Skip to content
Muslimah Times

Muslimah Times

dari dan untuk muslimah masa kini

Primary Menu
  • HOME
  • NEWS
  • AKTUAL
  • CHICKEN SOUP
  • HIKMAH
  • KAJIAN
  • PARENTING
  • RESENSI
  • RUMAH TANGGA
  • SASTRA
  • TEENS
  • Kontak Kami
    • SUSUNAN REDAKSI
    • Login
  • Home
  • 2025
  • October
  • 14
  • Infrastruktur di Pondok Pesantren, Beban di Pundak Siapa?

Infrastruktur di Pondok Pesantren, Beban di Pundak Siapa?

Editor Muslimah Times 14/10/2025
WhatsApp Image 2025-10-13 at 13.16.25
Spread the love

Oleh. Ariani

Muslimahtimes.com–Runtuhnya bangunan empat lantai Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, bukan hanya tragedi lokal, tetapi juga menjadi peringatan serius bagi keamanan konstruksi bangunan di Indonesia. Ahli Konstruksi dari Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Muji Himawan, menyebut keruntuhan tersebut jelas menunjukkan adanya kegagalan struktur (metrotvnews.com, 01-10-2025). Tim gabungan search and rescue (SAR) telah menemukan semua jenazah yang tertimbun dalam insiden ambruknya mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur. Terdapat 61 jenazah yang ditemukan dalam kondisi utuh, sedangkan sisanya adalah tujuh bagian tubuh (nasional.kompas.com, 07-10-2025)

Peristiwa ini begitu tragis. Banyak netizen menunjuk pengasuh Pondok Pesantren Al Khoziny yang harus bertanggung jawab dengan banyaknya korban jiwa akibat runtuhnya bangunan ponpes. Kementerian Agama bakal mengevaluasi kelayakan semua bangunan pondok pesantren dan rumah ibadah. Semua dilakukan sebagai bagian dari mitigasi agar peristiwa rubuhnya bangunan di Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, tidak terjadi di daerah lain. Hal ini dikatakan Menteri Agama Nasaruddin Umar seusai membuka Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Internasional 2025 di Pesantren As’adiyah di Wajo, Sulawesi Selatan (kompas.id, 02-10-2025)

Di sistem negara sekuler, seperti Indonesia, napas pesantren didapat dari partisipasi wali santri dan beberap donator.  Sehingga Pembangunan fisik ponpes tergantung dari dana yang mengalir dan tidak ada pengawasan mutu Pembangunan oleh penguasa. Hal ini berbeda dengan penguasa dalam sistem Islam. Dalam sistem Islam, penguasa bertanggung jawab menyelenggarakan Pendidikan dan menjamin ketersediaan infrastrukturnya. Hal ini selaras dengan hadist Rasullah yaitu  “Seorang imam (khalifah/kepala negara) adalah pemelihara dan pengatur urusan rakyat dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas urusan rakyatnya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Sumber pembiayaan untuk pendidikan formal yang diselenggarakan negara bersumber dari kas negara yaitu  baitulmal. Terdapat dua sumber pendapatan Baitul Mal yang dapat digunakan membiayai pendidikan, yaitu : pos kepemilikan negara (fai`, kharaj ,ghanimah, khumus dan jizyah) dan pos kepemilikan umum, seperti tambang minyak dan gas(ejournal.iainmadura.ac.id, 01-06-2014). Untuk masukan kepada khalifah tentang kualitas sarana prasarana pendidikan maka umat menyampaikan kepada majelis umat yang fungsi utamanya dalam menjaga akuntabilitas pemerintahan di berbagai level dengan aktivitas musyawarah dan kontrol/muhasabah. jika masalah yang diangkat tidak membutuhkan pengkajian dan analisis yang mendalam, pendapat majelis umat dalam hal ini bersifat mengikat, misalnya: permintaan rakyat atas perbaikan kota-kota ,penjagaan keamanan termasuk perbaikan atau pemenuhan sarana prasarana Pendidikan

Kegemilangan sistem pendidikan Islam yang ditopang fasilitas infrastruktur layak dan kokoh tentu tidak terpisahkan dari sistem Islam secara kaffah.yaitu Khilafah. Sejarah emas pendidikan, keilmuan dan peradaban seperti yang telah ditulis dengan tinta emas tak terbantahkan. Pilar kejayaan Islam dan umatnya hanya akan terwujud ketika syariat Islam diterapkan secara kaffah oleh Khilafah institusi yang menerapkannya.

Continue Reading

Previous: Fenomena Job Hugging di Tengah Ketidakstabilan Ekonomi
Next: Solusi Dua Negara, Solutifkah?

Related Stories

Menyelamatkan Gaza dengan Diplomasi Oksimoron, Bisakah? WhatsApp Image 2025-10-14 at 11.15.57

Menyelamatkan Gaza dengan Diplomasi Oksimoron, Bisakah?

14/10/2025
Solusi Dua Negara, Solutifkah? WhatsApp Image 2025-10-14 at 11.04.42

Solusi Dua Negara, Solutifkah?

14/10/2025
Fenomena Job Hugging di Tengah Ketidakstabilan Ekonomi WhatsApp Image 2025-10-08 at 21.51.24

Fenomena Job Hugging di Tengah Ketidakstabilan Ekonomi

08/10/2025

Recent Posts

  • Menyelamatkan Gaza dengan Diplomasi Oksimoron, Bisakah?
  • Solusi Dua Negara, Solutifkah?
  • Infrastruktur di Pondok Pesantren, Beban di Pundak Siapa?
  • Kenitu, si Manis yang Hampir Terlupakan
  • Fenomena Job Hugging di Tengah Ketidakstabilan Ekonomi

Recent Comments

  1. Editor Muslimah Times on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  2. ranum on Diskriminasi Pendidikan, Sampai Kapan?
  3. Yanto on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  4. Winda on Potret Pendidikan di Era Milenial
  5. Nungki on Jual Beli Perawan, Bisnis yang Menjanjikan

Read This

Menyelamatkan Gaza dengan Diplomasi Oksimoron, Bisakah? WhatsApp Image 2025-10-14 at 11.15.57

Menyelamatkan Gaza dengan Diplomasi Oksimoron, Bisakah?

14/10/2025
Solusi Dua Negara, Solutifkah? WhatsApp Image 2025-10-14 at 11.04.42

Solusi Dua Negara, Solutifkah?

14/10/2025
Infrastruktur di Pondok Pesantren, Beban di Pundak Siapa? WhatsApp Image 2025-10-13 at 13.16.25

Infrastruktur di Pondok Pesantren, Beban di Pundak Siapa?

14/10/2025
Kenitu, si Manis yang Hampir Terlupakan WhatsApp Image 2025-10-08 at 22.06.24

Kenitu, si Manis yang Hampir Terlupakan

08/10/2025
Copyright © Muslimah Times. All rights reserved. | MoreNews by AF themes.