Oleh : Salma Shakila
Muslimahtimes – Bagi setiap ibu rumah tangga keterampilan memasak menjadi keterampilan tersendiri yang bisa mempengaruhi suasana dalam rumah tangga. Memasak juga terkait erat dengan mengatur porsi penting dalam rumah tangga yaitu mengatur urusan perut orang seisi rumah. Suasana makan masakan enak pasti berbeda dengan suasana makan, masakan yang tidak enak. Masakan enak itu tidak harus mahal ya.
Seperti daging kurban yang kita dapatkan hampir setiap tahun ketika Idul Adha, menjadikan seorang ibu rumah tangga harus memutar otak bagaimana mengelola daging-daging yang di dapat satu hari dalam jumlah yang banyak agar tidak tersimpan sia-sia. Bagaimana mengelola daging-daging agar mudah mengolahnya menjadi masakan yang enak. Dan memasaknya tidak membuat si Ibu berlama-lama di dapur.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dimulai dari teknik penyimpanan daging. Pisahkan antara daging sapi dan daging kambing. Walaupun sama-sama daging, aroma dan serat daging ini berbeda. Juga perlu diingat, bagi penderita darah tinggi memakan daging kambing harus dihindari tapi daging sapi tidak. Jadi jika penghuni di rumah ada yang merupakan penderita darah tinggi tentu harus berhati-hati.
Kemudian pisahkan penyimpanan antara daging, tulang, jeroan. Karena ini akan mempengaruhi aroma dari daging-daging yang disimpan. Tidak ada salahnya untuk mencuci kembali jeroan yang ada untuk menghilangkan aroma tidak sedap dalam jeroan itu. Kalau untuk daging sendiri tidak perlu dicuci ketika akan disimpan di dalam lemari pendingin.
Jangan menyimpan potongan daging yang terlalu besar. Teknik penyimpanan daging dalam potongan besar-besar akan menyulitkan ketika akan mencairkan daging yang beku ketika akan dimasak. Selain lama waktunya, sisa daging yang tidak ikut dimasak akan berkurang kualitasnya jika disimpan kembali ke dalam lemari es. Simpan potongan-potongan daging dalam plastik-plastik kecil yang diperkirakan untuk satu kali masak.
Langkah berikutnya adalah pengempukan daging. Seperti yang kita tahu daging itu ‘alot’. Untuk mengempukkan daging bisa dengan cara daging dibungkus daun jati. Atau diberi perasaan nanas dan merendamnya sekitar 2 jam. Bisa juga dengan mengoleskan dengan getah buah pepaya. Memasak menggunakan panci fresto juga bisa jadi pilihan. Teknik 5307, yaitu daging direbus selama 5 menit, api kompor dimatikan tunggu 30 menit tanpa membuka panci kemudian rebus kembali selama 7 menit. Teknik juga bisa jadi pilihan ketika mengempukkan daging.
Selanjutnya adalah pengelolaan bumbu masak. Sebagaimana yang kita tahu, perkara bumbu masak itu memegang peranan 70% dari kegiatan memasak kita. Pengolaan bumbu punya peranan penting dalam cita rasa masakan selain bahan-bahan dan teknik memasak. Rasanya sayang sekali jika daging kurban hanya dimasak itu-itu saja. Bukankah itu membosankan.
Teknik mengolah bumbu sendiri ada bermacam-macam ada yang diuleg, digiling, diblender, diiris, dan diparut. Kita tinggal memilihnya dan menyesuaikan dengan masakan yang akan kita buat. Misal untuk membuat asam-asam daging, bumbu cukup diiris. Tapi kalau mau membuat rendang, bumbu tak cukup hanya diiris. Bumbu bisa dibuat dalam keadaan fresh atau sudah berupa bumbu jadi itupun pilihan. Misalnya juga kita hanya menyimpan bawang-bawang yang sudah dikupas dan dihaluskan ketika akan memasak itu pun pilihan.
Kemudian, pastikan api yang digunakan kita kelola mana api besar dan mana api kecil. Kalau butuh untuk mendidihkan air bisa api besar. Tapi kalau agar bumbu meresap dan masakan matang sempurna maka pakailah api kecil. Karena jika memasak dengan api besar hanya akan membuat bumbu kurang meresap dan masakan matang bagian luarnya saja. Memasak dengan api besar hanya akan membuat LPG menjadi cepat habis.
Jangan lupa bunga rampai bumbu dalam masakan Indonesia banyak sekali. Bumbu masakan Indonesia tidak terdiri dari bawang merah dan bawang putih saja. Bunga rampai masakan Indonesia seperti aneka rimpang. Untuk cabai saja jenisnya banyak dan mempengaruhi cita rasa. Belum aneka dedaunan penyedap rasa dll. Jika ingin masakan kita enak pastikan bunga rampai ini ada dalam masakan kita sesuai resep tentunya. Karena untuk sebuah rasa enak perlu pengorbanan yang lebih.
Selamat memasak daging kurban, Ibu-ibu.