
Oleh. Ai Hamzah
Muslimahtimes.com–Dentuman bom masih membanjiri Gaza. Reruntuhan gedung bagaikan gundukan pasir yang berlimpah terserak dimana mana. Korban jiwa pun sudah tak terhitung, betapa nyawa di Gaza begitu murah. Bak sampah jasad manusia pun bergelimpangan, bahkan terkubur hidup hidup tertimbun reruntuhan akibat serangan kebiadaban yahudi. Sungguh potret nyata yang sangat menyayat, karena telah hilangnya hati nurani.
Musuh Islam itu sangat nyata adanya. Mereka tak membiarkan disetiap sudut Gaza berpenghuni. Pun ketika Ramadhan dan Idul Fitri, Yahudi kembali melanjutkan operasi militernya di Gaza pada 18 Maret 2025. Tak memandang lagi siapa yang menjadi sasarannya, tentara Yahudi pun membunuh tenaga medis, jurnalis, dan relawan kemanusiaan. Mereka juga memblokade bantuan kemanusiaan yang masuk ke wilayah Gaza. Sehingga 2,4 juta penduduknya terancam kelaparan dan kekurangan obat-obatan. Dan ini mengakibatkan banyak warga Gaza yang tidak mendapatkan perawatan medis dengan layak dan makanan yang cukup.
Mereka berdesakan satu sama lain hanya untuk mendapatkan makanan agar bisa tertahan hidup. Tangisan anak anak yang menahan sakit akibat perawatan medis yang sangat minim dan tidak layak. Bahkan ada diantara mereka bayi yang harus kehilangan tangannya akibat terkena serangan Yahudi. Sementara tangan mereka tak kuasa menggapai untuk meminta pertolongan.
Aynal muslimun, kemana kaum muslim? Tidakkah penderitaan Gaza selama ini memalingkan pandangan sejenak kaum muslimin untuk Gaza? Padahal penderitaan di Gaza itu sangat nyata adanya. Kenapa hanya berpangku tangan terdiam dan hanya sibuk dengan berbagai retorika saja?
Negeri negeri muslim tak hiraukan panggilan Gaza. Sibuk dengan kepentingan sendiri. Tak kuasa sekedar sejenak mengulurkan tangan untuk Gaza. Pun sekedar menggapaikan tangan untuk Gaza, sebagai bentuk kepedulian. Penguasa Arab sekitar Gaza pun tidak bergeming, begitu pula dengan negeri negeri muslim dunia diam seribu bahasa hanya sebagai penonton yang menyaksikan kebiadaban itu didepan mata.
Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur’an memerintahkan untuk berjihad defensif (jihad difaa’i) atas setiap invasi musuh yang ditujukan kepada negeri-negeri muslim, sebagaima terdapat dalam takwil Q.S Al-Baqarah ayat 194
اَلشَّهۡرُ الۡحَـرَامُ بِالشَّهۡرِ الۡحَـرَامِ وَالۡحُرُمٰتُ قِصَاصٌؕ فَمَنِ اعۡتَدٰى عَلَيۡكُمۡ فَاعۡتَدُوۡا عَلَيۡهِ بِمِثۡلِ مَا اعۡتَدٰى عَلَيۡكُمۡ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعۡلَمُوۡٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الۡمُتَّقِيۡنَ
“Bulan haram dengan bulan haram, dan (terhadap) sesuatu yang dihormati berlaku (hukum) qisas. Oleh sebab itu barangsiapa menyerang kamu, maka seranglah dia setimpal dengan serangannya terhadap kamu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa”.
Allah SWT telah memerintahkan pula untuk mengusir siapa pun yang telah mengusir kaum muslim, dalam Q.S Al-Baqarah ayat 191
وَاقْتُلُوْهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوْهُمْ وَاَخْرِجُوْهُمْ مِّنْ حَيْثُ اَخْرَجُوْكُمْ وَالْفِتْنَةُ اَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِۚ وَلَا تُقٰتِلُوْهُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ حَتّٰى يُقٰتِلُوْكُمْ فِيْهِۚ فَاِنْ قٰتَلُوْكُمْ فَاقْتُلُوْهُمْۗ كَذٰلِكَ جَزَاۤءُ الْكٰفِرِيْنَ ١٩١
“Bunuhlah mereka (yang memerangimu) di mana pun kamu jumpai dan usirlah mereka dari tempat mereka mengusirmu. Padahal, fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Lalu janganlah kamu perangi mereka di Masjidil haram, kecuali jika mereka memerangimu di tempat itu. Jika mereka memerangimu, maka perangilah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir”.
Dalam hadis qudsi, Allah Swt. juga telah mengingatkan, “Hai Anak Adam! Aku sakit, namun engkau tidak menjenguk Aku!” (Anak Adam) berkata, “Tuhanku, bagaimana aku menjenguk Engkau, sementara Engkau adalah Tuhan seluruh alam semesta?” Allah menjawab, “Tidakkah engkau tahu bahwa hamba-Ku, si fulan, sakit. Namun engkau tidak menjenguknya? Tidakkah engkau tahu bahwa jika engkau menjenguknya, engkau akan mendapati Aku ada di sisinya?” (HR Muslim)
Oleh karena itu, sudah seharusnya setiap muslim wajib memberikan perhatian, pembelaan, dan pertolongannya kepada kaum muslim di Gaza dengan sekuat tenaga. Sebisa dan semampunya memberikan bantuan harta, tenaga, ataupun seruan dakwah. Sehingga sejenak umat ini mengalihkan perhatiannya untuk Gaza. Termasuk senantiasa mendoakan mereka di Gaza agar selalu mendapat pertolongan Allah, dan sekaligus mendoakan kehancuran untuk kaum Yahudi dan negara-negara pendukungnya.
Wallahu alam