Skip to content
Muslimah Times

Muslimah Times

dari dan untuk muslimah masa kini

Primary Menu
  • HOME
  • NEWS
  • AKTUAL
  • CHICKEN SOUP
  • HIKMAH
  • KAJIAN
  • PARENTING
  • RESENSI
  • RUMAH TANGGA
  • SASTRA
  • TEENS
  • Kontak Kami
    • SUSUNAN REDAKSI
    • Login
  • Home
  • 2025
  • December
  • 31
  • Kembali Menjadi Generasi Pelopor Perubahan

Kembali Menjadi Generasi Pelopor Perubahan

Editor Muslimah Times 31/12/2025
WhatsApp Image 2025-12-31 at 21.53.52
Spread the love

Oleh. Nila Y. Paramitha, S.Ip

Muslimahtimes.com–Sepanjang tahun 2025, kita dipaksa menyaksikan deretan persoalan yang kian hari terasa semakin mengerikan. Budaya flexing dan hedonisme melekat kuat pada sebagian generasi muda, free sex menggejala di berbagai ruang kehidupan, bullying dan tawuran antar pelajar terus berulang seolah tanpa solusi. Di sisi lain, kebijakan yang tak berpihak pada rakyat, praktik bagi-bagi kue jabatan, hingga korupsi bernilai ribuan triliun yang menggerogoti tubuh negara, ditambah bencana yang lamban ditangani, membuat nurani sulit untuk benar-benar tenang. Semua itu seakan merampas hak kita untuk tidur dengan nyenyak.

Tak berhenti di dalam negeri, di belahan dunia lain Islamophobia masih marak terjadi. Muslim di Palestina dan Sudan terus diteror oleh genosida yang brutal dan berkepanjangan, sementara dunia kerap memilih bungkam. Realitas ini memaksa kita bertanya dengan jujur dan getir: apa yang sebenarnya sedang terjadi dengan generasi Muslim hari ini? Apakah kita hanya menjadi penonton dari kerusakan demi kerusakan, atau masih memiliki keberanian untuk tampil sebagai agen perubahan bagi dunia?

Dalam sejarahnya sejak di Makkah dimana Rasulullah Muhammad saw belum mendapatkan otoritas sebagai pemimpin Negara, setelah turunnya wahyu beliau hadir di tengah kancah perpolitikan masyarakat jahiliyah sebagai agen perubahan. Dengan penuh semangat Rasulullah meyampaikan risalah yang mengubah sudut pandang manusia dalam memandang kehidupan. Dan dari sana lahirlah para pemuda hebat yang beliau bina iman dan taqwanya.
Manusia binaan beliau juga tak kalah semangatnya dalam menyampaikan risalah perubahan yang berasal dari Sang Pencipta untuk semesta alam. Rasulullah kabarkan mereka sebagai Generasi terbaik yang mengubah wajah dunia.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ
“Sebaik-baik manusia ialah pada generasiku, kemudian generasi berikutnya, kemudian generasi berikutnya.”
(Hadis sahih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 3651, dan Muslim, no. 2533)

Mereka hebat dalam ketaatan kepada Allah dan Rasulnya, mereka sigap dalam setiap perintah, mereka yakin bahwa apa yang dibawa Nabi adalah kebenaran yang harus ditegakkan. Tak peduli lagi dengan berbagai siksaan yang mereka hadapi baik fisik, mental maupun pemblokiran akses mereka terhadap masyarakat. Mereka adalah Generasi Pelopor Perubahan yang setia membersamai Rasulullah hingga akhirnya datang pertolongan Allah dengan diterimanya Islam di Madinah bukan hanya sebagai risalah untuk individu tapi Risalah yang diterapkan di setiap sudut Negara.

