Oleh. Khusnul Khatimah, S.Pd
Muslimahtimes.com–Digitalisasi adalah keniscayaan yang tidak dapat dihindari. Pemuda sebagai generasi penerus harus mampu menjadikan teknologi sebagai sarana kebaikan, bukan sumber kerusakan. Pengaruh era digital melalui media sosial berhubungan erat dengan sistem kehidupan yang dijalani oleh masyarakat.
Kapitalisme sebagai sistem kehidupan yang diemban oleh mayoritas negara saat ini telah memberikan corak khas di ruang digital. Sekularisme yang menjadi asas sistem ini membentuk pemuda yang jauh dari kehidupan Islam kaffah. Platform – platform yang ada didominasi oleh gaya hidup sekuler. Akhirnya pemahaman, tolak ukur dan kepercayaan pemuda ada dalam pengaruh sekularisme.
Kondisi pemuda di era digital yang dipengaruhi sistem kapitalisme akan membajak potensi mereka ke arah kerusakan sistemik. Inilah bahaya laten pemuda di persimpangan digitalisasi yang salah. Kondisi ini tidak bisa kita abaikan. Harus ada upaya masif menyadarkan pemuda tentang hakikat penciptaan mereka. Merekalah yang akan memimpin kehidupan selanjutnya. Maka diperlukan pemuda yang tangguh dan bertakwa agar kehidupan selanjutnya sesuai dengan tujuan penciptaan manusia. Rahmatan Lil alamin bagi seluruh dunia pun akan terwujud.
Upaya masif yang bisa kita lakukan untuk merubah cara pandang pemuda adalah dengan dakwah. Dakwah akan memberikan pengaruh untuk merubah pemikiran manusia. Dakwah kepada Islam adalah contoh yang dilakukan oleh Rasulullah kepada para pemuda agar potensi mereka terfokus untuk kemuliaan Islam, bukan yang laiinnya. Pemudapun akan bijak memanfaatkan era digital ini untuk Islam. Inilah harapan kita bersama. Semoga generasi ke depan adalah generasi yang bertakwa yang menjadi penolong agama Allah yang salah satunya dengan memanfaatkan arus digitalisasi.
Wallahu’alam bia showab
