
Oleh. Lilik Purwati
Muslimahtimes.com–Derita warga Gaza seakan tak pernah berhenti, hari demi hari mereka lalui dengan beragam serangan yang bertubi-tubi. Kabar terbaru menyatakan bahwa Israel telah sengaja memblokade masuknya bantuan makanan yang ditujukan untuk warga Gaza. Pemblokadean makanan yang sengaja dilakukan oleh Zionis Israel ini merupakan bentuk lain dari genosida.
Jurus yang mereka gunakan karena kalah dalam menghadapi pejuang Gaza yakni, membuat warga sipil tak berdosa kelaparan, dan membiarkan mati dengan sendirinya. Bahkan pemblokadean ini sudah berlangsung hampir tiga bulan. Sungguh sangat keji, tak manusiawi serta tak ksatria.
Dilansir dari Tempo.co,16/5/2025, menyatakan bahwa Kantor PBB mendesak untuk membuka blokade bantuan pangan di Jalur Gaza yang telah berlangsung selama sembilan minggu. Aksi tersebut mengancam keselamatan 2,1 juta jiwa di wilayah tersebut. Tom Fletcher selaku Kepala Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) PBB menyatakan bahwa Israel sengaja mempermalukan warga Palestina secara tak manusiawi serta membiarkan mereka terancam kelaparan.
Genjatan senjata diantara pejuang Gaza dan penjajah Israel senantiasa menemumui berbagai pelanggaran. Israel dengan sengaja melanggar gencatan senjata tersebut. Bahkan melanggar berbagai aturan yang disepakati. Puncaknya pada 18 Maret 2025, zionis Israel melancarkan serangannya ke arah Gaza dengan sengaja. Obat-obatan, makanan serta bantuan kemanusiaan lainnya sengaja mereka blokade.Alasan yang mereka gunakan adalah bantuan kemanusiaan tersebut akan dimanfaatkan oleh Hamas untuk menyerang Israel.
Mirisnya lagi, dalam kondisi demikian, penguasa negeri muslim tak bergeming. Tak ada pembelaan secara nyata dengan pengiriman pasukan militer untuk mengusir penjajah tersebut. Seruan jihad yang bergema di seluruh penjuru duniapun tak mampu membuka hati para pemimpin muslim tersebut.
Berita terbaru menyatakan bahwa, mereka antusia dengan tangan terbuka menyambut lawatan presiden Amerika Serikat Donald Trum. Dan dengan sukarela menyumbangkan uang miliaran dolar untuk diinvestasikan. Padahal sangat jelas, kafir harbi fi’lan seperti Amerika Serikat yang bersekutu dengan Israel patut untuk diperangi.
Inilah salah satu ciri dari kaum munafik, yang abai terhadap saudara seakidahnya. Mengharapkan keuntungan walaupun saudaranya menjadi korban. Sulit membedakan mana kawan dan mana lawan, karena dibutakan oleh hawa nafsu dunia yang menyilaukan.
Sekat nasionalisme juga turut andil karena hal inilah yang membuat kaum muslimin terkotak-kotakan dengan batas-batas negara. Dengan demikian pikiran mereka dapat dikontrol musuh dengan dalih bahwa apa yang terjadi di Gaza bukanlah urusan mereka, karena perbedaan negara. Sekat Nasionalisme ini adalah sekat bathil yang harus segera dicampakkan.
Kondisi mengenaskan yang terjadi tanah Nabi ini tak mungkin terjadi jika umat Islam memiliki pelindung berupa negara Khilafah. Karena Khilafah akan menjalankan perannya sebagai rain dan junnah untuk melindungi umat Islam dari penjajahan dalam bentuk apapun. Menjadi tameng ketika rakyat mendapat serangan dari musuh atau serangan dari para kafir penjajah. Sebagaimana yang dilakukan oleh khalifah Mu’tasim Billah, sayangnya hari ini Khilafah belum ada, sehingga Palestina tidak ada yang membela.
Oleh karena itu, kita sebagai umat muslim harus bersungguh-sungguh dalam menyuarakan kebenaran. Membangun opini yang positif di tengah masyarakat, tentang Khilafah Islamiyah yang pernah berdiri tegak dan disegani kafir penjajah di muka bumi ini. Juga bergabung dalam partai Islam ideologis untuk bersama-sama meraih kepercayaan umat.
Karena umat Islam yang ada selama ini masih tertidur dan perlu dibangun kesadarannya agar siap berjuang bersama partai ideologis ini. Karena dengan bergabung bersama dan konsisten memperjuangkan tegaknya aturan Allah Swt secara kaffah maka pekerjaan sulit akan terasa ringan. Tak mustahil jika nantinya Khilafah Islamiyah dapat berdiri tegak kembali. Dengan adanya Khilafah maka kehormatan kaum muslimin akan terjamin. Khilafah akan melindungi setiap tetes darah, kehormatan, kemuliaan, serta harta kaum muslimin. Wallahu’alam bishowab.