Oleh: Ashaima Va
Â
#MuslimahTimes — Tersebutlah tiga orang pria tampan mengunjungi suatu negeri. Negeri Sadum namanya. Perilaku gay atau liwat telah menjadi hal yang lumrah di sana. Saat tiba di rumah yang dituju sang tuan rumah pun menjamunya. Sayangnya kedatangan tamu itu memunculkan kekhawatiran tersendiri. Pria-pria tampan ini pasti menjadi incaran. Akhirnya diputuskan untuk seluruh orang rumah merahasiakan kedatangan tamu-tamu tersebut.
Tak dinyana istri sang tuan rumah berkhianat, dia ceritakan ihwal kedatangan tamu tiga pria tampan ke penduduk negeri. Alhasil penduduk laki-laki segera memburu ketiga pria tampan tersebut. Apa lagi kalau bukan ingin melampiaskan nafsu bejat mereka  ke sesama jenis. Digeruduklah rumah dengan tiga tamu tampan tersebut.
Dear sholihah, kalian familiar, kan, dengan cerita di atas? Sang tuan rumah tidak lain adalah nabi Luth yang mulia. Beliau memang diutus ke penduduk negeri yang terkenal hobi berlaku liwat atau gay. Cerita selanjutnya tentu saja kalian tahu. Tiga pria tampan tersebut ternyata adalah tiga orang malaikat yang diutus Allah untuk memberikan kabar pada nabi Luth. Bahwa penduduk negeri Sadum akan diazab oleh Allah.
Sebagaimana tercatat dalam sejarah, penduduk Sadum adalah penduduk yang ingkar. Dakwah yang dilakukan Nabi Luth tak dihiraukan. Pelacuran dan praktik gay atau LSL (Lelaki Seks Lelaki) tetap dilakukan. Padahal Nabi Luth senantiasa menasihati agar lelaki beristrikan perempuan sebagaimana fitrah mereka.
Akhirnya Allah menurunkan azabnya, Negeri Sadum digulung bencana. Â Negeri yang penduduknya sombong tersebut diangkat dan seketika dibalikkan. Bebatuan dari tanah yang terbakar menghujani penduduk Sadum hingga luluh lantak. Saat itu Allah terlebih dahulu menyelamatkan Nabi Luth dan keluarganya tapi tak termasuk istrinya.
Sesungguhnya Al-Qur’an telah mengisahkan pengkhianatan istri Luth dalam ayatnya yang mulia.
“Allah membuat istri Nuh dan istri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tidak dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya), “Masuklah ke dalam Jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam).†(TQS. At Tahrim: 10)
Al-Qur’an pula telah mengisahkan balasan tragis bagi penduduk Sadum dalam QS. Huud 82-83.
“Maka ketika datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi,–Yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tidaklah jauh dari orang-orang yang zalim.†(TQS. Huud: 82-83)
Sungguh banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kisah penduduk Sadum dan kesalihan Nabi Luth. Bahwa kemungkaran hanya akan berbuah kemurkaan Allah. Pemenuhan hasrat seksual kepada sesama jenis adalah perbuatan menyimpang. Selamanya tidak akan diridai Allah.
Celakanya di era milenial perbuatan gay dan lesbi justru merajalela. Pelakunya beragam dari pesohor  sampai anak jalanan. Gaya hidup yang dibawa oleh masyarakat Barat tersebut banyak ditiru tak hanya orang dewasa, para pelajar pun ikut-ikutan. Di Barat sana, ramai artis mengakui jika dirinya gay dari Sam Smith, Troye Sivan, Mark West Life dan banyak lagi.
Data pelaku penyimpangan LSL ini trennya meningkat dari waktu ke waktu. Tragisnya peningkatan pelaku LSL berbanding lurus dengan peningkatan pengidap HIV Aids karena LSL. Baru-baru ini saja kita dikejutkan dengan berita tentang 17.000 pelajar di Jawa Tengah yang terindikasi Aids karena melakukan praktik LSL. Sama pula di kota-kota lain, pengidap HIV tertinggi berasal dari kalangan gay.
Jadi buat kamu-kamu yang pernah ditawari atau iseng-iseng penasaran sama praktik LSL mending jauh-jauh sama perilaku menyimpang yang satu ini. Anggapan bahwa seks dengan lelaki lebih aman adalah salah besar. Justru lewat dubur risiko penularan virus semakin besar. Namun lebih dari itu kaum ini hanya mengundang kemurkaan Allah.
Saat ini kaum gay ini sedang giat-giatnya menuntut untuk diakui. Dari alasan tidak nafsu dengan perempuan sampai merasa sebagai panggilan jiwa. Apa pun itu, Allah telah melaknat perilaku Liwat. Cukup kaum Sodom di negeri Sadum yang berakhir pilu, kepongahan mereka ujung-ujungnya sad ending. Kamu? Jangan mau jadi golongan kaum yang sad ending. Wallahua’lam.
Â