika dibutuhkan segera dan mendesak. Ada mekanisme anggaran mutlak dan tanpa batas waktu untuk kebutuhan seperti ini sehingga memudahkan solusi tuntas. Adanya sumber dana yang beragam menjamin ketersediaan dana yang dibutuhkan, sehingga ketiadaan dana tidak menjadi persoalan.
Waallahu alam bisawab