
Oleh. Mery Isneini, S.Pd
MuslimahTimes.com–Konflik Palestina hingga saat ini belum berakhir dan tak kunjung menemui titik terang alias solusi nyata. Serangan demi serangan masih terus dilancarkan bahkan semakin brutal. Ketegangan makin meningkat. Bahkan di bulan Ramadhan lalu tidak menyurutkan Israel dalam membombardir Palestina.
Beberapa waktu lalu, pasukan Israel menyerbu kompleks masjid Al-Aqsa. Dalam aksinya, dua toa atau pengeras suara masjid yang ada di ruang Salat Qibli dicopot oleh pasukan Angkatan Bersenjata Israel (IDF), Roya News melaporkan. Padahal toa tersebut digunakan untuk mengumandangkan adzan selama bulan Ramadhan. Setelah merampas toa, mereka melarikan diri dari area tersebut.
Menurut laporan yang diterima dari sumber lokal yang dikutip oleh Palestinian Media Centre pada Selasa (11/3/2025), pasukan Israel juga memperketat pembatasan bagi warga Palestina yang ingin melakukan beribadah di masjid tersebut. Mereka mengklaim melakukan operasi darat di Shabura, Rafah.
Serangan yang bertubi-tubi dari Israel telah menewaskan lebih dari 50 ribu warga Palestina, bahkan sebagian besar dari kalangan perempuan dan anak-anak.
Sayangnya, hari ini dunia seakan diam membisu melihat kebiadaban zionis Israel. Perhatian umat teralihkan dan berpindah seiring dengan beragam persoalan yang menimpa negeri ini.
Sejatinyaapa yang menimpa Palestina menjadi persoalan seluruh kaum muslimin di seluruh penjuru dunia. Sebab kaum muslim itu bagai satu tubuh, jika ada satu bagian anggota tubuh yang sakit maka seluruh tubuh juga akan merasakan sakit. Namun, karena umat muslim saat ini tersekat-sekat dalam nasional state mengakibatkan terbatasnya akses untuk membantu warga Palestina.
Persoalan Palestina sesungguhnya hanya bisa dituntaskan dengan penegakan khilafah. Dengan kwberadaan institusi khilafahlah umat muslim di seluruh penjuru dunia akan bersatu, mempunyai pemimpin yang sama yakni seorang khalifah yang mampu menjadi perisai dan pelindung bagi umat muslim di seluruh penjuru dunia.
Seorang khalifah akan sangat mudah melakukan pengusiran terhadap penjajah Israel sebagaimana saat ini yang sulit dilakukan oleh negeri-negeri muslim. Dimana mereka tak punya nyali untuk mengerahkan tentaranya mengusir Israel dari bumi Palestina.
Oleh karena itu harus diupayakan terus menerus untuk membangun kesadaran umat akan solusi hakiki terkait persoalan Palestina yaitu tegaknya kepemimpinan Islam.
Bagi Palestina, kepemimpinan Islam akan membebaskannya dari penjajahan zionis Israel. Khilafah akan mengirim pasukan untuk berjihad melawan musuh yaitu pasukan Zionis laknatullah. Disinilah perlunya dakwah kepada umat agar memahami bahwa hakikat persoalan Palestina hanya bisa diselesaikan dengan penegakan syariat Islam secara kaffah, yang thariqohnya mencontoh pada Rasulullah saw, tidak melalui jalur demokrasi yang bertentangan dengan islam.
Di sisi lain, bagi kaum muslim di Indonesia, juga di negeri-negeri muslim yang lain, tegaknya Khilafah akan menjadikan semua manusia dalam segala aspek kehidupan akan diurus dengan syariat Islam, aturan terbaik yang berasal dari Allah swt sehingga akan terwujud kesejahteraan dan keberkahan serta menjadi rahmat bagi seluruh alam. Tegaknya kepemimpinan Islam adalah kewajiban setiap muslim di seluruh penjuru dunia dan kebutuhan yang sangat mendesak untuk bisa segera diwujudkan.
Dalil-dalil sangat jelas menunjukkan kewajiban tersebut. Umat harus sadar dan berjuang bersama-sama untuk mewujudkan apa yang menjadi mahkota kewajiban tersebut. Dengan tegaknya khilafah seluruh problematika kehidupan akan teratasi secara paripurna dengan solusi Islam yang berasal dari sang Khaliq.
Maka dari itu dibutuhkan adanya jamaah dakwah islam ideologis yang konsisten memperjuangkan Islam kaffah yang akan mengarahkan umat berjuang meneladani jalan yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. Allahu’alambishawab