Tak berhenti disitu generasi Islam selanjutnya juga masih mengikuti sikap kesatria para pendahulunya. Di masa Khilafah selanjutnya Ilmu pengetahuan berkembang, wilayah diterapkan Islam semakin luas, visi dakwah yang diwariskan Rasulullah senantiasa mengisi jiwa kaum muslimin hingga mereka hadir ditengah panggung internasional, menantang dunia dan memberikan sinar Islam pada wajah dunia yang sebelumnya tak pernah dunia kenal.
Dari Maroko hingga Merauke, Dari Makkah hingga Eropa, Dari Madinah hingga sudut terpencil Cina akhirnya terwarnai dengan Islam, dari sana lahir generasi yang juga turut berperan dalam kancah dunia yang membawa Islam hingga generasi muslim di era 1900an. Sejak saat itu terjadi kemerosotan yang sangat parah dan hingga kini kita menyaksikan Islam bukan lagi sebagai pemimpin dunia tapi terus menerus merosot hingga kondisi hari ini yang sangat menyedihkan.

Ada apa dengan generasi muslim hari ini?
Jika kita melihat kebelakang, dalam sejarah kaum muslimin kita akan melihat betapa banyak serangan yang di arahkan kepada dunia Islam. Serangan Fisik berupa peperangan memang telah berhasil kita hadapi dengan atas ijin Allah. Namun kita lupa serangan yang halus melalui pemikiran jauh lebih dahsyat dari apa yang dialami oleh fisik.

Masuknya filsafat asing kedalam pemikiran kaum muslimin membuat rusaknya pemahaman kaum muslimin tentang Islam. Taqiyuddin An Nabhani dalam bukunya Negara Islam (Ad Daulah Al Islamiyah) di bab Faktor-faktor melemahnya Daulah Islam menyampaikan bahwa Faktor yang membuat lemahnya Daulah Islam karena adanya pengrusakan Nash Alquran dari sudut makna, munculnya kaum zindiq yang berupaya memalsukan hadits nabi yang membuat para ulama harus berjuang keras dalam menyeleksi kualitas hadits yang tersebar.

Pada masa selanjutnya dimana kaum muslim melakukan banyak pembebasan (futuhat) di berbagai daerah, Negara pada waktu itu juga abai terhadap pembinaan tsaqofah Islam, akibatnya banyak diantara para ilmuwan yang terjebak pada filsafat asing dan memberikan celupan negative pada diri kaum muslim. Akhirnya banyak kaum muslim yang terjebak pada Filsafat asing itu dan menjadikan filsafat asing itu sebagai cara pandang mereka dalam hidup.
Dampak terberatnya adalah hilangnya jiwa menantang kedzoliman, mereka tak mau lagi mendedikasikan hidupnya pada dakwah dan kejayaan Islam. Mereka justru disibukan pada aktivitas hati dan peribadahan secara mandiri, mengabaikan peranan jamaah dan sibuk menjadi manusia yang individualis.
Hal ini juga diperparah dengan sekulerisme yang akhirnya di tembakkan pada kaum muslimin yang semakin melekat erat pada benak kaum muslimin sejak keruntuhan Daulah Utsmani tahun 1924. Pada waktu itu semakin masiflah penyebaran sekulerisme di Negeri-negeri muslim.

Well Now, Kita berada dimasa itu. Masa dimana Islam sudah benar-benar terpisah dari benak kaum muslim. Padahal Islam-lah yang membuat manusia mulia. Para Sahabat Nabi tidak pernah menjadi Generasi Pelopor tanpa ada Islam didalam hati dan pikiran mereka. Kemuliaan kaum muslimin datang dari Allah SWT, bukan dari bangsa atau ras tertentu. Sejarah menunjukkan bangsa Arab yang tadinya jahiliyah menjadi mulia setelah masuk Islam.
Umar bin Khattab radhiyallahu anhu:

“Kami adalah kaum yang dimuliakan Allah dengan Islam, maka selagi kami mencari kemuliaan dengan selain Islam, maka Allah hinakan kami”.
Sejarah membuktikan bahwa dengan Islam kaum muslimin mulia, berjaya, dan membawa perubahan baik pada wajah dunia. Dan ucapan Umah bin Khattab ini terbukti kini setelah kaum muslimin terpisah dengan Islam, Kaum musliminpun semakin merosot dan lemah. Ini semua bukan terjadi tanpa sebab, tapi karena massif dan sistematisnya serangan yang di lancarkan musuh Islam dengan senjata bernama sekulerisme.

Lalu setelah kita tahu penyebab melemahnya generasi muslim saat ini adalah karena penerapan sekulerisme, bolehkah kita tetap diam ? Rasulullah mengingatkan kita dan seluruh kaum muslim pelopor perubahan, bahwa ketika ada kemunkaran yang seharusnya dilakukan kaum muslim adalah mengubahnya dengan tangan (dengan kebijakan jika mempunyai kekuasaan), dengan lisan (missal membuat Video speak Up, Tulisan, dan berbagai sarana lainnya), atau memilih menjadi selemahnya iman dengan diam?

Imam An-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim menuliskan pernyataan Imam Abu Ali Ad Daqqaq An Naisaburi Asy Syafi’i: “Orang yang berdiam diri dari (menyampaikan) kebenaran, maka ia adalah syaithon akhros (yakni setan yang bisu dari jenis manusia). Dan orang yang menyampaikan kebatilan ia adalah setan yang berbicara.”.
Maka kita perlu menggunakan peluang besar ini untuk kembali menjadi generasi pelopor perubahan, dan berharap hanya kepada Allah kejayaan dan kemuliaan Islam akan segera kembali kita raih. Wallahu a’alam

Continue Reading

Previous: Amerika Bangkrut, kok Bisa?
Next: Generasi Ideologis Terlahir dari Rahim Ibu Ideologis

Related Stories

Generasi Ideologis Terlahir dari Rahim Ibu Ideologis WhatsApp Image 2025-12-31 at 22.17.13

Generasi Ideologis Terlahir dari Rahim Ibu Ideologis

31/12/2025
Amerika Bangkrut, kok Bisa? WhatsApp Image 2025-12-30 at 17.39.40

Amerika Bangkrut, kok Bisa?

30/12/2025
Bullying Israel terhadap Palestina Tak Akan Berhenti Tanpa Khilafah WhatsApp Image 2025-12-30 at 17.23.55

Bullying Israel terhadap Palestina Tak Akan Berhenti Tanpa Khilafah

30/12/2025

Recent Posts

  • Generasi Ideologis Terlahir dari Rahim Ibu Ideologis
  • Lima Coping Stres untuk Menjaga Mental Ibu
  • Kembali Menjadi Generasi Pelopor Perubahan
  • Antara Pragmatisme dan Perubahan Ideologis
  • Menjadi Ibu Generasi Ideologis

Recent Comments

  1. Editor Muslimah Times on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  2. ranum on Diskriminasi Pendidikan, Sampai Kapan?
  3. Yanto on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  4. Winda on Potret Pendidikan di Era Milenial
  5. Nungki on Jual Beli Perawan, Bisnis yang Menjanjikan

Read This

Generasi Ideologis Terlahir dari Rahim Ibu Ideologis WhatsApp Image 2025-12-31 at 22.17.13

Generasi Ideologis Terlahir dari Rahim Ibu Ideologis

31/12/2025
Lima Coping Stres untuk Menjaga Mental Ibu WhatsApp Image 2025-12-31 at 22.06.48

Lima Coping Stres untuk Menjaga Mental Ibu

31/12/2025
Kembali Menjadi Generasi Pelopor Perubahan WhatsApp Image 2025-12-31 at 21.53.52

Kembali Menjadi Generasi Pelopor Perubahan

31/12/2025
Antara Pragmatisme dan Perubahan Ideologis WhatsApp Image 2025-12-30 at 20.54.41

Antara Pragmatisme dan Perubahan Ideologis

30/12/2025
Copyright © Muslimah Times. All rights reserved. | MoreNews by AF themes.